linimassa.id – Sejumlah pedagang warung nasi di Kabupaten Lebak mengalami kesulitan akibat terus meningkatnya harga beras belakangan ini. Mas Paul, seorang pedagang warung nasi di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan harga tersebut.
Kenaikan Harga Beras Menyulitkan Pedagang
Menurut Mas Paul, harga beras saat ini telah mengalami lonjakan signifikan, meningkat sekitar Rp50 ribu per karung. “Iya naik, sekarang ada yang Rp295 ribu, Rp285 ribu. Kenaikannya sekitar Rp50 ribu. Berat sih tapi ya gimana yang penting ada bahannya,” ungkap Paul.
Dia menyatakan bahwa kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Namun, dia masih berharap agar harga beras dapat kembali normal. “Kita berharap biasa lagi dari Rp295 ke Rp245 lagi. Harganya turun gitu,” tambahnya.
Analisis dari Pedagang Beras
Anwar, seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, juga mengamati kenaikan harga yang hampir merata di berbagai jenis beras, termasuk KW 1, KW 2, hingga premium. Dia menduga bahwa kenaikan tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan dari panen raya dan hanya sedikit wilayah yang telah memasuki masa panen.
“Naik Pak, sekarang Rp14.600/Liter, Rp15.600/Liter, dan Rp16.500/Liter sebelumnya dari harga Rp13 ribu/liter. Karena belum ada yang panen, kebanyakan yang panen saat ini ada di daerah Jawa. Semuanya naik,” jelas Anwar.
Kenaikan harga beras ini tentu memberikan dampak serius bagi pedagang warung nasi dan pedagang beras di Kabupaten Lebak, serta masyarakat umumnya. Di tengah kondisi sulit seperti ini, mereka berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi yang tepat guna menstabilkan harga beras dan meringankan beban ekonomi mereka.