PADANG, LINIMASSA.ID – Setelah melakukan pelayaran selama tiga hari, tim SAR gabungan Banten akhirnya sampai di Sumatera Barat untuk memperkuat proses pencarian dan evakuasi korban banjir bandang serta longsor.
Rombongan yang menumpangi Kapal Negara (KN) SAR Ganesha itu merapat di Teluk Bungus, Padang, pada Kamis (4/12/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Tim SAR gabungan Banten yang terdiri atas delapan relawan gabungan dan personel Basarnas Kantor SAR Banten diberangkatkan pada Senin malam (1/12/2025) dari Dermaga Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setibanya di Sumatera Barat, mereka bergabung dengan petugas dari Kantor SAR Jakarta dan Bandung yang sudah lebih dulu berada di lokasi terdampak.
Pengiriman SAR gabungan Banten bantuan lintas wilayah ini dilakukan guna menambah kekuatan personel dalam operasi SAR, terutama di daerah-daerah yang masih terisolasi seperti wilayah Pariaman dan titik bencana lain yang sulit dijangkau.
Besarnya skala bencana membuat tenaga penyelamat tambahan sangat dibutuhkan.
Sesampainya di Teluk Bungus, tim langsung melakukan koordinasi dengan posko komando untuk menentukan sektor tugas masing-masing.
Tim SAR gabungan Banten Fokus Daerah Terisolasi
Relawan dari SAR gabungan Banten dijadwalkan turun di sejumlah lokasi prioritas yang membutuhkan bantuan evakuasi korban, pendataan, serta pembukaan akses yang tertutup material longsor.
Yaman Suyaman, salah satu relawan dari Fesbuk Banten News yang berasal dari Cigeulis, Pandeglang, mengatakan bahwa seluruh anggota tim sudah dipersiapkan secara fisik dan mental sebelum keberangkatan.
“Kami sudah siap dengan perlengkapan, stamina, dan kemampuan medis dasar. Medan di Sumbar cukup berat, jadi kami harus benar-benar fit,” ungkap Yaman, Kamis (4/12/2025).
Ia menuturkan bahwa para relawan telah menerima pengarahan terkait potensi bahaya, seperti arus banjir susulan, tanah yang labil, serta jalur evakuasi yang kemungkinan masih tertutup longsoran.
“Kami sudah mendapatkan briefing lengkap. Fokus utama kami nanti adalah membantu evakuasi dan mendukung distribusi bantuan awal bagi warga di lokasi yang sulit dijangkau,” tambahnya.
Yaman juga menyebut bahwa pengalaman para relawan Banten dalam menghadapi berbagai bencana di daerah sendiri menjadi bekal penting ketika diterjunkan ke Sumatera Barat.
“Di Banten kami sering menghadapi banjir dan juga pernah terlibat dalam penanganan tsunami Banten–Lampung. Pengalaman itu membuat kami lebih siap membantu di daerah lain,” ujarnya.
Ia menutup keterangannya dengan mengajak masyarakat Banten untuk turut mendoakan keselamatan tim selama bertugas.
“Dukungan dan doa dari warga Banten sangat berarti. Semoga kehadiran kami bisa mempercepat proses penyelamatan dan meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera Barat,” tutupnya.



