LEBAK, LINIMASSA.ID – Sebuah video yang memperlihatkan dapur MBG di Lebak, tepatnya di SPPG Asem 1, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat ratusan wadah makanan (ompreng) berserakan di lantai dan terendam air yang diduga limbah. Tampak pula genangan air dan sisa-sisa makanan di sudut dapur.
Video dapur MBG di Lebak yang ramai diperbincangkan netizen tersebut diambil pada Jumat, 26 September 2025, dan memicu beragam tanggapan publik mengenai higienitas pengelolaan makanan di dapur MBG tersebut.
Menanggapi hal ini, Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG BGN Lebak, Asep Royani, memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa kejadian dalam video itu merupakan peristiwa lama yang terjadi saat banjir pada 16 September 2025, dan kondisi dapur saat ini sudah kembali normal.
“Memang benar terjadi genangan air di dapur MBG di Lebak milik kami karena banjir waktu itu. Tapi peristiwa itu sudah kami tangani dan selesaikan di hari yang sama,” ujar Asep, Selasa, 30 September 2025.
Menurutnya, penyebab utama genangan air adalah sistem drainase yang tidak lancar di sekitar dapur. Namun, ia menegaskan bahwa lokasi selokan tersebut berada di luar area dapur utama.
“Genangan terjadi karena saluran air di depan dapur tersumbat, bukan berasal dari dalam dapur itu sendiri,” tambahnya.
Klarifikasi Dapur MBG di Lebak
Terkait tuduhan bahwa ompreng dapur MBG di Lebak dicuci menggunakan air limbah, Asep membantah tegas. Ia menyatakan bahwa proses pencucian dilakukan di tempat yang berbeda dan menggunakan air bersih yang sesuai standar kebersihan.
“Informasi bahwa air limbah digunakan untuk mencuci ompreng itu tidak benar. Tempat pencucian sebenarnya berada di lokasi lain yang aman dan tidak tercampur limbah,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ompreng-ompreng dapur MBG di Lebak yang terlihat dalam video tidak sedang dicuci, melainkan dipindahkan ke dalam ruangan karena hujan deras yang terjadi saat itu.
“Kami tidak bisa menyimpan ompreng di luar ketika hujan lebat. Maka sementara waktu diletakkan di area dapur sampai kondisi memungkinkan,” pungkasnya.
Diketahui, dapur MBG di Lebak sebenarnya sudah berjalan sesuai standar operasional Badan Gizi Nasional, hal itu dibuktikan dengan adanya sertifikat resmi.
Namun masyarakat tetap harus terus mengawasi dapur MBG di Lebak dan lokasi lainnya, agar peristiwa keracunan makanan yang sempat terjadi belakang tidak terulang lagi.