Linimassa.id – Ngabuburit sudah menjadi sebuah tradisi di Indonesia, kegiatan yang biasa dilakukan di sore hari sebelum petang, sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Ngabuburit biasanya di isi dengan berbagai kegiatan seperti mengaji, mendengarkan kajian sore, bahkan ada juga yang mengunjungi tempat wisata, berburu takjil ataupun bersantai bersama keluarga dan teman.
LALU DARIMANA KAH ASAL-USUL NGABUBURIT BERADA?
Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda. Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan (Unpas) Hawe Setiawan mengatakan, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang.
“Istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya sore hari,” Ujar Hawe Setiawan dalam keterangan tertulis Unpas.
Dalam Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.
Inilah mengapa waktu dari ibadah salat asar ke magrib di bulan Ramadan disebut dengan ngabuburit, karena waktu ini biasa digunakan umat muslim untuk berkegiatan sambil menunggu waktu berbuka.
KEMUNCULAN ISTILAH NGABUBURIT
Hawe mengatakan, istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya ketika kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda.
“Seingat saya sudah lama (muncul istilah ngabuburit). Saya kira sejak nilai-nilai Islam masuk dalam wilayah budaya Sunda,” ujarnya.
Namun, kata Hawe, kegiatan ngabuburit makin berkembang dan beragam dibanding awal kemunculannya. Zaman dulu, anak-anak mengisi kegiatan ngabuburit dengan bermain permainan tradisional Jawa Barat seperti bebeledugan atau meriam bambu.
“Sekarang, kegiatan ngabuburit disesuaikan dengan kebudayaan daerah masing-masing, tentunya diarahkan pada kegiatan yang lebih kreatif dan berharga, bukan hanya untuk mengisi waktu, tapi juga menghayati Ramadan,” jelasnya.
NGABUBURIT JADI ISTILAH NASIONAL
Meski berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit sudah digunakan secara umum di beberapa daerah di Indonesia. Hawe menilai, fenomena ini akibat peranan media yang menjadi sarana menyebarkan istilah ngabuburit.
“Saya kira mungkin karena faktor media, sehingga ngabuburit dikenal luas. Istilah ini juga mudah diucapkan oleh penutur non bahasa Sunda,” tuturnya.
Nah berikut merupakan asal-usul kata ngabuburit dari bahasa sunda, biasanya kalian ngabuburit ngapain guys? (AR)