linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Wabup Tangerang Beberkan Jurus Jitu Tekan Angka Kemiskinan
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pemerintahan > Wabup Tangerang Beberkan Jurus Jitu Tekan Angka Kemiskinan
Pemerintahan

Wabup Tangerang Beberkan Jurus Jitu Tekan Angka Kemiskinan

LinimassaNews 2 Juli 2025
Share
waktu baca 4 menit
Wabup Tangerang
Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah saat paparkan jurus jitu tekan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang.
SHARE

LINIMASSA.ID – Wakil Bupati Kabupaten Tangerang atau Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah beberkan jurus jitu tekan angka kemiskinan.

Ada tujuh langkah konkrit yang dilakukan Pemkab Tangerang, di antaranya peningkatan pendidikan, perluasan lapangan kerja, pengembangan UMKM, Industri Kecil, dan Digital Economy.

Wabup Tangerang Intan menuturkan, berdasarkan data BPS Kabupaten Tangerang, bahwa jumlah penduduk miskin tahun 2024 di Kabupaten Tangerang mencapai 266.430 jiwa atau 6,55% dari jumlah keseluruhan penduduk di Kabupaten Tangerang yang mencapai sekitar 3,4 juta lebih.

“Hal ini terbilang menurun dibandingkan tahun 2023 lalu, yang mencapai 276.330 atau 6,93% jiwa, ” kata Intan.

Menurut Intan, banyak penyebab yang menjadikan beberapa masyarakat di Kabupaten Tangerang masuk dalam kategori warga miskin. Salah satunya, adalah krisis ekonomi global yang menyebabkan perusahaan-perusahaan atau industri di Kabupaten Tangerang yang gulung tikar, sehingga terjadinya PHK masal.

“Selain itu, Kabupaten Tangerang meruapakan salah satu wilayah urban. Dimana, banyak masyarakat luar daerah yang ekonominya rendah, masuk ke Kabupaten Tangerang untuk mencari pekerjaan,” ungkap anak Mantan Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar itu.

Intan juga mengatakan, secara persentase penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang, dari tahun 2023 ke tahun 2024 paling terbesar GAP nya se Provinsi Banten, karena mencapai 0,38.

“Biasanya rata-rata 0,0 sekian,” katanya.

Teh intan juga menegaskan, bersama Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, dirinya berjanji untuk terus berusaha meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kabupaten Tangerang, sehingga bisa mencapai zero kemiskinan. Tentunya, hal itu akan dilakui dengan beberapa cara.

Diantaranya, perluasan pendidikan, peningkatan pendidikan, pelatihan vokasi yang menyesuaikan kebutuhan industri lokal,  peningkatan infrastruktur diwilayah tertinggal, melakukan perluasan lapangan kerja melalui pengembangan sektor UMKM, industri kecil, dan digital ekonomi.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Selain itu, kita juga akan lakukan perbaikan sistem pendistribusian bantuan sosial, agar tepat sasaran. Upaya ini sudah dirangkum dalam program unggulan pada RPJMD 2025-2029, ” tukas Intan.

Ditempat terpisah, Kepala BPS Kabupaten Tangerang, Husin Maulana menambahkan, bahwa masyarakat yang masuk dalam kategori miskin di Indonesia ini tentunya memiliki patokan pendapatan yang berbeda-beda berdasarkan wilayah. Dan penghitungan kemiskinan terbagi menjadi dua, yaitu perorangan dan keluarga, yang terdiri dari 4 hingga 5 orang anggota keluarga.

“Kalau garis kemiskinan keluarga di DKI Jakarta, dengan pendapatan Rp 4.238.886 juta, dan anggota keluarga 4 hingga 5 orang masuk dalam kategori keluarga miskin. Lalu, di NTT dengan penghasilan Rp 3,1 juta masuk kategori miskin,” paparnya.

Sementara di Kabupaten Tangerang, apabila dalam satu keluarga beranggotakan 4 hingga 5 orang, dan hanya memiliki penghasilan Rp 2,5 juta saja per bulannya, maka keluarga tersebut masuk kedalam kategori keluarga miskin. Karena, per orangnya hanya memiliki pendapatan kurang lebih sekitar Rp 600 ribu per bulannya dan Rp 20 ribu per hari.

“Di Kabupaten Tangerang, apabila memiliki penghasilan kurang lebih sekitar Rp 2,5 juta per bulannya. Maka masuk ke dalam kategori keluarga miskin,” katanya.

Meski demikian, menurut Husin, bukan berarti masyarakat yang memiliki penghasilan diatas Rp 2,5 juta itu masuk ke dalam kategori masyarakat kaya raya. Karena, setiap keluarga memiliki kategori masing-masing.

“Diantaranya, miskin, rentan miskin, menuju kelas menengah, kelas menengah, dan terakhir kelas atas,” jelas Husin.

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Kekerasan di Tangsel
Kasus Kekerasan Seksual di Tangsel Mencuat, Satgas di 54 Kelurahan Diperkuat
News
Kekerasan Seksual di Tangsel
Kekerasan Seksual di Tangsel, 3 Bulan 8 Kasus
News
Warga Cilegon tertipu investasi bodong
Warga Cilegon Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Rp10 Miliar
News
Korban PHK PT Bungasari
93 Korban PHK PT Bungasari Demo ke Kantor Walikota Cilegon
News
Kemiskinan di Kabupaten Tangerang
Angka Kemiskinan di Kabupaten Tangerang Tinggi, Ini 6 Program Pemkab
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?