linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Cleopatra, Kecantikan yang Melegenda Ratu dari Kerajaan Mesir Kuno
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Cleopatra, Kecantikan yang Melegenda Ratu dari Kerajaan Mesir Kuno
Gaya Hidup

Cleopatra, Kecantikan yang Melegenda Ratu dari Kerajaan Mesir Kuno

Hilal Ahmad 31 Agustus 2023
Share
waktu baca 6 menit
Cleopatra ratu Kerajaan Mesir Kuno yang melegenda.
Cleopatra ratu Kerajaan Mesir Kuno yang melegenda.
SHARE

linimassa.id – Cleopatra menjadi sebuah nama yang langsung terasosiasi dengan kecantikan Ratu Kerajaan Mesir Kuno yang melegenda. Cleopatra banyak diangkat dalam film beragam genre.

Contents
Bukan Orang MesirCerdas

Cleopatra sendiri digambarkan sebagai Ratu Mesir Kuno yang memiliki wajah super cantik. Kecantikannya bahkan mampu meluluhkan Mark Anthony dan juga Julius Caesar.

Cleopatra bukan hanya cantik. Ada banyak hal menarik yang dimiliki oleh Cleopatra. Yuk simak.

 

Bukan Orang Mesir

Faktanya, banyak orang mengenal Cleopatra sebagai Ratu Kerajaan Mesir Kuno terakhir. Cleopatra sebenarnya bukanlah orang asli Mesir. Cleopatra lahir di Mesir dengan nama Cleopatra VII Philopator.

Sementara dia lahir di Mesir, keluarganya justru berasal dari Yunani Macedonia. Dia merupakan salah satu keturunan Ptolemy I Soter, seorang jenderal Alexander The Great. Ketika akhirnya Alexander The Great meninggal pada tahun 323 SM, Ptolemy I Soter mengambil kekuasaannya atas Mesir.

Meski secara etnis, Cleopatra bukan orang Mesir tapi dirinya lebih memilih hidup dengan mengikuti kebiasaan dan budaya Mesir bahkan mempelajari bahasa Mesir.

Sama seperti kebanyakan bangsawan di zaman dulu, keluarga Cleopatra juga sering melakukan pernikahan antar keluarga untuk menjaga agar keturunan mereka tetap memiliki darah bangsawan.

Hal yang sama juga terjadi pada Cleopatra, dia menikah di usia muda dengan kedua kakak laki-lakinya yaitu Ptolemy XIII dan Ptolemy XIV.

Namun pernikahan tersebut tidak berjalan lancar. Pernikahan pertamanya dengan Ptolemy XIII, berakhir dengan perang saudara dan Ptolemy XIII mati tenggelam di sungai Nil setelah kalah dalam pertempuran. Setelah itu, Cleopatra menikah dengan adik laki-lakinya yaitu Ptolemy XIV.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tidak makan waktu lama, pernikahan itu berakhir dengan terbunuhnya Ptolemy XIV di tangan Cleopatra. Selain membunuh saudaranya, sang ratu juga merekayasa eksekusi adik perempuannya Arsinoe, yang dia anggap sebagai saingannya untuk mendapatkan tahta Kerajaan Mesir Kuno.

 

Cerdas

Saat ini Cleopatra dikenal karena wajahnya yang cantik, tapi di saat dia memerintah sang ratu justru lebih dikenal karena kecerdasannya. Cleopatra adalah seorang ratu, tapi dia juga merupakan seorang diplomat, dan ahli politik.

Selain fasih berbicara dalam bahasa Mesir, Cleopatra juga bisa berbahasa Yunani, dan tujuh bahasa asing lainnya. Selain itu, Cleopatra juga mempelajari astronomi, matematika, fisika, juga filsafat.

Cleopatra pada akhirnya menikah dengan Mark Anthony, seorang jenderal Romawi dan memiliki anak. Meski begitu, pernikahan mereka justru menjadi penyebab terjadinya skandal di Roma.

