KOTA TANGSEL, LINIMASSA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan atau Dikbud Tangsel memperkuat peran satgas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) Kota Tangsel.
Satgas ini terdiri dari berbagai lintas sektor, mulai dari Dikbud Tangsel dan Provinsi Banten, DP3AP2KB dan BKPSDM Tangsel, Satpol PP, Dinas Sosial, unsur Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), unsur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) hingga unsur Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Kota Tangsel.
Dikbud Tangsel juga menggalakan kolaborasi program Jaksa masuk sekolah sebagai upaya dalam mencegah tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Kepala Dikbud Tangsel Deden Deni mengatakan, ada beberapa hal dalam upaya mencegah dan menangani kekerasan yang terjadi. Terutama soal evaluasi dan koordinasi Satgas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Deden mengatakan, pihak Dikbud Tangsel terus menggelar pelatihan lanjutan bagi anggota satgas untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan kasus kekerasan.
“Sosialisasi berkelanjutan dengan melanjutkan program sosialisasi dan edukasi secara berkala di sekolah-sekolah,” kata Deden, Jumat 27 September 2024.
Tak hanya itu, peningkatan sistem pelaporan dengan mengembangkannya menjadi sistem yang lebih efektif dan responsif. Dilanjutkan dengan penguatan koordinasi antar satgas melalui rapat rutin dan penggunaan teknologi informasi.
Deden menegaskan, Dikbud Tangsel terus berkomitmen dalam memantau dan meningkatkan upaya pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Ia juga menegaskan kepada siapapun korban kekerasan untuk tidak takut melapor ke satgas TPPK yang berada di satuan pendidikan.
“Kita harus bersama mengawasinya, untuk korban jangan takut melapor, dan mari kita lawan segala bentuk kekerasan yang terjadi lingkungan pendidikan,” tutupnya.