LINIMASSA.ID – Sebanyak 87 rumah rusak akibat badai atau angin kencang isertai hujan deras. 87 rumah rusak itu berlokasi di empat desa di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang dan 2 lagi di Kabupaten Pandeglang.
87 rumah rusak tersebut akibat diterjang angin kencang. Di Kabupaten Serang, tercatat ebanyak empat desa yang diterjang badai yakni Desa Sukarame, Cilayang, Sukamaju dan Desa Cilayang Guha, Kecamatan Cikeusal.
Badai yang menerjang 87 rumah rusak di Provinsi Banten ini, mendapat tanggapan serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Banten.
BPBD Provinsi Banten mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap segala kemungkinan bencana yang terjadi akibat faktor cuaca buruk.
Sekretaris Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Ivan Munasyah mengatakan, kejadian angin kencang terjadi pada Sabtu 2 November 2024 sekitar pukul 13.00 WIB.
“Pukul 13:00 WIB, angin kencang yang menerjang sehingga menyebabkan beberapa rumah warga Cikeusal mengalami kerusakan,” katanya, Minggu 3 November 2024.
Ia mengatakan, kejadian angin kencang menerjang sebanyak empat desa Desa Sukarame, Cilayang, Sukamaju dan Desa Cilayang Guha diakibatkaan oleh cuaca ekstrem Guhayang menerjang wilayah tersebut. “Untuk kerugian belum diketahui, masih kita coba hitung,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ada sebanyak 85 rumah yang mengalami kerusakan akibat angin kencang, yakni Desa Sukarame 25 rumah, Desa Cilayang 15 rumah, Desa Sekamaju 35 rumah dan Desa Cilayang Guha 01 rumah.
“Ada sebanyak 336 jiwa yang terdampak akibat angin kencang. Ada warga yang tinggal di rumah kerabat karena rumah nya rusak berat,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari jumlah tersebut ada sebanyak 5 rumah yang mengalami rusak berat, 33 rumah rusak sedang dan 42 rumah yang mengalami rusak ringan. Selain rumah ada pula musolah dan kandang kerbau yang rusak.
“Satu buah kandang kerbau rusak berat di Desa Sukamaju dan satu unit musola Al-Hikmah di Desa Cilayang Guha rusak. Lalu satu unit tiang PLN yang roboh,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga saat ini membutuhkan bantuan berupa sembako dan terpal.
Dua Rumah Warga Jiput Pandeglang Rusak
Sebanyak dua unit rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Jiput rusak akibat tertimpa pohon tumang dan disambar petir, pada hari Sabtu, 2 November 2024, pukul 16.00 WIB. Beruntung peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa hanya saja pemilik rumah mengalami kerugian materiil puluhan juta rupiah.
Camat Jiput Ade Juliansah mengatakan, telah terjadi musibah rumah tertimpa pohon akibat hujan lebat yang menyebabkan kerusakan pada atap rumah.
“Rumah yang mengalami kerusakan milik Sanusi, warga Kampung Ciwalungan, Desa Sukamanah,” katanya Minggu, 3 November 2024.
Ade mengungkapkan, pohon tumbang yang menimpa atap rumah sudah di evakuasi oleh warga setempat. Dengan bergotong-royong.
“Selain itu, terdapat satu rumah milik M Rahmat warga Kampung Bojong, juga rusak. Namun bukan tertimpa pohon melainkan akibat kena sambaran petir,” katanya.
Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban luka dan jiwa. Hanya saja kondisi rumah mengalami kerusakan.
“Serta aliran listriknya masih padam. Adapun untuk pohon tumbang sudah dievakuasi,” katanya.
BPBD Lebak Imbau Warga 28 Kecamatan Waspada Hujan Lebat Diserta Petir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memberikan imbauan kepada warga 28 kecamatan di seluruh Lebak untuk mewaspadai hujan lebat disertai petir pada sore hari. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama.
“Untuk imbauannya sendiri tentunya kami terus mengimbau masyarakat kalau sudah terjadi perubahan cuaca yang cukup cepat, dari terik menjadi mendung, kemudian disertai petir untuk tidak dulu berlindung di bawah pohon,” kata Febby, Minggu 3 November 2024.
Diketahui berdasarkan prakiraan BMKG Wilayah II Tangerang, wilayah Lebak menjadi salah satu yang terdampak cuaca esktrem dari tanggal 3-5 November 2024.
Febby menyampaikan, warga tetap berhati-hati saat berada di dalam maupun luar rumah. Karena kondisi apapun bisa terjadi kapanpun dan dimana saja.
“Kemudian juga misalnya menggunakan handphone atau berada di daerah yang mengantarkan listrik misalnya di bawah KWH, hal-hal ini yang bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ucapnya.
Ia menambahkan, seperti yang disampaikan oleh BMKG, bahwa di wilayah Kabupaten Lebak khususnya sudah mau memasuki musim hujan awal bulan November 2024.
“Dari prediksi sendiri, berdasarkan analisa dari BMKG musim hujan ini akan mulai November ini. Kalau untuk kesiapan kita sudah siap mitigasi juga di wilayah perkotaan kita bisa bekerjasama dengan teman-teman DLH Lebak melakukan pemangkasan pohon-pohon yang rawan,” tandasnya