linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Dot Bayi, Pendamai dan Penenang Saat Menangis
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Dot Bayi, Pendamai dan Penenang Saat Menangis
Gaya Hidup

Dot Bayi, Pendamai dan Penenang Saat Menangis

Hilal Ahmad 28 Februari 2024
Share
waktu baca 8 menit
Dot atau empeng bayi. (Foto : BP Guide)
Dot atau empeng bayi. (Foto : BP Guide)
SHARE

linimassa.id – Keberadaan dot atau empeng merupakan benda penting bagi bayi dan balita. Ini merupakan pengganti puting susu ibu yang biasanya terbuat dari karet, plastik atau silikon dan diberikan kepada bayi untuk disedot dan/atau menenangkan sang bayi ketika diperlukan di saat tertentu.

Contents
ManfaatRisikoTips Aman

Asal tahu, kata ‘dot’ jika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi pacifier. Kata “pacifier” secara etimologi bisa diartikan sebagai pendamai.

Sesuai dengan struktur dan tekstur dot yang tidak keras, perdamaian tidak bisa diwujudkan dengan kekerasan. Secara umum, dot digunakan untuk bayi agar mereka bisa berdamai dengan kelaparan. Sedangkan ‘empeng bayi’ dalam bahasa inggris disebut soother, yang berguna menenangkan bayi saat menangis.

Dari dulu dot kerap digunakan untuk menenangkan Si Kecil Ketika rewel. Namun, sebelum memberikan empeng bayi kepada Si Kecil, ada baiknya Bunda mencari tahu terlebih dahulu apa saja manfaat dan risiko penggunaan empeng pada bayi.

Bayi memang secara alami akan sering menggunakan bibir dan mulutnya untuk mengisap sesuatu, misalnya jari tangannya sendiri atau puting susu ibunya.

Aktivitas mengisap jari tangan bahkan sudah dilakukan oleh bayi sejak ia masih berada di dalam kandungan, tepatnya ketika usia kandungan memasuki minggu ke-36.

 

Manfaat

Kemampuan mengisap jari pada bayi merupakan hal yang alami terjadi untuk membantunya belajar menyusu dari payudara atau botol. Selain itu, mengisap jari juga membuat Si Kecil merasa lebih tenang dan tidak rewel. Berikut manfaat dot dari laman Alodokter:

  1. Menenangkan Si Kecil

Bila Si Kecil rewel, bisa memberinya empeng bayi agar ia merasa tenang. Empeng bayi juga dapat membantu menenangkan Si Kecil saat suntik vaksinasi atau tes darah, serta menjadi mainan yang membuatnya merasa nyaman.

  1. Membantu Si Kecil tidur

Jika Si Kecil susah tidur, bisa mencoba memberikan Si Kecil empeng bayi agar ia mudah tertidur dengan pulas. Jadi tidak perlu khawatir karena empeng bayi tidak akan memengaruhi durasi tidur Si Kecil atau membuatnya terbangun di tengah malam.

- Advertisement -
Ad imageAd image
  1. Menurunkan Risiko Kematian Mendadak pada Si Kecil

Beberapa studi menunjukkan bahwa bayi yang sering mengisap empeng sebelum tidur terlihat memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, Bunda sebaiknya tidak mengikat empeng bayi dengan tali atau kalung ke leher Si Kecil karena berisiko membuatnya tercekik.

  1. Mendukung Tumbuh Kembang Si Kecil jika Terlahir Prematur

Menurut suatu penelitian, memberikan empeng kepada bayi prematur dapat memperpendek masa rawat inapnya di rumah sakit dan meningkatkan kemampuannya untuk menyusu dengan lebih baik. Hal ini diketahui dapat mendukung tumbuh kembangnya kelak.

  1. Melancarkan Proses Menyusui pada Ibu dengan Postpartum Depression

Ibu yang mengalami depresi pascapersalinan atau postpartum depesssion sering kali akan susah menyusui dengan lancar. Menurut suatu riset, ibu yang menderita depresi setelah melahirkan dapat menyusui lebih lancar ketika bayinya diberikan empeng.

Ketika mengisap empeng, bayi akan menjadi lebih tenang dan jarang menangis. Hal tersebut diduga dapat membuat ibu juga menjadi lebih tenang dan dapat beristirahat lebih baik, sehingga bisa lebih cepat pulih dari depresi pascapersalinan. Meski demikian, manfaat empeng bayi yang satu ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

 

Risiko

Meski begitu, ada beberapa dampak negatif dari penggunaan empeng bayi antara lain adalah:

  1. Menghambat Proses Menyusu Melalui Payudara

Mengisap puting payudara berbeda dengan mengisap empeng atau dot. Pada beberapa bayi, perbedaan puting dan empeng ini bisa membuatnya bingung. Kondisi ini sering dikenal dengan bingung puting.

Selain itu, memberikan empeng terlalu dini dapat membuat bayi kesulitan untuk belajar menyusu langsung dari payudara dan membuat pelekatan menyusui yang benar menjadi terganggu.

