SERANG, LINIMASSA.ID – Seluas 15 hektare sawah di Banten mengalami kekeringan selama tahun 2025, hal ini disebabkan oleh fenomena alam berupa kemarau basah.
Hal ini merupakan bencana di pertengahan tahun dan kecil kemungkinan bisa mempengaruhi produksi padi para petani di wilayah dengan produktivitas padi tinggi.
15 hektare sawah di Banten yang kekeringan notabene merupakan lahan sawah tadah hujan, yang tidak memiliki sistem pengairan yang memadai.
Plt Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Erry Yanuar mengatakan, pihaknya menerima laporan kekeringan seluas 15 hektare lahan sawah per Juni hingga Agustus 2025.
Lahan sawah di Banten yang kekeringan terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, dengan total luas sebanyak 15 hektare.
“Kami menerima laporan per juni hingga agustus 2025 ada 15 hektare lahan sawah di Banten kekeringan,” kata Erry, Senin 25 Agustus 2025.
Sawah di Banten Kekeringan, Ini Cakupannya
Lahan sawah di Banten kekeringan, kata Erry, terjadi di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak dengan luas tiga hektare, dan di Kabupaten Pandeglang seluas 12 hektare.
Kendati demikian, lanjut Erry, pihaknya memastikan jika saat ini kondisi belasan hektare lahan sawah di Banten tersebut sudah berangsur membaik.
“Kondisinya sudah mulai membaik, tidak sampai terjadi puso atau gagal panen,” ujarnya, Senin 25 Agustus 2025.
Lahan sawah di Banten yang tidak sampai gagal panen ini, kata Erry, disebabkan karena beberapa waktu ini wilayah Provinsi Banten berada pada kemarau basah.
“Artinya hujan masih kerap turun meskipun secara kalender kita memasuki musim kemarau,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan menyiagakan brigande pompa yang bisa membantu pengairan secara mobil bagi petani.
“Alhamdulillah kita juga mendapatkan bantuan irigasi perpompaan (irpom) dari Kementerian Pertanian (Kementan) sehingga para petani bisa lebih tenang dengan tersedianya air untuk sawah mereka,” katanya.