linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Batik Megamindu, Si Biru yang Populer dari Cirebon
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Batik Megamindu, Si Biru yang Populer dari Cirebon
Gaya Hidup

Batik Megamindu, Si Biru yang Populer dari Cirebon

Hilal Ahmad 30 November 2023
Share
waktu baca 6 menit
Batik megamendung ciri khas Indonesia. (Foto : Pitutur)
Batik megamendung ciri khas Indonesia. (Foto : Pitutur)
SHARE

linimassa.id – Batik merupakan kepribadian dan ciri khas bangsa Indonesia yang diakui dunia. Beragam corak batik dimiliki Indonesia, salah satu yang tenar adalah Batik Megamendung.

Contents
Asal MulaDikenal

Ini merupakan karya seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon Cirebon dan daerah Indonesia lainnya.

Motif ini mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di daerah penghasil batik lain. Bahkan karena hanya ada di Cirebon dan merupakan mahakarya, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata akan mendaftarkan motif megamendung ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu warisan dunia.

Motif megamendung sebagai motif dasar batik sudah dikenal luas sampai ke manca negara. Sebagai bukti ketenarannya, motif megamendung pernah dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul Batik Design, karya seorang berkebangsaan Belanda bernama Pepin van Roojen.

Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon. H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds, Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) menyatakan bahwa:

Motif megamendung merupakan wujud karya yang sangat luhur dan penuh makna, sehingga penggunaan motif megamendung sebaiknya dijaga dengan baik dan ditempatkan sebagaimana mestinya.

Pernyataan ini tidak bermaksud membatasi bagaimana motif megamendung diproduksi, tapi lebih kepada ketidaksetujuan penggunaan motif megamendung untuk barang-barang yang sebenarnya kurang pantas, seperti misalnya pelapis sandal di hotel-hotel.   ”

 

Asal Mula

Sejarah timbulnya motif megamendung berdasarkan buku dan literatur yang ada selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa Tionghoa ke wilayah Cirebon.

Hal ini tidak mengherankan karena pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pendatang dari dalam dan luar negeri.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tercatat jelas dalam sejarah, bahwa Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16, menikahi Ratu Ong Tien dari China. Beberapa benda seni yang dibawa dari China seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan.

Dalam paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas dan mempunyai makna transidental (Ketuhanan). Konsep mengenai awan juga berpengaruh di dunia kesenirupaan Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam bebas.

Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi China ke keraton Cirebon.

Para pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi China ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon, jadi ada perbedaan antara motif megamendung dari China dan yang dari Cirebon. Misalnya, pada motif megamendung China, garis awan berupa bulatan atau lingkaran, sedangkan yang dari Cirebon, garis awan, lancip dan segitiga.

Sejarah batik di Cirebon juga terkait dengan perkembangan gerakan tarekat yang konon berpusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Membatik pada awalnya dikerjakan oleh anggota tarekat yang mengabdi di keraton sebagai sumber ekonomi untuk membiayai kelompok tarekat tersebut. Para pengikut tarekat tinggal di desa Trusmi dan sekitarnya.

Desa ini terletak kira-kira 4 km dari Cirebon menuju ke arah barat daya atau menuju ke arah Bandung. Oleh karena itu, sampai sekarng batik Cirebon identik dengan batik Trusmi.

 

Dikenal

Corak unik yang terdapat pada motif ini menjadikan mega mendung sangat terkenal di Indonesia bahkan mancanegara, lho.

Mega mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan.

Gradasi yang ada di batik mega mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit.

Biasanya batik dengan motif ini memiliki desain yang simple dan warna kalem sehingga sangat seimbang dengan motif utamanya yaitu, awan.

Berikut di antara contoh-contoh motif batik Mega Mendung yang pernah dibuat oleh para pengrajin di kawasan Cirebon dan sekitarnya.

  1. Motif Mega Mendung Tradisional

Motif ini menggambarkan bentuk awan yang mengalir, terinspirasi oleh awan mega mendung yang menjadi ikon kota Cirebon, Jawa Barat.

Motif ini biasanya menggunakan warna biru muda dan putih sebagai dominan.

  1. Motif Mega Mendung Sekar

Motif batik yang satu ini menggabungkan motif Mega Mendung dengan motif bunga-bungaan atau sekar.

Motif ini menciptakan kesan harmoni antara Mega Mendung yang khas dengan keindahan bunga, mencerminkan keindahan alam dan kehidupan.

  1. Motif Mega Mendung Parang

Motif ini menggabungkan motif Mega Mendung dengan motif parang, yang merupakan pola berbentuk seperti garis-garis zigzag.

Kombinasi ini menciptakan kesan dinamis dan elegan pada kain batik.

  1. Motif Mega Mendung Tumpal

Motif ini menggabungkan motif Mega Mendung dengan motif tumpal, yaitu pola segitiga kecil yang berulang.

Motif ini menciptakan kesan geometris yang menarik dan memberikan kesan berbeda pada kain batik.

  1. Motif Mega Mendung Pesisiran

Motif ini menggabungkan motif Mega Mendung dengan motif pesisiran, seperti ombak atau hiasan pesisir.

Motif ini mencerminkan keterkaitan budaya Cirebon dengan laut dan menambahkan elemen keindahan alam pada batik Mega Mendung.

Dalam perkembangannya, batik mega mendung khas Cirebon mengalami sejumlah perubahan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Seperti motif mega mendung yang dikombinasi dengan motif bunga, hewan atau motif lain. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Rumah Debat
Perkuat Eksistensi, Rumah Debat Gelar Audiensi dengan Wakil Walikota Serang
Pendidikan
Lagu So Pirang
Lagu So Pirang Kini Jadi Trend Terbaru TikTok
News
RT Gen Z di Jakarta Utara
Viral! Aksi RT Gen Z di Jakarta Utara Perbaiki Jalan Rusak
News
anime Gachiakuta
Anime Gachiakuta Tayang 2025, Mengisahkan Aksi Brutal dan Kritik Sosial
Gaya Hidup
Justin Bieber
Justin Bieber Resmi Rilis Album Baru Bertajuk Swag
Gaya Hidup
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?