LEBAK, LINIMASSA.ID – Warga Baduy tolak Koperasi Desa Merah Putih. Di saat wilayah lain di Indonesia gencar meresmikan program dari Pemerintah Pusat ini, namun Baduy menolaknya.
Penolakan program Kopdes Merah Putih ini bukan tanpa alasan, warga Baduy yang memang selama ini kental akan tradisi dan memegang teguh aturan adatnya, tak mau sembarangan menerima program masuk ke wilayahnya.
Warga Baduy tolak Koperasi Desa Merah Putih lantaran disebabkan akan kekhawatiran pada pertentangan aturan adat yang telah berlaku.
Terlebih, dengan sistem perekonomian tradisional yang diterapkan warga Baduy selama ini sudah cukup menciptakan keharmonisan sosial antar warga.
Terkiat warga Baduy tolak Koperasi Desa Merah Putih, lantaran takut akan mengubah tatanan sosial dan budaya masyarakat yang memegang teguh pada kelestarian alam dan adat istiadat, serta larangan adat dalam melestarikan kearifan lokal budaya.
Kepala Desa Kanekes Oom mengatakan, pihaknya dan warga menolak Koperasi Desa Merah Putih karena berbenturan dengan larangan adat wilaya ualayat suku Baduy.
“Karena berbenturan dengan larangan adat, maka warga Baduy tolak Koperasi Desa Merah Putih,” kata Oom, Rabu 4 Juni 2025.
Warga Baduy Tolak Koperasi Desa Merah Putih, Terbentur Larangan Adat

Oom menjelaskan, warga Baduy tolak Koperasi Desa Merah Putih karena larangan adat tidak bisa dipaksakan. Menurutnya, semua aturan di Baduy harus atas izin yang sudah ditentukan.
Kendati, kata Oom, warga Baduy sudah mendapat sosialisasi dari Pemerintah Kecamatan terkait pembentukan koperasi desa merah putih, namun pihaknya tetap menolak.
“Karena kami di sini usaha berjalan sudah baik,” jelasnya.
Oom menerangkan, warga Baduy sebenarnya tidak menolak bantuan yang akan diberikan, namun jika hal tersebut berbenturan dengan adat, maka tidak bisa menerimanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Oktavianto Arif Ahmad, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan masyarakat adat Baduy yang menolak pembentukan kopdes Merah Putih.
“Mereka terbentur adat yah, jadi mereka tidak membentuk KopDes Merah Putih. Pokonya dari 344 desa, desa Kanekes tidak akan Musdesus,” kata Okta.