CILEGON, LINIMASSA.ID – Walikota Cilegon Robinsar menyiapkan 500 kuota penerima beasiswa Cilegon Juare tahun 2025, program ini merupakan lanjutan dari program dari walikota sebelumnya, Helldy Agustian.
Pemerintah Kota Cilegon memastikan program ini dilanjutkan pada 2025, lantaran dinilai memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat, khususnya pelajar berprestasi dan kurang mampu.
Diketahui, beasiswa Cilegon Juare 2025 ini fokus utamanya ialah pada menciptakan Sumber Daya Manusia atau SDM yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Selain itu, program ini hanya dibuka untuk penerima atau pelajar dengan jurusan yang relevan dengan kebutuhan dunia industri, yang memang banyak tersedia di Kota Cilegon.
Dilanjutkannya program beasiswa Cilegon Juare tahun 2025 ini disampaikan Walikota Cilegon Robinsar usai menghadiri kegiatan di Dinas Tenaga Kerja atau Disnaker Kota Cilegon.
“Kuota penerima program beasiswa Cilegon Juare tahun 2025 maksinal 500 orang, paling sedikit 300 orang,” kata Robinsar, Rabu 4 Juni 2025.
Jumlah maksimal kuota itu, kata Robinsar, tergantung dari kebutuhan industri dan anggaran yang tersedia. Pihaknya tidak akan asal menentukan kuota penerima, namun harus berdasarkan ketersediaan anggaran dan kebutuhan industri.
Syarat dan Ketentuan Beasiswa Cilegon Juare 2025
Arah program beasiswa Cilegon Juare 2025, kata Robinsar, mengacu pada hasil komunikasi dengan berbagai perusahaan dan pelaku industri di Kota Cilegon.
Perusahaan dan pelaku industri di Cilegon ini, lanjutnya, sudah jelas seperti kimia, baja, plastik, dan pelabuhan. Sehingga mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa ini ialah mahasiswa yang kuliah di jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut.
“Kita tidak menerima mahasiswa yang asal kuliah tapi jurusannya tidak relevan,” tegasnya.
Selain itu, pemiihan kampusnya juga terbatas, hanya kampus besar dan kampus lokal yang sudah diseleksi.
Soal anggaran, Robinsar menegaskan nilainya masih sama seperti tahun sebelumnya. Hanya saja, nominal per mahasiswa kini menyesuaikan dengan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Kalau sebelumnya rata-rata 3 juta, sekarang bisa 4 juta, tergantung UKT. Jadi nominalnya fleksibel sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Program ini juga tetap mensyaratkan penerima berasal dari keluarga tidak mampu dan memiliki prestasi akademik. Penerima lama tetap mendapat beasiswa hingga lulus, asalkan memenuhi standar IPK yang ditetapkan.
