LEBAK, LINIMASSA.ID – Seorang ibu hamil di Lebak berusia 33 tahun, Siti Rohmah, warga Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengaku tidak mendapatkan pelayanan ketika meminta bantuan di RS Kartini Rangkasbitung pada Senin malam, 1 Desember 2025.
Ungkapan kekecewaannya yang menyebar di media sosial menuai respons luas dari masyarakat. Banyak warganet menilai tindakan penolakan tersebut tidak pantas, terutama karena menyangkut keselamatan ibu hamil yang membutuhkan penanganan segera.
Siti bercerita bahwa ia datang ke rumah sakit dalam kondisi lemas akibat asam lambung yang kambuh. ibu hamil di Lebak ini berharap segera diperiksa, namun petugas justru memintanya pulang dengan alasan Instalasi Gawat Darurat sedang penuh.
“Saya hamil tujuh bulan dan khawatir dengan keadaan janin. Tapi mereka bilang IGD penuh,” ujarnya, Selasa 2 Desember 2025.
Sebelum ke RS Kartini, Siti mengaku telah berobat ke mantri setempat dan mendapatkan dua botol infus, namun kondisinya belum membaik. Karena itu, ia dan suaminya memutuskan mencari penanganan di rumah sakit.
ibu hamil di Lebak Tak Dilayani RS
Namun ketika tiba di pintu IGD RS Kartini, Siti menyebut dirinya bahkan belum mendapat pemeriksaan awal sebelum diminta pulang.
Setelah penolakan tersebut, Siti segera menuju RSUD Adjidarmo. Menurutnya, ia langsung menerima perawatan medis meski petugas sempat menyampaikan bahwa ruang rawat inap juga sedang penuh. “Alhamdulillah saya langsung ditangani,” ungkapnya lega.
Kekecewaan Siti bukan hanya soal pelayanan yang diterimanya, tetapi juga terkait harapan akan adanya perlindungan terhadap ibu hamil dalam kondisi darurat.
Ia berharap pihak rumah sakit melakukan evaluasi menyeluruh agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.


