linimassa.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Bimbingan Teknis Laskar Lingkungan Muda di Soll Marina Hotel, Serpong Utara, Tangsel pada 28-29 Oktober 2022.
Sebanyak 60 siswa dari 12 SMP se Kota Tangsel ini menjadi peserta kegiatan tersebut.
Menurut Kepala Bidang Tata Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Doni Herawan, para peserta diberikan materi-materi yang berkaitan dengan lingkungan.
“Misalnya tentang adiwiyata di lingkungan sekolah, penerapan pendidikan lingkungan di sekolah, belajar lingkungan di Jepang dan sharing pengalaman laskar lingkungan muda,” kata Doni.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Wahyunoto Lukman menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan hidup dan kebersihan.
“Mereka ini akan menjadi jejaring perpanjangan tangan Pemkot Tangsel untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Fokusnya akan ikut mendukung program DLH di wilayah Tangsel,” kata Wahyu.
Di Tangsel produksi sampah satu hari mencapai 1000 ton. Ini menjadi kendala karena keterbatasan lahan yang ada di Kota Tangsel.
“Untuk itu kita perlu menyelesaikan permasalahan sampah yang ada. Seperti mengelola TPS3R dan lainnya,” kaya Wahyu.
Menurutnya, Pemkot Tangsel terus berupaya agar sampah bisa dikelola menggunakan teknologi, namun hal tersebut bukan proses yang singkat. Perlu kajian, mencari investor dan lainnya dengan waktu yang panjang.
“Prosesnya panjang, kita tidak bisa terus menerus menumpuk sampah. Tapi kita harus menangani dengan baik, seperti melakukan reuse, reduce dan recycle,” bebernya.
Selain sampah, Tangsel juga memiliki kendala banjir. Hak itu disebabkan karena siklus atau tata kelola lingkungan hidup.
“Banjir bukan hanya disebabkan saluran air yang tersumbat oleh sampah. Tapi semakin berkurangnya lahan atau kawasan resapan juga salah satu faktornya,” jelasnya.
Saat ini banyak pembangunan konstruksi yang menyebabkan resapan air berkurang. Perubahan iklim yang mengakibatkan hujan tak menentupun menjadi faktor banjir.
“Jika para peserta ini sudah tahu persoalan lingkungan hidup, maka sebagai laskar lingkungan muda semoga bisa terus dapat membantu program-program pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan,” terang Wahyu.
Pemkot Tangsel akan melibatkan adik-adik laskar lingkungan muda di setiap kegiatan. Agar dapat ikut mengajak semua warga Tangsel untuk peduli.
“Harapannya tanpa melalui program khusus, para peserta ini juga mampu mengkampanyekan persoalan lingkungan hidup, baik di lingkungan rumah maupun sekolahnya,” terangnya.
Jika sudah menjadi penggiat lingkungan, maka harus rajin mencari inovasi dan aktif mengajak teman-temannya untuk peduli lingkungan hidup.
“Mudah-mudahan para peserta bisa memiliki karakter dan jiwa yang peduli terhadap lingkungan. Karena kita butuh penggiat lingkungan yang peduli,” jelasnya. (Adv)