linimassa.id – Sebagai seni pertunjukan, keberadaan sulap menjadi tontonan yang menarik untuk sebagian besar masyarakat di dunia. Pada penyajiannya, sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia di balik penampilan.
Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni tari, seni musik, seni rupa, dll dan merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain.
Ini bukanlah suatu keterampilan yang berbau klenik atau supranatural, karena setiap trik dapat dijelaskan.
Ini semata-mata hanyalah permainan “kelihaian” tangan, manipulasi, hasil kerja dari suatu perlengkapan/ peralatan ataupun efek yang timbul dari suatu reaksi kimia dan yang telah dilatih sebaik mungkin oleh seorang pesulap sebelum dipertunjukkan kepada orang lain.
Oleh sebab itu sulap dapat dipelajari oleh semua orang, asalkan orang tersebut mau berlatih pula dengan baik. Namun sayannya, sampai sekarang masih saja ada orang yang menyamakan sulap dengan sihir/mistik. Seni ini dianggap sebagai satu kekuatan supranatural karena disesatkan oleh beberapa Pesulap yang hanya memikirkan popularitas dan uang.
Pesulap yang sejati tidak akan membiarkan orang lain berpikir terlalu jauh bahwa pesulap mempunyai kekuatan sihir.
Jenis
Berdasarkan jumlah penonton dan tempat pertunjukkan, Seni sulap itu dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
- Sulap yang dapat ditonton dari jarak dekat (Close Up Magic). Bentuk jarak dekat ini yang tampak paling hidup dan dapat dilakukan di mana saja. Pesulap yang memainkannya seolah-olah tidak ada batas atau jarak sudut pandang dengan penontonnya. Sulap yang dimainkan di sini adalah teknik sulap dengan menggunakan alat-alat yang sederhana seperti: sapu tangan, uang kertas maupun koin, pensil, rokok, kartu, buku, kertas, dll;
- Sulap untuk konsumsi panggung (Stage/Parlor); Adalah pada acara-acara tertentu atau acara-acara besar dan dilakukan di panggung atau di ruangan khusus. Sulap seperti ini mempunyai jumlah penonton yang lebih banyak. Efek yang dihasilkan lebih besar dari Close Up Magic. Pada umumnya menggunakan alat-alat sulap yang cukup besar agar jelas terlihat oleh penonton. Dan dengan menggunakan peralatan dan teknologi canggih, maka pesulap dapat menampilkan ilusi yang besar dan hebat.
Dari kelompok besar tersebut, seni sulap dapat dibagi lagi ke dalam beberapa subkategori, seperti:
- Sleight of hand. Permainan yang mengandalkan kecepatan tangan pesulap untuk menghilangkan dan memunculkan suatu benda.
- Permainan dengan mengandalkan peralatan sulap untuk menghilangkan, memindahkan, memunculkan, mengubah dan sebagainya suatu benda.
- Kemahiran menggunakan peralatan ilusi untuk membuat sesuatu yang mustahil seolah-olah benar terjadi.
- Kemahiran yang merupakan kekuatan spesial untuk dapat memprediksi, menemukan, mengubah, menggerakkan, dll, suatu benda, sering kali berdasarkan prinsip matematika, fisika, kimia, psikologis dan dapat dijelaskan secara logis.
- Pendalaman dari Mentalism yaitu kemahiran dalam mdalam memprediksi dan menemukan sesuatu dengan angka-angka sesuai dengan perhitungan matematika.
- Kemahiran membebaskan diri dari berbagai ikatan dan belenggu pada berbagai keadaan selama waktu tertentu.
- Kemahiran memainkan kartu untuk dapat menemukan kartu yang dipilih, menghilangkan kartu, mengubah kartu, dll.
- Kemahiran menggunakan cerita dan kata-kata untuk menyentuh perasaan penonton secara mendalam. Acapkali menggunakan peralatan2 yang berkaitan dengan hal2 mistis, alam roh dan alam gaib.
