linimassa.id – Beberapa hari ini ramai dibahas tentang flare atau suar prewedding yang menjadi penyebab kebakaran Bukit Teletubbies di kawasan Gunung Bromo. Kebakaran di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diduga disebabkan oleh penggunaan flare atau suar oleh pengunjung.
Diketahui, pengunjung atau wisatawan yang menyalakansuar untuk kepentingan foto prewedding atau pra pernikahan. Lokasi kebakaran berada di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies.
Pada video yang beredar, terlihat beberapa laki-laki dan perempuan dengan membawa peralatan untuk pemotretan. Seperti tripod dan kamera. Mereka tengah santai padahal di belakangnya terlihat api yang makin membesar, tepatnya di sekitar Padang Savana.
Merujuk pengertian suar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suar adalah nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat). Secara penggunaannya, flare adalah alat yang mengeluarkan cahaya terang dan api.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, penggunaan suar lebih sering mewarnai momen selebrasi atau juga untuk kepentingan lain yang membutuhkan pencahayaan lebih. Nyala api dari flare memberikan kesan merah pada suasana di sekitar.
Penggunaan flare ini kerap ditemui saat momen selebrasi suporter di tribun stadion hingga foto-foto. Dalam dunia fotografi yang erat kaitannya dengan pencahayaan, mungkin nyala flare bisa dijadikan alat untuk memberikan efek dramatis pada hasil pemotretan.
Secara umum, nyala api dari suar atau flare memberikan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium. Terkadang dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.
Untuk penggunaannyai, menyalakan flare bisa dilakukan dengan menarik pelatuknya. Setelah itu asap tipis akan keluar. Dalam hitungan detik, api merah pun menyala.
Militer
Dalam dunia militer, suar atau flare biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter. Suar atau flare mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.
Berdasarkan KBBI Kemendikbud, cerawat atau flare didefinisikan sebagai kembang api. Benda ini biasanya digunakan sebagai alat isyarat dalam keadaan darurat.
Dari berbagai sumber juga disebutkan bahwa flare termasuk alat yang sering dipakai dalam situasi darurat, baik di perairan maupun tempat-tempat terpencil. Alat ini bekerja dengan memancarkan cahaya terang dengan warna tertentu.
Oleh karena itu, cahaya dari alat ini dapat menjadi isyarat pertolongan bagi siapapun yang melihatnya.
Flare saat ini tidak hanya dikenal sebagai alat atau sinyal darurat. Alat ini sering digunakan suporter bola atau demonstran dalam melakukan aksinya.
Perlu pendampingan dari pihak yang paham agar dipastikan aman. Sebab, alat ini menghasilkan cahaya yang sangat terang dan panas sehingga penggunaannya harus ada peralatan pelindung.
Flare ini salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.
Secara umum, Suar menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium, kadang-kadang dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda. Suar kalsium digunakan di bawah air untuk penerangan.
Suar sebagai alat pertahanan anti peluru kendali biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter. Suar mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.
Suar ketika dilepas akan segera terbakar yang menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas mesin yang akan mengelabui sensor inframerah peluru kendali berpemandu inframerah musuh.
Nah, kalau sudah tahu suar itu apa, saatnya menggunakan dengan bijak ya. (Hilal)