Skandal itu kemudian dimanfaatkan oleh saingan Anthony yaitu Octavianus sebagai propaganda dan menuduh Anthony telah berkhianat dari Kerajaan Romawi dan memicu perang.

Pada tahun 32 SM, Kerajaan Romawi menyatakan perang terhadap Cleopatra dan kerajaannya. Tahun berikutnya, Cleopatra memimpin langsung belasan armada laut Actium melawan Kerajaan Romawi yang berada dibawah pimpinan Octavianus.

Pada perang tersebut Cleopatra mengalami kekalahan. Dia dan suaminya pun terpaksa kabur ke Mesir.

Kaburnya Cleopatra ke Mesir, nyatanya tidak membuat keduanya aman. Octavianus dan tentaranya mengejar Mark Anthony dan Cleopatra ke Mesir.

Ketika pasukan sudah masuk ke Alexandria, pasangan tersebut memutuskan untuk bunuh diri. Sementara Mark Anthony meninggal dengan cara menusuk perutnya sendiri, kematian Cleopatra tidak diketahui dengan jelas.

Awalnya Cleopatra dipercaya mati bunuh diri dengan menggunakan ular kobra. Tapi penelitian terbaru mengatakan, Cleopatra tidak mati karena gigitan ular melainkan meminum racun. Ini karena gigitan ular sangat menyakitkan dan memakan waktu lama hingga racunnya bereaksi.

Cleopatra lebih memilih meminum cocktail yang sudah dicampur dengan racun hemlock air, wolfsbane, dan opium yang membuatnya meninggal dalam keadaan tidur.

Nama besar Cleopatra terabadikan dalam bentuk karya-karya seni rupa, baik yang kuno maupun modern, dan kejadian-kejadian yang pernah ia alami semasa hidup diabadikan dalam karya-karya sastra maupun media lainnya.

Hal-ihwal pribadinya dijabarkan dalam karya-karya tulis historiografi Romawi dan puisi-puisi Latin. Pada umumnya puisi-puisi Latin ini menimbulkan kesan yang kurang baik mengenai dirinya, dan kesan semacam inilah yang di kemudian hari disiarkan oleh karya-karya sastra Abad Pertengahan dan Abad Renaisans.

Di bidang seni rupa Abad Kuno, sosok Cleopatra dimunculkan pada kepingan-kepingan uang logam keluaran Romawi dan Kerajaan Wangsa Ptolemaios, arca-arca, patung-patung dada, relief-relief, karya-karya seni ukir kaca, karya-karya seni ukir kameo dan lukisan-lukisan.

Sosoknya juga ditampilkan dalam karya-karya seni budaya Abad Renaisans dan karya-karya seni budaya berlanggam Barok, yang meliputi karya-karya seni pahat, seni lukis, seni puisi, serta seni pementasan seperti sandiwara Antonius dan Kleopatra (1608) karya William Shakespeare, dan opera Giulio Cesare in Egitto (1724) gubahan Georg Friedrich Händel.

Pada zaman modern, sosok Cleopatra muncul dalam karya-karya seni rupa terapan maupun seni rupa murni, karya-karya seni pertunjukan satire burlesque, film-film produksi Hollywood semisal Cleopatra (1963), dan gambar-gambar merek sejumlah barang dagangan, semenjak Cleopatra menjadi ikon budaya pop Egiptomania pada Era Victoria di Britania. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
LBH Ansor Temukan Kejanggalan Nilai Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
Pemerintahan
Baznas Kota Tangsel
3 Petinggi Baznas Kota Tangsel Plesiran ke Hong Kong, Ngapain?
News
IMG 7421 scaled e1750429455984
Efisiensi Anggaran Publikasi di Tangsel, Pengusaha Lokal Terancam Gelombang Pemecatan
Pemerintahan
WhatsApp Image 2025 06 20 at 22.35.11 e1750512621899
Warga Paku Jaya Bersyukur Rumah Tak Bocor Lagi, Pemkot Tangsel Dapat Apresiasi
Pemerintahan
Warga Pandeglang Digigit Ular
49 Warga Pandeglang Digigit Ular Selama 2025
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?