linimassa.id – Kerang satu ini dikenal sebagai kerang memiliki harga mahal. Abalon adalah sejenis kerang atau sering disebut juga siput di balik batu. Abalon jarang dikonsumsi oleh orang banyak karena terkenal dengan harganya yang mahal.
Abalon memiliki tekstur kenyal seperti permen karet. Namun, tak ada rasa yang dapat dicecap dari dagingnya.
Meski begitu, abalon tetap dijual mahal dengan harga mencapai Rp337 ribu per kilogram
Daging moluska ini dianggap sebagai salah satu makanan istimewa di sebagian Amerika Latin (khususnya Chili), Asia Tenggara, dan Asia Timur (khususnya di Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea).
Dalam budaya China, mengonsumsi abalon dikenal sebagai ‘baoyu’. Konsumsi abalon diyakini dapat membawa keberuntungan. Abalon menjadi makanan wajib saat Tahun Baru China.
Alasan Mahal
Terdapat beberapa alas an mengapa kerrang ini dijual mahal. Melansir AsiaOne, berikut empat alasan mengapa abalon dijual dengan harga tinggi.
- Dipanen Menggunakan Tangan
Tidak seperti memanen ikan atau udang dengan cara dijaring, abalon dipanen secara individual dengan tangan. Karena itu, rasio biaya hasil abalon bisa sangat rendah.
Abalon juga memiliki cangkang yang sangat berat sehingga memungkinkan muncul di dasar laut. Untuk mengambilnya, membutuhkan penyelam yang andal dan dibutuhkan kerja keras untuk mendapatkannya.
- Risiko Tinggi
Menjalankan bisnis menyelam untuk abalon adalah pekerjaan yang berisiko tinggi. Selain terkena air laut yang sifatnya kasar, penyelam harus membawa abalon dengan cangkang bergerigi. Selain itu, ancaman lain bagi penyelam adalah keberadaan hiu dan makhluk laut lainnya.
Penyelam asal Tasmania terus menekuni pekerjaannya untuk memanen abalon. Ini dikarenakan masih banyaknya pelanggan yang bersedia membeli mahal abalon.
- Kuantitas Terbatas
Stok abalon akan sulit didapatkan saat Tahun Baru Cina. Jika pun ada, harganya akan melambung tinggi dibandingkan biasanya.
Abalon hanya tumbuh di perairan yang dingin seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, dan sisi barat Amerika Utara. Seiring pemanasan global yang terus terjadi, persediaan abalon tentu semakin menurun.
- Pembatasan Hukum Panen
Abalon putih dan hitam termasuk pada daftar spesies yang sangat terancam. Ini diakibatkan adanya penangkapan berlebihan dalam skala masif.
Sejak Desember 2018, batasan penangkapan abalon ditetapkan. Panen dibatasi selama satu jam selama empat hari berturut-turut. Seorang penyelam dibatasi hanya menangkap 15 abalon.
Spesies
Abalon (berasal dari bahasa Spanyol, Abulón) merupakan spesies kerang-kerangan (moluska) dari famili Haliotidae dan genus Haliotis.
Ia dikenal pula sebagai kerang mata tujuh atau siput balik batu, ormer di Jersey dan Guernsey, perlemoen di Afrika Selatan, dan pāua di Selandia Baru.
Abalon tergolong dalam kelas Gastropoda yang besar. Terdapat hanya satu genus dalam famili Haliotidae dan kira-kira 4 – 7 subgenus. Taksonominya agak membingungkan. Spesiesnya berjumlah antara kira-kira 100 hingga 130 (karena adanya hibrida).
Abalon memiliki ciri-ciri permukaan kulit sebelah dalam yang berwarna-warni yang terbuat dari nakre.
Itulah tentang abalon. Pernah mengonsumsi kerang satu ini? (Hilal)
