LINIMASSA.ID – Lahan kosong di dekat rumah dimanfaatkan oleh Imam Munandar untuk berkebun, menanam sayur-sayuran. Berbagai sayuran ditanam di lahan seluas 200 meter, mulai dari terong hingga cabai.
Menggeluti hobi berkebun sejak tahun 2022, Imam Munandar selalu membagikan hasil panennya ke warga yang tinggal di lingkungannya, yang berada di Kelapa 2, Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Provinsi Banten.
“Hasil panen berkebun itu saya bagikan untuk tetangga dan saudara, enggak pernah saya jual,” kata Imam Munandar.
Imam mengaku, ilmu berkebun ia dapatkan dari melihat cara berkebun petani dan belajar otodidak dari media sosial.
Untuk menjaga sayuran dari berkebun agar tidak terkena hama dan tumbuh secara baik, Imam memilih pupuk organik dibandingkan menggunakan pupuk kimia. Bahkan, ia meracik sendiri pupuk organik untuk tanamannya.
Saat ini, ia memiliki program yang rutin dilaksanakan setiap hari jumat. Program yang diberi nama Kebun Imam Geh Berbagi, merupakan program berbagi hasil panen di setiap hari jumat pagi. Sayuran yang baru dipetik langsung ia berikan kepada warga di lingkungan tempat tinggalnya.
Sekali panen, Imam bisa mendapatkan 2 karung atau 25 kilo sayuran, yang nantinya dibagikan kepada 6 kepala keluarga, dengan mendatanginya satu persatu.
Ia juga sangat terbuka jika terdapat masyarakat yang langsung mengambil sayuran di perkebunannya.
Selain berbagi hasil panen, pria kelahiran Serang, 4 September 1996 tersebut sempat membagikan bibit-bibit tanaman seperti tomat, kelengkeng, anggur, dan bibit buah-buahan lainnya.
Selain karena hobi, Imam Munandar mengaku, dirinya tergerak mengikuti kampanye ketahanan pangan yang diinisiasi oleh pemerintah.
“Ya setidaknya dalam satu rumah ada tanaman, minimal cabai gitu,” tuturnya.
Imam Munandar: Berkebun, Program Ketahanan Pangan

Untuk itu, ia pernah mengadakan program-program ketahanan pangan yang mengedukasi masyarakat agar sadar akan lingkungan, terutama untuk menanam.
Saat ini, semua program yang ia jalankan menggunakan dana dari kantong pribadi. Ia mengaku senang, jika terdapat warga yang ikut menanam sayuran seperti dirinya.
Namun, program berkebun yang membawa manfaat bagi warga sekitar itu pernah mengalami kegagalan.

Imam mengaku, perkebunannya pernah rusak hingga mengalami kebakaran. Namun, kejadian pahit tersebut tidak membuat semangatnya pudar untuk terus menanam sayuran.
“Kalau yang pertama itu enggak tahu manusia atau hewan. Tanamannya hancur gitu. Kalau yang kedua itu ada yang kebakaran, terus merambat ke perkebunan,” ujarnya.
Imam Munandar juga berpesan kepada generasi muda untuk ikut serta dalam kampanye ketahanan pangan, minimal menanam di pekarangan rumah.