SERANG, LINIMASSA.ID – Kasus HIV di Kota Serang tinggi, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Serang mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
Berdasarkan catatan KPA Kota Serang, hingga tahun 2025 ditemukan 147 kasus HIV baru. Angka tersebut menambah total temuan sejak Kota Serang berdiri hingga 2025 menjadi 405 kasus.
Sekretaris KPA Kota Serang, Teja Ratri, menjelaskan bahwa kelompok laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) atau gay menjadi penyumbang kasus HIV di Kota Serang terbanyak dibanding kelompok lain seperti waria, pekerja seks perempuan, ibu rumah tangga, maupun warga binaan lapas.
“Kasus terbanyak masih berasal dari kelompok LSL,” ujar Teja, Rabu 19 November 2025.
Ia menyebutkan, HIV di Kota Serang disebabkan karena jumlah gay yang tercatat berada dalam rentang 100 hingga hampir 200 orang, termasuk sebagian pendatang.
Persebaran kasus HIV di Kota Serang ditemukan di semua kecamatan, namun Kecamatan Serang menjadi wilayah dengan jumlah tertinggi karena adanya akumulasi kasus dari tahun ke tahun.
Teja memaparkan bahwa peningkatan kasus dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari perilaku berisiko, sudut pandang terkait agama dan keyakinan, hingga ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan.
“Masih ada pasien yang belum mengakses terapi ARV. Sekitar 15 persen tercatat putus berobat,” jelasnya.
Selain itu, sebagian pasien HIV di Kota Serang mengaku kurang nyaman saat datang ke fasilitas kesehatan atau merasakan efek samping obat sehingga memilih menghentikan terapi.


