SERANG, LINIMASSA.ID – Sebuah video diduga pengusaha dari Kadin Cilegon minta jatah proyek sebesar Rp5 Miliar kepada pengusaha asal China beredar di media sosial, Sabtu 10 Mei 2025.
Atas viralnya video tersebut, Polda Banten melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditreskrimum melakukan proses penyelidikan.
Penyelidikan ini dilakukan atas dugaan Kadin Cilegon minta jatah proyek senilai Rp5 triliun kepada perusahaan yang diduga ialah PT Chengda Engineering Co.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membenarkan jika pihaknya tengah melakukan proses penyelidikan kepada seorang pengusaha yang berasal dari Kadin Cilegon.
“Ya kami sedang penyelidikan soal Kadin Cilegon minta jatah proyek,” kata Didik, Selasa 13 Mei 2025.
Didik menjelaskan, proses penyelidikan dilakukan atas dasar viralnya video yang beredar di media sosial tersebut, yang menunjukan seorang pengusaha meminta jatah proyek kepada perusahaan kontraktor asal China.
Dugaan Ancaman Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek

Terkait soal adanya ancaman dari Kadin Cilegon minta jatah proyek tersebut, Didik mengaku belum dapat memastikannya, sebab, proses penyelidikan baru dimulai.
“Kami kan sedang proses penyelidikan, hasilnya nanti akan kami sampaikan,” ujarnya.
Dijelaskan Didik, proyek pembangunan pabrik kimia Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang akan dibangun PT Chandra Asri Petrochemical Tbk itu sangat besar.
Proyek yang akan digarap PT Chengda Engineering Co itu bahkan disebut bernilai Rp15 triliun, angka yang sangat fantastis untuk sebuah pembangunan proyek di Cilegon.
“Kegiatan yang akan dilakukan PT Chengda ini besar banget, triliunan,” jelasnya.
Berdasarkan video yang beredar di medsos, terdapat pertemuan antara pihak yang diduga berasal dari Chengda Engineering Co dan pengusaha.
Dalam pertemuan yang juga turut dihadiri penerjemah itu, seorang yang mengenakan baju berwarna putih dan dibelakangnya bertuliskan KADIN KOTA CILEGON dengan gamblang meminta jatah proyek.
“Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas, 5 triliun untuk Kadin, 3 triliun untuk (tidak terdengar jelas-red), dibagi,” katanya.