SERANG, LINIMASSA.ID – Mencuatnya isu beras oplosan di Banten dan sejumlah wilayah di Indonesia lainnya, Satgas Pangan Polda Banten mulai melakukan penyelidikan.
Sementara itu, Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog Cabang Serang sendiri mengimbau kepada warga di Provinsi Banten untuk mewaspadai beredarnya beras oplosan.
Beras oplosan di Banten dan wilayah lainnya, merupakan beras dengan kualitas buruk namun dikemas dalam kemasan berlebel beras premium atau berkualitas.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan mendatangi sejumlah tempat.
Dari penyelidikan beras oplosan di Banten, untuk sementara penyelidik belum menemukan kasus serupa di wilayah hukum Polda Banten.
“Kami sudah melakukan penyelidikan tapi tidak menemukan kasus serupa beras oplosan di Banten,” katanya.
Diungkapkan Didikm kasus beras oplosan terjadi di Jakarta yang saat ini tengah ditangani Bareskrim Polri. Kendati demikian, Subdit Ditreskrimsus Polda Banten beberapa waktu lalu pernah mengungkap kasus pengemasan ulang beras subsidi ke premium.
“Dulu pernah kita mengungkap kasus repaking beras subsidi ke beras premium,” ujar alumnus Akpol 1999 ini.
Untuk mencegah adanya kasus beras oplosan, Satgas Pangan Polda Banten terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Didik mengimbau kepada masyarakat dapat melapor apabila mendapat informasi terkait kasus beras oplosan dan kejahatan pangan lainnya. “Silahkan lapor, pasti kami tindaklanjuti,” tuturnya.
Waspadai Beras Oplosan di Banten

Kepala Bulog Cabang Serang, Johan Wahyudi mengimbau, masyarakat harus lebih teliti dalam memilih beras di pasaran. Beras oplosan di Banten umumnya memiliki kemasan dan bentuk beras berbeda dengan beras biasanya.
“Untuk beras oplosan di Banten kita memang belum mendapatkan laporan, tapi tidak ada salahnya untuk waspada,” kata Johan, Jumat 18 Juli 2025.
Johan mengaku, pihaknya hanya menyalurkan beras dengan kualitas yang baik untuk dikonsumsi masyarakat. Untuk mencegah raktik nakal, pihaknya hanya menyalurkan beras kepada beberapa pihak yang sudah terverifikasi seperti unit perdagangan milik pemerintah daerah dan koperasi desa merah putih.
“Kami pastikan beras yang kami salurkan telah melalui proses pengecekan mutu dan aman untuk dikonsumsi. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir jika membeli beras dari mitra resmi Bulog,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal. Menurutnya, harga beras yang terlalu murah patut dicurigai kualitas dan asal-usulnya.
“Jangan mudah percaya kalau ada yang menjual beras dengan harga jauh di bawah pasaran. Bisa jadi itu beras oplosan atau bahkan beras yang sudah lama disimpan dan kualitasnya menurun,” tambah Johan.