- Pick Pocket. Kemahiran “memindahkan” barang yang dimiliki atau dipakai orang lain, tetapi hanya sebagai hiburan dan tidak bermaksud mencuri.
- Balloon Twisting. Kemahiran meniup dan menekuk balon untuk dibentuk menjadi berbagai macam benda seperti binatang, bunga, topi dll.
- Kemahiran ini lebih dikenal dengan “sulap suara” atau “suara perut”, yang menimbulkan kesan boneka/benda dapat hidup dan berbicara.
- Kemampuan Sulap Dengan Mengandalkan Kemampuan Otot (bukan dengan mantra).
- MotivMagic™. Kemahiran dan Kemampuan Sulap yang diintegrasikan di dalam suatu kelas pelatihan. Seperti Motivasi, Kepemimpinan, Kerja sama Tim, Penjualan, dll.
- Street Magic. Kemahiran untuk bermain sulap dalam media apa pun yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dalam perkembangannya street magic lebih mendominasi, karena apa pun dapat dilakukan di mana pun, dan pada siapa pun.
- Magic Assistant. Peran seorang asisten dapat mencakup memegang alat peraga yang digunakan oleh seorang penyihir, pergeseran naik atau turun panggung, dan berfungsi sebagai alat peraga yang hidup dalam ilusi yang melibatkan manipulasi tubuh manusia.
- Micromagic atau close-up. Micromagic atau close-up meja sulap atau sulap adalah sulap yang dilakukan dalam suasana akrab biasanya tidak lebih dari sepuluh-kaki (tiga meter) jarak dari salah satu pembaca dan yang biasanya dilakukan sambil duduk di sebuah meja
Aswal Mula
Cukup sulit untuk mengetahui kapan sulap pertama kali ada. Tetapi, ada benda peninggalan sejarah yang berasal dari zaman Mesir kuno, yaitu lembaran papyrus yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan sulap.
Di lembaran tersebut tertulis pada sekitar 2700 tahun SM, yang menceritakan suatu kisah yang terjadi pada sekitar 2600 tahun sebelum Masehi. Seseorang bernama Dedy, seorang pesulap Mesir dipanggil untuk menghibur Raja Cheops.
Di situ dia menunjukkan sebuah trick yang sangat mengagumkan, yaitu dengan memotong kepala seekor hewan dan mengembalikannya dalam keadaan hidup.
Pada abad ke 18 sulap menjadi suatu pertunjukan yang sangat popular. Isaac Fawkes merupakan seorang yang berjasa dalam membangkitkan minat dan memopulerkan sulap di Inggris.
Dia bermain pada suatu Pekan raya yang besar dan menarik kumpulan banyak orang untuk melihat trick -tricknya yang menakjubkan, banyak yang percaya bahwa prinsip dari alat-alatnya yang spektakuler tersebut telah melampaui zamannya pada saat itu.
Salah satu dari sulapnya yang ajaib adalah sebuah pohon apel yang tumbuh dan mekar bahkan menghasilkan buah dalam waktu hanya kurang dari satu menit. Dia menjadi sangat terkenal dan menjadi kaya raya hingga kematiannya.
Giuseppe Pinetti (1750 -1800), lahir di Italia, merupakan seseorang yang berpengaruh dalam sejarah sulap.
Diinspirasikan oleh kesuksesan Isaac Fawkes, dia juga mempertunjukkan sulap yang ajaib dan menakjubkan. Di mana pun ia tampil selalu memperoleh kesuksesan yang luar biasa. Bahkan karena ketenarannya ia sering diminta tampil untuk keluarga kerajaan.
John Henry Anderson (1814 -1874) adalah pesulap dari Skotlandia, sering disebut sebagai The Wizard of the North.
Dia sangat sukses menembus seluruh Eropa, Amerika dan Australia. Bahkan lebih dahulu dari Harry Houdini, pesulap yang paling terkenal dalam publikasi.
