linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Eksibisionis, Penyakit Mental yang Berbahaya
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > Eksibisionis, Penyakit Mental yang Berbahaya
Pendidikan

Eksibisionis, Penyakit Mental yang Berbahaya

Hilal Ahmad 30 Juli 2023
Share
waktu baca 4 menit
Eksibisionis gangguan mental yang harus diwaspadai.
Eksibisionis gangguan mental yang harus diwaspadai.
SHARE

linimassa.id – Pasti pernah mendengar tentang seseorang yang memamerkan alat vitalnya pada orang lain. Ini merupakan eksibisionis.

Ini merupakan gangguan kesehatan berupa dorongan, fantasi, atau tindakan mengekspose alat kelamin seseorang kepada orang yang tidak menginginkannya, terutama orang asing.

Kondisi ini dianggap sebagai parafilia yang mengacu pada pola gairah seksual atipikal yang persisten dan intens disertai gangguan secara klinis.

Orang dengan gangguan ini mungkin memiliki preferensi untuk menunjukkan alat kelamin kepada korban, yaitu anak-anak, remaja, orang dewasa, atau keduanya. Bisa dibilang kondisi ini merupakan gangguan kepribadian, karena pelaku tidak merasa malu menunjukkan alat kelaminnya. Sebaliknya, justru muncul perasaan semangat saat orang lain melihatnya.

Seseorang yang memiliki gangguan eksibisionis punya preferensi untuk menunjukkan alat kelamin kepada korban, yaitu anak-anak, remaja, orang dewasa, atau keduanya.

Gangguan ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kepribadian, karena ia akan merasakan semangat tinggi saat memperlihatkan alat kelaminnya. Aneh bukan?

Memamerkan alat kelamin adalah cara mereka untuk mendapatkan kepuasan seksual. Namun, jenis gangguan eksibisionis ini kurang umum.

Pengidap eksibisionis amat disarankan untuk melakukan pengobatan dini agar gangguan tersebut dapat diatasi.

Diperkirakan ada beberapa faktor yang memicunya, seperti gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan zat, dan gangguan parafilia.

Sementara itu, ada juga pendapat yang menyatakan, ada hubungan antara gangguan eksibisionis dan pelecehan seksual masa kanak-kanak, atau hiper seksualitas, sebagai faktor risiko potensial berkembangnya gangguan. Hanya saja tidak ada data yang dapat membuktikannya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Untuk saat ini penyebab eksibisionis dibedakan dalam dua jenis, yaitu:

  1. Eksibisionis Murni

Jenis eksibisionis ini adalah orang-orang yang menunjukkan organ seksual mereka kepada orang lain dari kejauhan. Pelaku menganggap bahwa respon terkejut korban sebagai minat seksual. Dalam pikiran pelaku, dia sedang melakukan bentuk flirting (menggoda).

Munculnya gangguan eksibisionis ini biasanya terjadi pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa. Kondisi ini mirip dengan preferensi seksual lainnya. Bisa disebabkan oleh minat seks yang tidak tersalurkan. Namun, umumnya perilaku tersebut dapat berkurang seiring bertambahnya usia.

Meskipun perilaku tersebut tidak membahayakan fisik korban, tapi beberapa eksibisionis terus melakukan kejahatan seksual, seperti pemerkosaan.

  1. Eksibisionis Eksklusif

Jenis eksibisionis ini adalah yang muncul karena keinginan seseorang yang berusaha untuk memiliki hubungan romantis, dan mereka yang tidak dapat melakukan hubungan seksual secara normal. Memamerkan alat kelamin adalah cara mereka untuk mendapatkan kepuasan seksual. Namun, jenis gangguan eksibisionis ini kurang umum.

Pengobatan eksibisionis biasanya mencakup psikoterapi dan pengobatan medis, seperti pelatihan relaksasi, pelatihan empati, pelatihan keterampilan untuk mengatasi ketika munculnya hasrat seksual, serta restrukturisasi kognitif (mengidentifikasi dan mengubah pikiran yang mengarah pada eksibisionisme).

Gangguan eksibisionisme biasanya berkembang selama masa dewasa muda. Penyebab pasti gangguan kepribadian ini belum diketahui secara pasti.

Penelitian menunjukan bahwa perawatan terapeutik efektif dalam mengobati gangguan tersebut. Perawatan tersebut dilakukan dengan alat untuk mengontrol impuls pengidap, dan menemukan cara yang lebih dapat diterima untuk mengatasi dorongan untuk menunjukkan alat kelamin pada orang lain.

Terapi perilaku kognitif juga dapat mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan dorongan pengidap, dan kemudian mengelola dorongan tersebut dengan cara yang lebih sehat.

Pendekatan psikoterapi lainnya dapat dilakukan. Seperti pelatihan relaksasi, pelatihan empati, pelatihan keterampilan untuk mengatasi ketika munculnya hasrat seksual, serta restrukturisasi kognitif (mengidentifikasi dan mengubah pikiran yang mengarah pada eksibisionisme).

Beberapa obat-obatan juga dapat membantu mengobati gangguan eksibisionis. Contohnya obat-obatan yang menghambat hormon seksual, yang mengakibatkan penurunan hasrat seksual.

Beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan suasana juga dapat diberikan untuk mengurangi hasrat seksual.

Jika menemuka gejala seperti ini pada orang terdekat, segera ambil tindakan ya. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
26 November 2025
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Terkini

DPRD Banten
Komisi IV DPRD Banten Desak ESDM dan DLHK Ungkap Data Valid Tambang Ilegal di Banten
News
Pemkab Serang
Pemkab Serang Fokus Kurangi Praktik BAB Sembarangan demi Tingkatkan Kesehatan Warga
News
Tambang Ilegal di Banten
Tambang Ilegal di Banten Rusak 50 Hektare Lahan, Kerugian Negara Capai Rp18,3 Miliar
News
Macan tutul
Populasi Satwa Langka Macan Tutul hingga Elang Jawa di TNGHS Terancam, Ini Penyebabnya
News
Pemkot Tangsel
Ini Upaya Pemkot Tangsel Tingkatkan Infrastruktur Jalan dan Pengendalian Banjir pada 2025
Pemerintahan
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?