linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Apakah Ketombe Berbahaya? Kenali Penyebabnya
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Apakah Ketombe Berbahaya? Kenali Penyebabnya
Gaya Hidup

Apakah Ketombe Berbahaya? Kenali Penyebabnya

Hilal Ahmad 21 Agustus 2023
Share
waktu baca 9 menit
Ketombe merupakan penyakit kulit kepala yang dialami setiap individu.
Ketombe merupakan penyakit kulit kepala yang dialami setiap individu.
SHARE

linimassa.id – Ketombe menjadi salah satu penyakit yang dihadapi oleh hampir setiap individu. Apakah ini berbahaya jika tidak segera ditanagni?

Contents
Faktor RisikoPenyebab dan GejalaDiagnosisPengobatan dan Pencegahan

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang ditandai dengan munculnya serpihan kulit, yang disertai rasa gatal. Ini adalah masalah yang sangat umum terjadi pada orang dari berbagai kalangan usia.

Biasanya berwarna putih atau kuning. Serpihan ini mudah terlihat di kepala dan sering berjatuhan ke bahu. Meski tidak menular dan sangat jarang menjadi penyakit serius, namun dapat menurunkan rasa percaya diri penderitanya.

Ketombe atau dandruff merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Menurut penelitian, 50% orang dewasa di seluruh dunia pernah memiliki ketombe di kepala dalam jangka panjang (kronis).

Ada berbagai kemungkinan penyebabnya, termasuk dermatitis seboroik, reaksi alergi, psoriasis, dan eksim. Reaksi berlebihan terhadap Malassezia, ragi yang terjadi di kulit kepala, adalah salah satu penyebab dermatitis seboroik.

Ada berbagai faktor meningkatkan risiko munculnya ketombe, termasuk usia seseorang, cuaca, tingkat stres, kondisi medis, dan pilihan produk rambut.

Kebersihan yang buruk bukan merupakan faktor, tetapi mungkin lebih terlihat jika seseorang tidak sering mencuci rambutnya. Berikut beberapa penyebab munculnya ketombe.

Jarang Mencuci Rambut: Saat kulit kepala jarang dibersihkan dengan sampo, minyak, dan sel kulit mati akan menumpuk di kulit kepala yang mengakibatkan ketombe.

Dermatitis Seboroik: Dermatitis seboroik merupakan salah satu penyebab paling sering. Penyakit ini ditandai dengan kulit yang memerah dan berminyak, dilapisi oleh serpihan kulit kepala berwarna putih kekuningan.

Dermatitis seboroik juga bisa menyerang bagian tubuh lain selain kulit kepala.  Contohnya daerah alis, hidung, belakang telinga, dada, selangkangan, dan daerah-daerah lain yang memiliki banyak kelenjar minyak.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Kulit Kering: Serpihan kulit kepala yang disebabkan oleh kulit kering agak berbeda dengan yang disebabkan oleh kulit berminyak. Pada kulit kering, serpihan cenderung lebih kecil dan tidak begitu berminyak. Kulit kepala merah dan gejala radang lebih jarang dijumpai.

Malassezia Sp: Malassezia Sp merupakan salah satu jamur yang hidup di kulit kepala sebagai normal flora. Jika ada kondisi yang menyebabkan pertumbuhan jamur ini meningkat melebihi jumlah normal, misalnya pada kondisi udara yang panas dan lembap.

Malassezia dapat menyebabkan penumpukan asam lemak tak tersaturasi sehingga terjadi peradangan. Kondisi ini bisa berujung pada deskuamasi kulit kepala sehingga menghasilkan penyakit ini.

Dermatitis Kontak: Hipersensitivitas terhadap suatu komposisi dari produk perawatan rambut dapat menyebabkan kulit kepala meradang, yang salah satu gejalanya adalah ketombe.

Faktor Risiko

Hampir semua orang dapat memiliki kondisi ini, tetapi faktor-faktor tertentu dapat membuat kamu lebih rentan, yaitu:

Usia. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan berlanjut hingga usia paruh baya.

Jenis kelamin. Biasanya lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Penyakit tertentu. Penyakit Parkinson dan penyakit lain yang mempengaruhi sistem saraf juga meningkatkan risiko ketombe. Begitu juga dengan HIV atau sistem kekebalan yang melemah.

Riwayat penyakit kulit. Pernah mengalami eksim, rosacea, psoriasis, atau jerawat dapat memicu atau memperburuk dermatitis seboroik.

Kulit berminyak. Seseorang yang memiliki kulit berminyak secara alami, berisiko tinggi terkena dermatitis seboroik.

Sering meminyaki kulit kepala. Minyak tertentu yang dioleskan ke kulit kepala dapat menutupi ketombe, tetapi memperburuk respons pengelupasan dan gatal.

Penyebab dan Gejala

Penyebab timbulnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang kerap memicu timbulnya ketombe, seperti tidak keramas secara rutin, mengalami alergi akibat penggunaan produk perawatan rambut maupun salon, atau menderita gangguan kulit tertentu, seperti tinea capitis dan eksim atopik.

Ketombe umumnya ditandai dengan serpihan berwarna putih atau kekuningan yang dapat berjatuhan ke bahu. Ketombe juga bisa menimbulkan gatal di kulit kepala dan membuat kulit kepala menjadi bersisik atau berkerak.

