linimassa.id – Waisak adalah hari suci bagi umat Buddha di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada 23 Mei 2024, umat Buddha akan memperingati hari Waisak dengan berbagai kegiatan keagamaan yang khusyuk dan penuh makna.
Berikut adalah penjelasan mengenai kegiatan ibadah Waisak:
1. Pindapata: Pindapata adalah kegiatan mengumpulkan dana makanan oleh para biksu. Pada hari Waisak, biksu-biksu berjalan berkeliling sambil membawa mangkuk untuk menerima sumbangan makanan dari umat.
Kegiatan ini melambangkan kesederhanaan dan pengabdian para biksu serta kemurahan hati umat Buddha.
2. Meditasi: Meditasi menjadi bagian penting dalam perayaan Waisak. Umat Buddha melakukan meditasi untuk merenung dan menenangkan pikiran.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mencapai kedamaian batin. Meditasi biasanya dilakukan di vihara atau tempat-tempat suci lainnya.
3. Puja Bakti: Puja bakti adalah upacara sembahyang yang dilakukan di vihara. Umat Buddha berkumpul untuk memanjatkan doa dan menyanyikan kidung suci.
Dalam upacara ini, mereka juga memberikan persembahan seperti bunga, lilin, dan dupa sebagai simbol penghormatan kepada Buddha.
4. Pembacaan Paritta: Paritta adalah kumpulan doa dan mantra dalam bahasa Pali yang dibacakan oleh para biksu. Pembacaan paritta dilakukan untuk memohon berkah dan perlindungan dari Buddha.
Doa-doa ini dipercaya dapat memberikan ketenangan dan keberkahan bagi yang mendengarkannya.
5. Pelepasan Hewan: Salah satu kegiatan yang umum dilakukan pada hari Waisak adalah pelepasan hewan. Umat Buddha melepaskan burung, ikan, atau hewan lainnya sebagai simbol pembebasan dari penderitaan dan karma buruk.
Kegiatan ini juga melambangkan kasih sayang dan perlindungan terhadap semua makhluk hidup.
6. Prosesi: Di beberapa tempat, peringatan Waisak diisi dengan prosesi atau arak-arakan. Umat Buddha berjalan bersama-sama sambil membawa patung Buddha dan berbagai atribut keagamaan.
Prosesi ini biasanya diiringi dengan nyanyian kidung dan doa.
7. Pencerahan Dharma: Pada perayaan Waisak, sering diadakan ceramah atau pencerahan Dharma oleh biksu atau guru besar.
Mereka memberikan wejangan tentang ajaran Buddha dan mengingatkan umat tentang pentingnya menjalankan kehidupan yang bermakna sesuai dengan prinsip-prinsip Buddhis.
Waisak merupakan peringatan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.
Oleh karena itu, kegiatan ibadah Waisak sangat bermakna bagi umat Buddha sebagai refleksi spiritual dan penguatan iman mereka.
Melalui berbagai kegiatan keagamaan ini, umat Buddha memperdalam rasa cinta kasih, kebijaksanaan, dan pengertian terhadap ajaran Buddha.
Peringatan Waisak menjadi momen penting untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan dan mencapai kedamaian batin. (AR)