SERANG, LINIMASSA.ID – Cuaca ekstrem di Banten diprediksi akan terjadi sepanjang bulan September 2025, potensi bencana hidrometeorologi pun bisa terjadi.
Maka dari itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Banten mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana alam.
Imbauan terkait cuaca ekstrem di Banten ini disampaikan menyusul adanya prediksi peningkatan curah hujan disertai angin kencang di sejumlah wilayah di Provinsi Banten.
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana mengatakan, kondisi cuaca di September 2025 diperkirakan cukup dinamis dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometereologi.
“Kami mengimbau agar masyarakat waspada cuaca ekstrem di Banten, potensi angin kencang, hujan lebat, hingga petir bisa terjadi dan berdampak banjir, longsor, maupun pohon tumbang,” ujarnya. Senin 22 September 2025.
Terkait persiapan menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi, Nana mengaku, pihaknya sudah melakukan persiapan matang dengan sejumlah personel yang siap siaga kapan pun dan dimana pun jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Personel kami selalu siap siaga untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Cuaca Ekstrem di Banten, 5 Daerah yang Perlu Diwaspadai

Nana mengungkapkan, ada 5 daerah yang perlu diwaspadai dalam menghadapi cuaca ekstrem di Banten, serta adanya potensi bencana alam.
Ke lima daerah yang rawan dan perlu mendapat perhatian seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang dengan potensi longsor, kemudian Kota Serang, Kabupaten Serang dan Tangerang Raya dengan potensi bencana banjir akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi.
“Setiap daerah memiliki pontensi bencananya masing-masing, maka perlu diwaspadai bersama,” ungkapnya.
Nana mengaku, pihaknya sudah melayangkan surat edaran tentang cuaca ekstrem di Banten kepada pemerintah di 5 daerah rawan bencana tersebut.
Bahkan, pihaknya juga sydah berkoordinasi dengan relawan kebencanaan untuk aktif dalam membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Selain itu, Nana juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama di wilayah pesisir. Gelombang tinggi di perairan Selat Sunda hingga Samudera Hindia selatan Banten juga patut diwaspadai.
“Kepada nelayan dan masyarakat pesisir, harap memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Jangan memaksakan diri jika cuaca tidak mendukung,” katanya.
BPBD Banten, lanjut Nana, juga telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiagakan personel dan peralatan darurat. Namun ia menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam meminimalkan risiko bencana.
“Cuaca ekstrem di Banten tidak bisa kita cegah, tapi dampaknya bisa kita kurangi dengan kesiapsiagaan. Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat, hindari berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir, dan segera laporkan ke aparat jika melihat tanda-tanda longsor,” pungkas Nana.