linimassa.id – Tidak hanya tujuh, ternyata ada banyak warna di dunia. Warna ada di semua tempat. Kita bisa menemukannya di baju, layar perangkat yang kita pegang, dan di manapun.
Lalu, ada berapa sebenarnya jumlah warna?
Para ilmuwan menaksir bahwa di dunia ini terdapat sekitar 10 juta warna. Tiap-tiap orang melihat dunia dengan cara yang berbeda sehingga mungkin ada banyak warna di luar sana yang belum ditemukan.
Warna bisa dilihat karena adanya gelombang cahaya yang dipantulkan oleh benda. Para ilmuwan meyakini bahwa orang bisa melihat kira-kira 1.000 level dari terang ke gelap, 100 level dari merah ke hijau, dan 100 level dari kuning ke biru. Cobalah mengalikan angka-angka tersebut, dan Anda akan memperoleh 10 juta warna.
Jumlah ini sebenarnya hanya perkiraan. Tiap-tiap orang melihat dunia dengan cara yang berbeda sehingga tidak ada yang tahu berapa jumlah warna yang sebenarnya. Jawabannya akan bervariasi, tergantung orang yang Anda tanyai.
Warna Inti
Di dunia ini terdapat 7 warna inti: merah, jingga kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Semua warna lain merupakan variasi dari salah satu atau beberapa warna inti ini.
Para ilmuwan menaksir bahwa terdapat sekitar 18 desiliun (jumlah yang memiliki 33 angka nol) variasi untuk masing-masing warna.
Merah-hijau dan kuning-biru merujuk pada warna primer dan sekunder yang cocok. Apabila Anda membuat gambar atau membaca roda warna, merah akan berseberangan dengan hijau dan kuning dengan biru
Jumlah warna hanyalah perkiraan sehingga jumlahnya bisa tak terbatas. “Tidak terbatas” berarti tidak memiliki batas, tiada akhir, atau jumlah yang besar sekali.[3] Ketika berbicara tentang warna, jumlahnya pasti banyak sekali. Namun, untuk mengatakan bahwa warna tidak ada batasnya akan tergantung pada sudut pandang tiap-tiap orang.
Percaya atau tidak, ada banyak warna yang tidak dapat dilihat manusia. Otak manusia hanya bisa memahami warna yang diketahui (warna inti dalam pelangi dan variasinya). Kita tidak tahu apakah hewan melihat dunia dalam warna yang benar-benar berbeda dengan apa yang kita lihat.
Gelombang Cahaya
Warna bisa kita lihat karena adanya gelombang cahaya yang dipantulkan benda. Percaya atau tidak, pensil biru yang Anda lihat sebenarnya bukan biru—semua warna ada di sana kecuali biru! Saat cahaya mengenai benda, gelombang cahaya akan memantul dari benda itu. Warna yang memantul dan ditangkap mata adalah warna yang Anda lihat.
Mata memiliki jaringan di bagian belakang yang bernama retina. Retina bertugas mengenali cahaya dan memberi tahu otak apa yang “dia” lihat.
Ketika cahaya mengenai retina, jaringan tersebut akan mengirim sinyal listrik ke saraf optik.
Sinyal dari saraf optik akan berjalan melalui talamus otak (bayangkan ini sebagai kantor pos), yang selanjutnya akan mengirimkan sinyal itu ke korteks visual.
Di dalam korteks visual inilah otak akan menyatukan warna, yang membuat Anda tahu secara persis apa yang terlihat.
Proses ini mungkin terkesan panjang dan memerlukan waktu yang lama, tetapi sebenarnya dilakukan dengan sangat cepat, secepat Anda melihat sesuatu.
Primer Sekunder
Warna primer dan sekunder merupakan dua warna yang perlu diketahui calon desainer. Cara untuk mengetahui berapa banyak warna yang ada di dunia ini adalah mulai dengan berapa banyak bayangan cahaya yang benar-benar bisa dilihat oleh mata manusia.
Saking banyaknya warna itu, kita perlu mengelompokkannya menjadi beberapa jenis. Dua di antaranya adalah warna primer dan sekunder.