Anderson dikenal dengan alat-alatnya yang sangat besar, yang banyak terbuat dari perak solid. Dia sempat menjadi kaya yang pada akhirnya kehilangan kekayaannya setelah beberapa theatre tempat ia melakukan pertunjukan habis terbakar dan menjadikan dia bangkrut.
Sejak saat itu masyarakat telah mengenal sulap sebagai suatu bentuk seni pertunjukan. Kepopuleran dunia sulap berlanjut hingga ke abad berikutnya bahkan banyak bermunculan pesulap–pesulap hebat yang mempertunjukkan keahliannya di hadapan penonton yang lebih banyak jumlahnya.
Pada masa tersebut sebelum adanya pertunjukan film dan televisi, sulap merupakan salah satu bentuk pertunjukan hidup yang sangat populer dan membangkitkan antusias masyarakat di mana pun mereka mengadakan pertunjukan.
Saat ini masyarakat umum berpendapat bahwa sulap adalah sesuatu yang berhubungan dengan pertunjukan atau tontonan belaka.
Padahal sulap adalah sesuatu yang berhubungan dengan ilmu dan seni. Jadi bukan sekadar atraksi yang perlu ditonton, karena di dalam sulap terdapat hal-hal menyangkut teknologi, estetika, bahkan psikologi.
Sriwijaya
Di Indonesia seni sulap sudah dikenal sejak berabad-abad yang silam. Bahkan konon, sejak zaman keemasan Sriwijaya dan Majapahit, seni sulap sudah dikenal dan dipertunjukkan oleh empu-empu saat itu.
Sisa-sisa dari seni tersebut kita kenal saat ini seperti permainan kuda lumping yang makan pecahan kaca, juga seni debus yang kulit pemainnya tidak luka walaupun digores oleh sebelah golok, bahkan di kepalanya dapat dinyalakan api untuk memasak.
Sekitar tahun 1960-an sulap sempat dipertunjukkan di Istana Kepresidenan RI dengan penampilan Douve alias Mr Waldo Waldini dan Arjatmo Tjokronegoro alias Mr Moky.
Apa yang mereka pertontonkan benar-benar memukau para penonton. Misalnya, bola terbang ke sana kemari di atas panggung Istana Negara oleh Waldo Waldini. Kemudian Moky menelan pisau silet sebanyak satu lusin, setelah ditelan dikeluarkan lagi dengan menarik menggunakan seutas benang jahit.
Apa yang dipertunjukkan memang sesuatu yang tidak masuk di akal, tetapi kenyataannya demikian. Apakah semua ini menyangkut sihir atau metafisika, alias ilmu klinik?
Sama sekali tidak. Semua itu adalah berkat perpaduan antara ilmu dan seni, teknologi plus estetika belaka.
Pada sekitar 1960-an, di Jakarta terdapat sekolah atau kursus sulap yang bernama Magic Center, lokasinya di Jalan Rajawali Selatan, dekat airport Kemayoran.
Selain sekolah dan kursus di sana merupakan pusat penjualan alat-alat sulap dengan segala macam pernak-perniknya, mulai dari alat-alat yang kecil-kecil untuk kecepatan tangan juga alat yang besar-besar untuk pertunjukan di panggung.
Pelajaran ilmu dan seni sulap dimulai dengan tingkat kursus A, B, C, D, dan E. Ada pula kursus F di mana muridnya sudah memasuki pelajaran hipnotis dan telepati, yang semua itu didasari oleh teori psikologi dan sugesti.
Di era itu, selain dua nama yang telah disebutkan sebelumnya, di Indonesia muncul pesulap-pesulap lain, di antaranya saya sendiri dengan nama Mr Setan dan Dick Troufat.
Selain pesulap dia juga seorang ventrilukouist (seseorang yang dapat mengeluarkan suara dari perut). Biasanya dia berdialog dengan mempergunakan boneka manusia atau binatang. (Hilal)