linimassa.id – Dalam Islam, taubat nasuha merupakan konsep penting yang menekankan pentingnya taubat ikhlas.
Istilah “nasuha” mengacu pada kesucian dan keikhlasan. Taubat nasuha adalah jenis taubat yang tidak hanya dinyatakan secara lahiriah tetapi juga berasal dari hati suci dan tulus.
Ini merupakan proses mencari pengampunan dari Allah atas dosa-dosa seseorang dan berpaling dari tindakan-tindakan yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Taubat nasuha dianjurkan setiap kali seorang mukmin melakukan dosa atau melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Allah selalu siap mengampuni mereka yang dengan tulus bertobat dan kembali kepada-Nya. Dengan demikian, taubat nasuha adalah cara bagi orang beriman untuk mencari penyucian ruhani dan mendekatkan diri dengan Allah.
Taubat nasuha melibatkan beberapa langkah, termasuk mengakui kesalahan, menyesali perbuatan, memohon ampunan kepada Allah, dan menebus kesalahan dengan orang-orang yang mungkin terkena dampak perbuatan.
Dalil
Terdapat beberapa ayat dan hadis yang menjelaskan tentang taubat nasuha dalam Islam, di antaranya:
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
Firman Allah SWT dalam Surah Az-Zumar ayat 53 yang artinya, “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan taubat seorang hamba-Nya daripada seseorang di antara kamu yang kehilangan unta di padang pasir, lalu ia menemukannya kembali.”
Hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar ra., Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya selama sebelum tiba-tiba sakaratul maut”.
Hadis riwayat Imam Ahmad dari Abu Musa Al-Asy’ari ra., Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla lebih gembira dengan taubat seorang hamba-Nya daripada kegembiraan seorang yang menemukan bebannya di tengah padang pasir”.
Dari dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa taubat nasuha adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim yang ingin mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan memperbaiki diri agar lebih dekat dengan-Nya.
Dari ayat dan hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah SWT senantiasa menanti hamba-Nya untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus hati, dan Allah SWT akan selalu menerima taubat hamba-Nya yang berhati dengan niat yang baik.
Bacaan
Berikut ini adalah bacaan doa taubat nasuha:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup dan Mahakekal. Aku bertaubat kepada-Nya.”
Tata Cara Taubat Nasuha
Mengutip buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha oleh Muhammad Nasrullah, cara taubat nasuha dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Berhenti dari perbuatan yang menyebabkan dosa dan mulai melaksanakan perintah Allah. Dalam urusan sholat dan puasa, maka setelah bertaubat bisa mulai di qadha jika sebelumnya sempat tidak mengerjakan.
Melakukan sholat taubat dan berdoa memohon ampunan Allah SWT
Menyesali sepenuhnya perbuatan dosa yang telah dilakukan
Berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh
Sholat taubat dilakukan sebanyak 2, 4 rakaat dan seterusnya. Sholatnya seperti sholat biasa dan dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi lebih baik dilakukan pada tengah malam setelah sholat Isya.
Bacaan Niat Sholat
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya: “Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.”
Bacaan Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Arab latin: Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih
Artinya: “Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya.”
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa berikut:
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ
Arab latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu. abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: “Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat.”
Syarat
Adapun empat syarat seseorang dalam mencapai ini antara lain:
- Meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan dan berniat tidak akan mengulanginya kembali.
- Berhenti secara totalitas dalam melakukan dosa yang pernah ia kerjakan.
- Tidak melakukan perbuatan yang memungkinkan hukumnya dosa atau sepadan dengan dosa yang pernah ia lakukan tersebut.
- Bersungguh-sungguh untuk menjalankan perintah-Nya setelah ia melakukan sholat taubat. (Hilal)