Warna primer dan sekunder merupakan warna yang wajib dipahami dengan baik oleh para calon desainer Saat menyajikan ide desain, pilihan warna yang kamu ambil sangat penting.
Banyak survei dilakukan pada masyarakat umum untuk mengetahui preferensi warna berdasarkan kelompok usia. Anak-anak misalnya, cenderung menyukai warna-warna yang cerah seperti merah, kuning dan oranye.
Di sisi lain, orang-orang yang lebih tua menyukai warna dan nada yang lebih lembut dan sophisticated seperti nuansa biru.
Sangat penting bagi seorang desainer untuk memahami bagaimana cara warna disatukan atau diciptakan karena hal ini dapat membantu dalam pemilihan skema warna yang tepat untuk usia tertentu. Lain kali kalau kamu lewat di depan poster, perhatikanlah warnanya. Pemilihan warna tersebut dilakukan dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian, loh!
Primer
Seperti namanya, warna primer adalah warna utama. Warna yang termasuk warna primer adalah warna yang tidak bisa diciptakan dengan mencampurkan warna-warna lain. Warna primer memiliki cirinya sendiri.
Ketika memikirkan warna, secara otomatis kamu akan mengingat warna-warna primer ini. Itulah sebabnya kenapa warna primer sering juga disebut sebagai ‘orang tua asli’ dari semua warna yang ada. Secara teori dapat disimpulkan bahwa warna primer adalah akar dari setiap warna. Warna-warna ini juga merupakan warna yang fundamental dalam penglihatan manusia.
Warna primer pada dasarnya terdiri dari 3 macam. Hanya saja, masing-masing orang bekerja dengan warna primer yang berbeda. Seniman yang bekerja menggunakan pigmen cat warna primernya adalah merah, kuning dan biru (Red, Yellow, Blue/RYB). Sementara desainer yang bekerja dengan menggunakan spektrum cahaya, warna primernya adalah merah, hijau dan biru (Red, Green, Blue/RGB). Semua warna ini diibaratkan seperti blok bangunan yang membangun warna-warna lain yang ada.
Seorang seniman lukis menggunakan palet RYB karena mereka menggambarkan asosiasi hubungan fisik antar warna lewat proses pencampuran cat. Desainer di sisi lain, bekerja dengan menggunakan media digital. Mereka memanfaatkan model RGB karena warna-warna tersebut diambil oleh fotoreseptor mata kita.
Pemahaman tentang warna primer merupakan metode penting yang digunakan untuk menciptakan persepsi berbagai warna. Misalnya dalam tampilan elektronik, pencetakan warna dan lukisan. Persepsi yang berhubungan dengan kombinasi warna primer tertentu bisa diprediksi lewat model pencampuran yang sesuai. Misalnya saja metode aditif atau subtraktif yang mencerminkan konsep fisika mengenai bagaimana cahaya berinteraksi dengan media fisik hingga akhirnya sampai ke retina dan diterjemahkan oleh otak.
Sekunder
Desain serta seni membutuhkan pemahaman tentang apa yang membentuk warna sekunder. Tidak seperti warna primer yang tidak bisa diciptakan karena merupakan warna murni, warna sekunder perlu diciptakan. Lalu, bagaimana kamu bisa membuat warna sekunder? Caranya ada adalah mencampurkan dua warna primer yang ada.
Warna sekunder terdiri dari percampuran warna primer. Seniman yang bekerja dengan pigmen cat memiliki warna sekunder hijau, ungu dan oranye. Bagaimana kamu bisa mendapatkan warna-warna ini? Simak formulanya sebagai berikut:
Biru dengan kuning yang dicampurkan, akan menghasilkan warna hijau
Merah dan biru yang dicampurkan, akan menghasilkan warna ungu
Kuning dan merah yang dicampurkan, akan menghasilkan warna oranye
Warna sekunder yang bisa kamu dapatkan sebenarnya bergantung pada proporsi campuran warna primer yang kamu gunakan. Misalnya, ketika kamu menambahkan lebih banyak warna kuning ke dalam campuran merah-kuning, kamu akan mendapatkan warna oranye kemerahan. Sebaliknya, kalau kamu menambahkan lebih banyak warna kuning dibanding merah, kamu akan mendapatkan warna oranye kekuningan. (Hilal)