PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Memasuki hari ke-2, bencana banjir Pandeglang meluas sampai ke 16 kecamatan. Ke-16 kecamatan dilanda bencana banjir yaitu di Kecamatan Pulosari, Cibaliung, Labuan, Sindangresmi, Cisata, Cikeusik, Sukaresmi, Sobang, Saketi, Patia, Munjul, Panimbang, Picung, Pagelaran, dan Kecamatan Menes.
Kepala Pelaksana BPBDPK Kabupaten Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, pada hari Senin, 2 Desember 2024, pagi dilaporkan sebanyak 4 kecamatan dilanda bencana banjir.
“Lalu pada pukul 16.00 WIB, Senin, 2 Desember 2024 banjir Pandeglang dari 13 Kecamatan sampai tadi pagi, hari Selasa, 3 Desember 2024 banjir meluas ke -16 kecamatan,” katanya, Selasa, 3 Desember 2024.
Kalaupun banjir meluas, Riza menjelaskan, banjir di 13 kecamatan sebelumnya, sebagian besar surut. Hanya tinggal genangan sedikit saja.
“Dan hari ini, Bupati Pandeglang Irna Narulita bersama Pak Sekda, Asda, dan beberapa pejabat serta Forkopimda, ditambah dari BPBD Provinsi Banten, melaksanakan monitoring banjir di tiga daerah,” katanya.
Tiga daerah banjir Pandeglang itu, yang pertama di Kampung Ciawi, Kecamatan Patia. Kemudian di Desa Bojen Kecamatan Sobang, dan terakhir adalah di Desa Teluk, Kecamatan Labuan.
“Upaya penanganan banjir jangka panjangnya, karena kan banjir di lokasi-lokasi itu, seperti banjir langganan setiap tahun setiap kali musim hujan. Maka Ibu Bupati membuat konsep agar dalam jangka panjangnya tidak terjadi banjir yang sama,” katanya.
Konsepnya itu, salah satu penguatan infrastrukturnya. Yaitu membangun sebuah waduk atau bendung pengendali banjir.
“Adapun kesiapan kami dengan kondisi cuaca seperti ini dan memang ini puncak dari musim hujan ini diprediksi di bulan Desember ini kami tetap siaga. Dan tim kami masih belum beranjak di lokasi titik bencana kalaupun memang situasinya sudah surut tapi tetap menempatkan tim kami di sana,” katanya.
Bupati Pantai Lokasi Banjir Pandeglang
Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan memantautiga titik lokasi dilanda bencana banjir Pandeglang.
Ketiga titik lokasi tersebut yakni ke Kampung Ciawi, Kecamatan Patia, di Desa Bojen Kecamatan Sobang, dan terakhir adalah di Desa Teluk, Kecamatan Labuan.
Bupati Pandeglang Irna Narulita saat melakukan pemantauan masih menggunakan tongkat karena masih dalam masa penyembuhan setelah operasi lutut. Dalam hasil pantauannya-nya Bupati Irna menyoroti penyebab banjir dari aliran sungai sudah mengalami pendangkalan sehingga perlu dilakukan normalisasi.
Menurut Bupati Pandeglang Irna Narulita, kalau aliran Sungai menjadi kewenangan provinsi.
“Kondisi cuaca (hujan deras dan angin kencang) saat ini memang merata ya di seluruh Indonesia. Khususnya di Kabupaten Pandeglang wilayah selatan,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, di Kampung Ciawi, Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Selasa, 3 Desember 2024.
Sebagai antisipasi jangka panjangnya aliran sungai perlu dilakukan normalisasi. Serta dibuatkan tanggul penahan banjir dan bendungan atau waduk.
“Usulan kami setiap tahunnya ada, perencanaan awal supaya bagaimana sungai-sungai kami sering meluap karena intensitas curah hujan yang tinggi. Debitnya naik lalu dampaknya melebar ke rumah-rumah penduduk,” katanya.
Seperti halnya Sungai Ciliman, Cilatak itu memang perlu dilakukan normalisasi.
“Kami sudah koordinasi dan hari ini pemerintah pusat melalui Bupati Pandeglang tidak tinggal diam. Ada memberikan bantuan permakanannya, lalu ada bantuan selimut, dan juga siap saji, dan juga perahu karet,” katanya.
Jadi insya Allah ini, bantuan diberikan kepada masyarakat terhadap bencana.
“Permasalahan bencana banjir ini, mudah-mudahan ada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dan dilantik ini dapat segera menangani permasalahan sungai-sungai yang menjadi kewenangan Provinsi Banten dan Balai Besar. Tidak hanya Ciliman tetapi juga Cilemernya, dan Cilataknya yang kalau hujan ya seperti ini sehingga perlu dinormalisasi,” katanya.
Bupati mendoakan, mudah-mudahan banjir segera surut. Hujannya juga berhenti.
“Kalau saja berhenti hujan, mudah-mudahan malam sudah surut kembali. Dan berharap di petak sawah tersebut tidak sampai terjadi puso,” katanya.
Bupati menitipkan pesan kepada masyarakat, mohon bersiaga , dan banyak dari mereka sekarang happy berenang.
“Ibu berharap jangan, nanti kan dampaknya satu tiga jam akan sakit. Gatal dan pencernaannya juga akan terganggu,” katanya.
Lalu kepada masyarakat yang biasa buang sampah sembarangan mohonlah buang sampah pada tempatnya. Jangan nambah masalah baru.
“Terkait normalisasi akan kami kawal agar Pemprov Banten segera menangani permasalahan tahunan ini dan dari BPBD Provinsi juga hadir,” katanya.