CILEGON, LINIMASSA.ID – Kasus HIV di Cilegon pada semester pertama tahun 2025, Kota Cilegon mencatat penambahan 71 kasus baru.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, menunjukkan bahwa dari total kasus tersebut, 60 di antaranya dialami oleh pria dan 10 oleh wanita.
Dilihat dari rentang usia penderita HIV di Cilegon, kelompok usia produktif antara 24 hingga 49 tahun menjadi yang paling banyak terkena dengan 46 kasus.
Sementara itu, kelompok usia 20-24 tahun melaporkan 15 kasus, diikuti oleh usia di atas 50 tahun sebanyak 6 kasus, dan usia 15-19 tahun sebanyak 4 kasus.
Tatang Priatna, Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Kota Cilegon, menyatakan bahwa jumlah kasus HIV di Cilegon menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun.
“Kami memang melihat peningkatan kasus HIV setiap tahunnya. Meski demikian, di tahun 2025 ini kami terus melakukan kewaspadaan dan bekerja sama dengan mitra layanan yang sudah kami buka,” ujar Tatang di kantor Dinkes Cilegon, Rabu 24 September 2025.
HIV di Cilegon Tinggi
Tatang juga menyebut bahwa tingginya angka temuan kasus HIV di Cilegon ini merupakan hasil kerja aktif mitra Dinkes Cilegon yang rutin menggelar screening dan mobile visit di lapangan.
“Mitra kami seperti Lembaga Swadaya Masyarakat Bina Muda Gemilang (BMG) serta beberapa lainnya melakukan pendekatan secara mobile yang membuat banyak kasus terdeteksi,” tambahnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Tatang menyatakan ada kenaikan HIV di Cilegon meski tidak terlalu signifikan.
“Jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu, jumlah kasus HIV di Cilegon memang meningkat sedikit,” jelasnya.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran, Dinkes Cilegon tetap fokus melakukan pendataan kasus baru serta memberikan layanan pengobatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
“Kami memang harus lebih efisien dalam penggunaan anggaran, salah satunya dengan menggandeng mitra untuk membantu mobile visit ke perusahaan-perusahaan,” pungkas Tatang.