Agar bayi tidak lebih memilih empeng atau dot dibandingkan puting payudaramu sendiri, hindari memberikannya empeng atau dot pada minggu-minggu awal setelah lahir, hingga Air Susu Ibu (ASI) bisa keluar dengan lancar dan bayi terampil menyusu dari payudara langsung.

  1. Menyebabkan Masalah pada Gigi Bayi

Penggunaan empeng secara terus-menerus, bisa membuat gigi Si Kecil menjadi tidak sejajar atau tidak tumbuh dengan normal. Tanda-tanda masalah gigi tersebut mungkin baru akan terlihat setelah Si Kecil berusia 2 tahun.

Sebenarnya, sebelum Si Kecil berusia 2 tahun, masalah pertumbuhan pada giginya bisa membaik dengan sendirinya setelah ia berhenti menggunakan empeng bayi selama 6 bulan.

Namun, bila Si Kecil terus mengempeng, bahkan setelah usianya 4 tahun, masalah gigi ini akan jadi permanen dan memiliki efek jangka panjang, bahkan hingga nanti ia sudah beranjak dewasa. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, gigi permanen Si Kecil akan mulai tumbuh.

  1. Meningkatkan Risiko Infeksi Rongga Mulut dan Gigi

Tidak hanya menimbulkan masalah pada susunan gigi, empeng bayi juga bisa terpapar kuman, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada rongga mulut dan gigi Si Kecil. Kondisi ini bisa membuat Si Kecil menjadi rentan sakit, terutama jika tidak rajin mencuci empengnya dengan benar. Selain itu, infeksi pada rongga mulut dan gigi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru.

  1. Meningkatkan Risiko Infeksi Telinga

Sebuah penelitian mengemukakan bahwa penggunaan empeng bayi membuat Si Kecil lebih rentan mengalami infeksi telinga.

Hal tersebut diduga terjadi karena adanya perubahan tekanan di dalam telinga Si Kecil saat ia mengisap atau menelan, sehingga membuat cairan di dalam telinganya menumpuk dan menimbulkan infeksi. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk memberi empeng pada Si Kecil hanya ketika menjelang waktu tidur.

  1. Menyebabkan Ketergantungan Empeng

Bila Si Kecil terbiasa menggunakan empeng saat tidur malam, ia akan menangis di tengah malam ketika empengnya terlepas dan hanya akan tenang bila sudah mendapatkan empeng.

Begitu juga apabila Si Kecil terlalu sering ditenangkan dengan empeng. Ketika tidak mengisap empeng, Si Kecil akan lebih susah ditenangkan, padahal ada beberapa cara lain untuk membuatnya lebih tenang. Oleh karena itu, Bunda tidak disarankan untuk selalu menggunakan empeng untuk menenangkan Si Kecil ketika ia rewel.

 

Tips Aman

Jika hendak memberikan empeng bayi untuk Si Kecil, perhatikan beberapa tips berikut ini:

Tunda pemberian empeng hingga Si Kecil berusia setidaknya 3–4 minggu atau ketika ia sudah pandai menyusu melalui puting.

Hindari kebiasaan memberikan empeng sebagai pertolongan pertama saat Si Kecil rewel. Bunda bisa mencoba cara lain, seperti menggendong Si Kecil, menyanyikan lagu, atau memutar musik agar Si Kecil tenang.

Pilihlah empeng bayi yang terbuat dari silikon, bebas bisphenol- A (BPA), mudah dibersihkan, dan sesuai dengan usia Si Kecil.

Jangan memaksa untuk memberikan empeng bila Si Kecil tidak suka mengisap empeng bayi.

Bersihkan empeng bayi secara rutin menggunakan air bersih dan sabun, serta rebus empeng dengan air mendidih untuk membasmi virus dan kuman yang menempel di empeng.

Rutin mengganti empeng bayi, terutama jika sudah rusak.

Biasanya, anak-anak akan berhenti menggunakan empeng bayi ketika mereka berusia 2–4 tahun. Namun, jika Si Kecil susah lepas dari empeng bayi di usia tersebut, dapat berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan solusi terbaik. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Podcast GJLS Produksi Film
Podcast GJLS Produksi Film Komedi Perdana Bertajuk Ibuku Ibu-ibu
Gaya Hidup
Polda Banten Diserang opini negatif
Polda Banten Diserang Opini Negatif, Diduga Butut Kasus Charlie Chandra PIK 2
News
Sungai Angke
Tim Gabungan Diterjunkan Bersihkan Sungai Angke
Pemerintahan
Kota Tangsel
Hampir Penuh, Kota Tangsel Butuh Rusunawa Baru
Gaya Hidup
Ayodhya Garden Tangerang
Cerita Warga Ayodhya Garden Tangerang, 6 Tahun Tak Peringati HUT RI karena Tak Ada Pengurus RT RW
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?