PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi di bulan November 2024.
Penetapan status siaga bencana hidrometeorologi dilakukan oleh Pemkab Pandeglang dalam menghadapi bencana yang terjadi diantara bulan Desember 2024 sampai Januari 2025.
Dimana pada bulan Desember hingga Januari memasuki puncak musim hujan, diprediksi bencana hidrometeorologi masih berlangsung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, Pemkab Pandeglang sudah tetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.
“Dengan keluarnya surat keputusan Bupati tanggal 11 November 2024 tentang Status Siaga bencana hidrometeorologi. Artinya dengan terbitnya SK itu tentunya kami lakukan langkah-langkah segera dilakukan dalam situasi bencana,” kata Riza, Jumat, 13 Desember 2024.
Riza menjelaskan, Langkah-langkah yang dimaksud yaitu kesiapsiagaan. Dengan melakukan pembentukan posko-posko.
“Dan kami di BPBD membentuk posko lapangan. Poskonya tepat di sini, tapi pos lapangan yang kami tempatkan di beberapa titik-titik bencana,” katanya.
Penetapan status siaga bencana hidrometeorologi ini karena sekarang sedang peralihan musim. Cenderung kondisi iklim itu kan menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi.
“Itu bisa banjir, bisa longsor, bisa angin kencang dan sebagainya. Nah hendaknya kepada warga tidak panik, tetap siaga dan waspada,” katanya.
Apabila terjadi kedaruratan, apabila terjadi bencana komunikasikan di daerah dengan unsur pemerintahan.
“Bisa dengan desa, kecamatan, Forkopimcam, nanti informasi akan segera kami tindak lanjuti dengan hasil laporan-laporan tadi,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBDPK Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiati mengatakan, ada sebanyak 18 kecamatan terdampak bencana banjir.
“Dari data yang masuk per tanggal 10 Desember terdapat 14.000 KK atau sebanyak 51.277 jiwa kena dampak bencana banjir kemarin,” katanya.
Banjir ROB Akibat hidrometeorologi, Sebabkan 10 Warung Terendam Air Laut

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang melaporkan telah terjadi bencana banjir rob akibat hidrometeorologi melanda wilayah pesisir tepatnya di Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Waktu kejadian banjir rob pada hari Jumat, 13 Desember 2024 sekira pukul 19.09 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, terjadinya bencana banjir rob sesuai dengan peringatan dini dari BMKG.
“Untuk di Kabupaten Pandeglang berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat yang piket di zona 5 Pos Lapangan Pagelaran banjir Rob melanda pesisir Pantai Karangsari,” katanya.
Banjir rob mulai naik ke daratan pesisir pantai, pada hari Jumat, 13 Desember 2024 sekira pukul 19.09 WIB. Lokasi tepatnya di Pantai Karangsari, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan.
“Banjir rob disebabkan oleh pasang air laut naik ke permukaan,” katanya.
Berdasarkan data sementara, banjir rob berdampak terhadap warung dan akses jalan terendam banjir air laut.
“Kurang lebih ada 10 warung di Pesisir Pantai Karangsari terendam air laut,” katanya.
Salah satu warga Desa Cigondang Rahmat mengungkapkan, selain merendam warung, banjir rob juga menggenangi jalan.
“Ruas jalan dari arah PLTU Banten 2 Labuan menuju Desa Cigondang terendam banjir setinggi 20-50 Centimeter. Sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan,” katanya.
Akses jalan mulai tidak dapat dilewati pada hari Jumat, 13 Desember 2024 sekira pukul 17.40 WIB.
“Saat itu air laut pasang dan naik merendam jalan menuju Desa Cigondang,” katanya.