linimassa.id – Selama 12 tahun, ratusan siswa SMP Negeri 3 Sepatan Timur Kabupaten Tangerang numpang di bangunan sekolah dasar (SD) Kampung Kelor 1. Ini tentu menjadi ironi pendidikan di Kabupaten Tangerang.
Gedungnya bakal dibangun di tahun ini. Tetapi, proses pembangunanya bermasalah. Hal itu terungkap setelah adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Banten.
Pembangunan unit sekolah baru SMPN 3 Sepatan Timur menjadi temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Banten Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun 2022 nomor 24.A/LHP/XVIII.SRG/05/2023. Menurut LHP BPK terdapat ketidaksesuaian spesifikasi dan volume pada bangunan tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Fahrudin berdalih, SMPN 3 Sepatan Timur itu bukan menumpang.
Menurutnya, ratusan siswa SMPN 3 Sepatan Timur itu tidak masuk kategori menumpang. Tetapi program satu atap SDN dengan SMPN.
“Ya, jadi itu bukan numpang. Jadi itu dulu memang program satu atap dulu. Jadi dari Kementerian ada program namanya Satap, satu atap antara SD dengan SMP. Salah satunya itu di Sepatan tuh ada di Kampung Kelor itu. Di komplek itu juga ada bangunan SMP, tapi ada kesan ya memang numpang karena labelingnya SD ya, karena satap tadi,” dikutip dari titikkata.id, Senin (7/8/2023).
Fahrudin mengungkap, Pemkab Tangerang tengah menyiapkan gedung baru untuk dapat digunakan SMPN 3 Sepatan Timur.
“Jadi Pemda Kabupaten Tangerang menyediakan tanah bahkan udah tahap pembangunan, sudah lelang, tahun kemarin kita sudah buat pondasinya. Nah tahun kedua ini sudah ada pemenangnya apa belum lelang, tapi yang jelas sudah dibangun,” paparnya.
Sementara soal temuan BPK terkait pembangunan unit gedung baru SMPN 3 Sepatan Timur itu, Fahrudin enggan banyak berkomentar.
“Itu mah tanya langsung ke PPTKnya aja ya, pejabat pelaksana teknis kegiatan pak Kabid SMP. Ada temuannya itu apa gitu ya saya kurang paham, tapi kalau dia tahu rinciannya,” tutupnya.