linimassa.id – Bendera Indonesia berwarna merah putih. Pernahkah berpikir kenapa Indonesia memilih warna ini sebagai identitas sebuah negara.
Merah menggambarkan keberanian serta putih melambangkan kesucian. Selain itu warna merah juga melambangkan raga manusia, sementara warna putih melambangkan jiwa dari manusia.
Asal tahu, warna merah dan putih pada bendera sebenarnya telah digunakan sejak zaman kerajaan. Kerajaan pertama ialah Majapahit yang berpusat di Jawa Timur menjadikan bendera merah putih sebagai lambang kebesarannya pada abad ke-13.
Kerajaan Kediri juga menggunakan warna merah putih sebagai panji kerajaan. Bahkan bendera pada perang Sisingamangaraja IX dari Tanah Batak juga menggunakan warna merah dan putih.
Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakangnya diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Pada zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, digunakan sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone (Bendera Bone dikenal dengan nama Woromporang).
Selanjutnya pada perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro menggunakan panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Kemudian pada 1928, di Pulau Jawa bendera merah putih digunakan sebagai bentuk protes dan semangat dari pelajar dan kaum nasionalis untuk lepas dari penjajahan Belanda.
Usai perang dunia II dan Indonesia merdeka, bendera merah putih mulai digunakan sebagai bendera nasional. Bendera Sang Saka Merah putih pertama kali dikibarkan di Indonesia pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan bangsa.
Setelah sebelumnya Bendera Belanda berkibar sejak 20 Maret 1602 – 8 Maret 1942 (340 tahun) dan bendera Jepang berkibar sejak 8 Maret 1942 – 17 Agustus 1945 (3 tahun 5 bulan) di Indonesia.
Bendera merah putih yang telah akrab di masyarakat Indonesia kemudian digunakan dalam gerakan nasionalis di masa perlawanan terhadap Belanda sekitar 1928.
Namun, bendera merah putih sempat dilarang oleh Belanda pada saat itu. Setelah lepas dari Belanda, ide menggunakan bendera merah putih lahir lagi di era penjajahan Jepang.
Saat itu, Jepang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia sekitar 1944. Janji itu dipenuhi dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Salah satu pembahasan rapat BPUPKI adalah pemakaian bendera dan lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia. Dari sini, diputuskan Indonesia akan menggunakan bendera merah putih.
Orang yang menjahit bendera merah putih adalah Fatmawati setelah kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu.
Presiden ke-1 Indonesia Soekarno memerintahkan Chaerul Basri untuk mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke Jalan Pegangsaan Nomor 56, Jakarta.
Kain itu akan digunakan sebagai bendera yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kain itu merupakan katun halus dengan warna merah dan putih.
Ukurannya panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Setelah itu, Fatmawati menjahit kain tersebut dan menjadi bendera yang dikibarkan di acara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Setelah itu, Sang Merah Putih dibawa presiden, wakil presiden, dan para menteri yang pindah ke Yogyakarta pada 1946. Perpindahan itu terjadi karena Jakarta sedang tidak aman.
Namun pada 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda lagi. Presiden Soekarno pun berusaha menyelamatkan Sang Merah Putih dengan menitipkannya kepada ajudan tepercayanya, Husein Mutahar.
Dengan alasan keamanan, Husein kemudian membagi dua bendera negara menjadi dua bagian, yaitu warna merah dan putih terpisah di dua tas berbeda.
Pada 1949, ketika Presiden Soekarno berada di pengasingan di Bangka Belitung, ia meminta kembali bendera itu dan menjahitnya lagi.
Setelah selesai dengan masa pengasingan pada 1949, Presiden Soekarno membawa kembali bendera negara ke Yogyakarta dan dikibarkan di Gedung Agung pada 17 Agustus 1949.
Pada 1958, Sang Merah Putih ditetapkan menjadi bendera pusaka dan selalu dikibarkan setiap 17 Agustus atau peringatan hari kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka.
Usai kemerdekaan bendera merah putih selalu dikibarkan setiap upacara bendera. Lagu Bendera Indonesia yaitu Berkibarlah Benderaku juga merupakan lagu yang diperuntukkan untuk bendera merah putih. Lagu ini merupakan karangan Ibu Soed yang digolongkan sebagai salah satu lagu wajib.
Lagu ini menceritakan kegigihan Joesoef Ronodipoero seorang pimpinan kantor Radio Republik Indonesia. Menjelang Agresi Militer Belanda I pada 1947, Joesoef mendapat ancaman senjata api dari pasukan Belanda, untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI. Tetapi, Joesoef mempertahankan bendera merah putih, untuk terus berkibar.
Itulah asal mula warna merah putih pada bendera Indonesia. Ternyata tidak segampang itu loh memilih warna untuk identitas Indonesia. (Hilal)