Gejala dari ketombe sangat mudah dikenali, yaitu serpihan kulit kepala berwarna putih keabu-abuan atau kekuningan yang berminyak, tetapi tidak melekat erat di kulit kepala.

Serpihan putih ini sering ditemukan di permukaan kulit kepala, di antara rambut, maupun di bahu. Gejala umum lainnya adalah:

Kulit kepala terasa gatal.

Sisik berminyak atau kering di kulit kepala.

Benjolan bersisik kekuningan hingga kemerahan di sepanjang garis rambut (dalam kasus yang parah).

Diagnosis

Diagnosis dapat dilakukan dengan mudah. Dokter biasanya hanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada kulit kepala. Pemeriksaan penunjang lainnya biasanya tidak diperlukan, kecuali pada kasus yang parah.

Ketombe biasanya dapat dikendalikan dengan mudah. Pada umumnya, membersihkan kulit kepala dengan sampo untuk mengurangi minyak dan membersihkan sel kulit mati, dapat membantu mengatasi ketombe yang sifatnya ringan.

Jika sampo biasa tidak membantu maka sampo anti-ketombe bisa dicoba. Meskipun begitu, terdapat banyak jenis sampo anti-ketombe, untuk mengetahui mana yang cocok diperlukan proses trial and error.

Jika muncul gejala gatal, menyengat, merah dan rasa terbakar pada kulit kepala setelah memakai suatu produk perawatan kulit kepala, maka harus segera dihentikan pemakaiannya. Perhatikan pula tanda-tanda alergi seperti ruam, biduran, atau sesak napas. Jika ada gejala-gejala tersebut, harap segera mencari bantuan medis.

Sampo anti-ketombe diklasifikasikan berdasarkan kandungan obat yang dipakai. Beberapa pilihannya adalah:

Sampo dengan Zink Pyrithione

Sampo ini mengandung agen antibakteri dan antifungal. Sampo ini dapat mengurangi jamur di kulit kepala yang menyebabkan dermatitis seboroik dan ketombe.

Sampo Berbasis Tar

Tar dapat membantu beberapa kondisi ketombe seperti pada dermatitis seboroik dan psoriasis. Tar memperlambat produksi sel kulit mati sehingga pengelupasannya juga diperlambat. Namun, sampo ini dapat menyebabkan perubahan warna rambut pada orang dengan rambut berwarna terang.

Sampo yang Mengandung Asam Salisilat

Sampo ini dikenal sebagai lulur kulit kepala dan membantu mengurangi skuama. Namun, sampo ini dapat menyebabkan kulit kepala kering yang juga dapat menyebabkan ketombe.

Sampo yang Mengandung Selenium Sulfit

Sampo ini memperlambat matinya sel kulit kepala dan juga mengurangi malassezia. Sama seperti sampo dengan asam salisilat, sampo ini juga dapat menyebabkan diskolorasi di rambut berwarna terang.

Sampo yang Mengandung Antifungal

Kandungan antifungal merupakan pilihan terakhir jika sampo lainnya tidak dapat menghilangkan ketombe.

Sampo dengan Minyak Pohon Teh

Sampo atau obat topikal yang mengandung lima persen minyak pohon teh atau tea tree oil memiliki sifat antiseptik, antibiotik, dan antijamur. Ini bisa menjadi pengobatan yang aman dan efektif untuk ketombe

Pengobatan dan Pencegahan

Untuk mengatasi ketombe, upaya pertama yang harus dilakukan adalah keramas secara teratur. Jika upaya tersebut tidak dapat menghilangkan ketombe, penderita dapat menggunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc karbonat, natrium klorida, dan zinc pirition, yang mampu menghilangkan ketombe dan minyak dari kulit kepala dengan lebih baik.

Meski sulit dicegah, ada cara yang dapat dilakukan untuk menghindari timbulnya ketombe, seperti memilih produk perawatan rambut yang aman, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, serta mengelola stres dengan baik.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah ketombe adalah:

Kelola stres. Tingkat stres yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan dan memperburuk kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis seboroik, eksim, dan psoriasis.

Perbaiki pola makan. Makan makanan yang sehat yang mencakup banyak asam lemak omega-3, seng, vitamin B, dan probiotik.

Batasi produk penata rambut. Termasuk pewarna rambut, yang dapat mengiritasi kulit atau meninggalkan minyak dan bahan kimia di kulit kepala yang dapat meningkatkan risiko ketombe.

Hindari air panas. Gunakan air hangat atau air dingin sebagai gantinya untuk mencuci rambut.

Keramas secara teratur. Tentunya dengan sampo yang lembut, atau sampo yang mengandung bahan penangkal ketombe. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Timothy Ronald
5 Nasihat Jujur Timothy Ronald Buat Kamu yang Masih 17 Tahun
Pendidikan
Playstation 6
Sony Resmi Garap PlayStation 6, Hybrid Portable & SoC Canggih Dipersiapkan
Teknologi
PSK di Kota Serang
PSK di Kota Serang Anak di Bawah Umur
News
PSK di Kota Serang
PSK di Kota Serang, Sehari Layani 5 Pelanggan
News
SPMB SMA di Banten
2 Hari, Pendaftar SPMB SMA di Banten Capai 50 Ribu
Pendidikan
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?