linimassa.id – Kekayaan Prajogo Pangestu, milyarder Tanah Air, mengalami penurunan signifikan sebesar lebih dari Rp177 triliun dalam sehari. Turunnya kekayaan raja petrokimia dan energi ini disebabkan oleh penurunan harga saham perusahaan Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific.
Pada hari tersebut, saham Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific anjlok 20 persen masing-masing, menjadi Rp5.400 (0,35 dolar AS) dan Rp4.220. Akibatnya, kekayaan Prajogo Pangestu merosot lebih dari seperlima atau 11,4 miliar dolar AS.
Berdasarkan data Forbes hingga Selasa 0(9/01/2024), kekayaan bersih Prajogo Pangestu mencapai 42,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp655,1 triliun. Meskipun terjadi penurunan drastis, Prajogo tetap menempati posisi sebagai orang terkaya di Indonesia.
Menanggapi penurunan harga saham, analis Henan Putihrai Sekuritas, Ezaridho Ibnu, menyatakan bahwa hal tersebut mencerminkan perubahan sentimen investor. Saat ini, saham BREN dan TPIA dinilai terlalu tinggi, namun Ibnu memperkirakan adanya rebound pada akhir kuartal I 2024.
“Baik BREN dan TPIA berada dalam area overbought dan saham-saham jatuh ketika investor melihat peluang untuk mengambil keuntungan,” kata Ezaridho Ibnu.
Ibnu memproyeksikan harga saham kedua perusahaan akan pulih menjadi Rp5.300 dan Rp6.800 pada akhir kuartal I 2024, mengingat rencana ekspansi yang sedang berlangsung.
“Mereka dinilai terlalu tinggi jika kita melihat matriks saat ini, namun tidak (dinilai terlalu tinggi) jika kita melihat dengan matriks yang diperkirakan, dengan mempertimbangkan kontribusi dan skalanya ketika proyek masa depan mereka selesai,” ujar Ibnu. (AR)