linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Bir Pletok, Populer Sejak Zaman Kolonial Berbahan Rempah
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Bir Pletok, Populer Sejak Zaman Kolonial Berbahan Rempah
Gaya Hidup

Bir Pletok, Populer Sejak Zaman Kolonial Berbahan Rempah

Hilal Ahmad 24 Februari 2024
Share
waktu baca 5 menit
Bir Pletok (Foto : Fimela)
Bir Pletok (Foto : Fimela)
SHARE

linimassa.id – Pernah mencicipi bir pletok? Bir satu ini tidak membuat mabuk kok? Bir asal Betawi ini adalah minuman khas masyarakat Betawi yang sudah populer sejak zaman kolonial. Minuman ini dibuat dari bahan godokan 13 macam rempah, yakni jahe, jahe merah, sereh, kunyit, kayu secang, kayu manis, lada hitam, daun pandan, daun jeruk, biji pala, kapulaga, kembang lawang, serta cengkeh, ditambah gula dan garam.

Contents
Asal MulaTidak Boleh Berlebihan

Lantaran banyak sekali pengrajin yang mampu memproduksi Bir Pletok, maka tak ada yang bisa mengklaim bahwa buatan salah satu pengrajin adalah yang asli.

Seiring perkembangan zaman dan perubahan cuaca, tiap pengrajin ada yang menggunakan ke 13 macam rempah tadi, ada juga yang tidak. Bahkan, ada beberapa pengrajin Bir Pletok yang menggunakan cabe arei atau cabe jawa sebagai salah satu bahan baku yang digunakan.

Terkait penggunaan pemanis, ada yang menggunakan gula pasir, gula aren atau madu hutan. Tapi biasanya, agar harga jual bisa dijangkau kebanyakan masyarakat dan ekonomis, biasanya para pengrajin menggunakan gula pasir. Sementara untuk mengejar khasiat, digunakan gula aren atau madu hutan.

Para konsumen minuman ini juga harus jeli apakah pengrajin Bir Pletok menggunakan garam dalam proses pembuatannya dengan cara direbus atau tidak. Sebab jika garam direbus, maka akan merusak khasiat dari rempah-rempah tadi termasuk juga menjadi racun pemicu darah tinggi. Sedangkan jika gula dimasukkan ke dalam Bir Pletok setelah selesai digodok, akan menjadi mineral yang dibutuhkan tubuh.

 

Asal Mula

Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, banyak masyarakat Betawi yang tergoda untuk mencoba meminum bir seperti yang banyak dilakukan oleh bangsa barat.

Namun, setelah melihat efeknya yang kurang baik karena membuat orang menjadi mabuk dan selain itu juga melanggar ajaran agama. Karena orang-orang Betawi dikenal sebagai Muslim yang ta’at, maka berapa orang Betawi mencoba meracik bir yang dapat menghangatkan badan, tetapi tidak menyebabkan efek samping mabuk.

Akhirnya terciptalah bir pletok yang rasanya nikmat, berkhasiat menghangatkan badan dan memiliki khasiat-khasiat lainnya yang juga menyehatkan tubuh.

Minuman ini yang dikenal sebagai minuman khas betawi ini ternyata sudah dikenal sejak zaman Belanda. Bir Pletok merupakan salah satu minuman hangat dan menyegarkan, dan tidak mengandung unsure alkohol.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Minuman ini diolah dari bahan rempah seperti jahe, serai, kayu manis, serta daun pandan. Bir pletok terkenal sebagai minuman tradisional khasnya masyarakat Betawi.

Khasiat yang terkandung dalam bir pletok adalah memperlancar peredaran darah. warga Betawi umumnya mengonsumsi minuman ini pada waktu malam hari, atau kala cuaca sedang dingin sebagai penghangat tubuh.

 

Tidak Boleh Berlebihan

Laman Kementerian Kebudayaan menyebut, bir pletok sudah ada sejak era kolonial Belanda. Orang Eropa yang menetap di Jakarta sering meminum bir di waktu senggang untuk menghangatkan badan.

Tak mau kalah, masyarakat pribumi pun menciptakan minuman sendiri yang fungsinya hampir sama. Hanya saja tak mengandung alkohol.

Serai dan jahe sejak dulu sering digunakan sebagai bahan untuk membuat minuman penghangat badan saat cuaca dingin. Minuman ini dulu dikemas dalam tabung bambu sebelum diminum.

Nama pletok sendiri ditambahkan berdasarkan beberapa asumsi. Pertama karena bunyi pletok yang keluar saat membuka botol wine, ada juga yang menyebut karena bunyi yang keluar dari tabung bambu karena hasil pencampuran bahan-bahannya, kedua karena bunyi pletok dari es batu dalam teko berisi bir tersebut, dan ketiga akibat bunyi pletok yang berasal dari kulit secang yang merupakan salah satu bahan minuman ini.

Tak hanya menghangatkan, minuman ini seperti jamu yang memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh, memperlancar peredaran darah, meredakan nyeri, mengatasi gangguan pencernaan, dan meredakan sakit kepala.

Pada masa kolonial, minuman ini sering dikonsumsi malam hari, mengingat cuaca Jakarta yang panas di sing hari dan dingin di malam hari saat itu. Tapi kini bir pletok diminum kapan saja, sebagai penghangat di malam hari sebagai penyegar tubuh di siang hari dengan campuran es batu. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Kekerasan di Tangsel
Kasus Kekerasan Seksual di Tangsel Mencuat, Satgas di 54 Kelurahan Diperkuat
News
Kekerasan Seksual di Tangsel
Kekerasan Seksual di Tangsel, 3 Bulan 8 Kasus
News
Warga Cilegon tertipu investasi bodong
Warga Cilegon Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Rp10 Miliar
News
Korban PHK PT Bungasari
93 Korban PHK PT Bungasari Demo ke Kantor Walikota Cilegon
News
Kemiskinan di Kabupaten Tangerang
Angka Kemiskinan di Kabupaten Tangerang Tinggi, Ini 6 Program Pemkab
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?