LEBAK, LINIMASSA.ID – Ada 4 wisata Lebak yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, primadonanya Lebak dengan keindahan alam nan mempesona.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Dibudpar Kabupaten Lebak, empat desnitasi wisata ini dengan kunjungan terbanyak selama Januari hingga Juni 2025.
Empat destinasi wisata Lebak dari banyaknya wisata lain, keindahan pantai masih menjadi magnet yang menarik minat bagi pengunjung di wilayah Lebak Selatan.
Disbudpar Lebak pun mencatat, data kunjungan wisatawan terbanyak di urutan pertama yakni Pantai Sawarna 87.346 pengunjung, kedua Wisata Baduy 75.427 pengunjung, kemudian Goa Langir 22.500 pengunjung, dan terakhir Wisata Ziarah Wong Sagati sebanyak 31.943 pengunjung,
Ke empat wisata Lebak tersebut menjadi andalan utama Pemerintah Kabupaten Lebak dalam mendulang Pendapatan Asli Daerah atau PAD dari sektor pariwisata.
Kepala Bidang Destinasi Dsbudpar Lebak Usep Suparno mengatakan, dilihat dari angka kunjungan dan kontribusi terhadap PAD, keempat Wisata Lebak ini menjadi andalan.
“4 Wisata Lebak ini punya keunikan masing-masing yang tidak dimiliki daerah lain,” kata Usep, Jumat 8 Juli 2025.
4 Wisata Lebak Smbang PAD

Usep mengungkapkan, keempat Wisata Lebak ini turut memberikan sumbangsih kepada PAD Kabupaten Lebak dari sektor pariwisata. Capaiannya pada pertengahan tahun 2025 sudah 53 persen.
Menurut Usep, keunggulan 4 wisata Lebak ini bervariatif, seperti Pantai Sawarna unggul dari sisi alam dan keindahan pantai, Baduy unggul dari budaya dan otentisitas tradisi, Wong Sagati dari sisi religiusitas dan spiritual, sedangkan Goa Langir menyuguhkan wisata petualangan yang menantang.
“Untuk tahun ini, dari segi kunjungan, itulah empat wisata yang paling besar. Namun untuk keseluruhan PAD belum ada jumlahnya. Segmentasi pasar dari empat wisata ini sangat luas dan beragam, itulah sebabnya daya tariknya terus meningkat,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Disbudpar terus mendorong penguatan promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan platform digital pariwisata. “Kami sadar bahwa promosi digital saat ini sangat efektif untuk menjangkau wisatawan milenial dan luar daerah. Itulah yang sedang kami maksimalkan,” jelas Usep.
Usep menambahkan, selain promosi wisata Lebak, faktor penting yang menjadi perhatian ialah pengelolaan fasilitas dan infrastruktur. bahwa keberlanjutan wisata sangat ditentukan oleh kesiapan infrastruktur seperti jalan, sanitasi, akomodasi, hingga konektivitas internet.
“Masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata Lebak juga merasakan dampak positif dari meningkatnya kunjungan wisatawan. Pelaku UMKM, pengelola homestay, hingga pemandu wisata mengalami peningkatan pendapatan. ini menjadi penggerak ekonomi kerakyatan yang sangat kami harapkan,” pungkasnya.