LEBAK, LINIMASSA.ID- Sekolah di Lebak yang membawa siswa ke Baduy menggunakan kendaraan odong-odong, akan diberikan sanksi tegas oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Dindik Lebak, Maman Suryaman, yang mengatakan bahwa pihaknya akan segera memberi peringatan kepada sekolah melalui Kabid SD dan pengawas yang terkait.
Maman memastikan, jika ada sekolah di Lebak yang membawa siswa ke Baduy naik odong-odong, pihaknya melalui Kabid SD dan pengawas, kemudian diteruskan ke pengawas binaan akan langsung melakukan teguran.
“Pasti akan kami ingatkan melalui Kabid SD dan pengawas. Saya teruskan hal ini ke pengawas binaannya,” ujar Maman kepada wartawan, Sabtu, 22 Februari 2025.
Maman menegaskan, penggunaan kendaraan seperti odong-odong dan mobil yang tidak layak untuk transportasi siswa sekolah di Lebak sangat tidak diperbolehkan, mengingat potensi bahaya yang mengancam keselamatan siswa.
“Jelas, jika menggunakan kendaraan tersebut sudah sangat tidak boleh,” tegasnya.
Larangan Sekolah di Lebak Bawa Siswa Pakai Odong-odong

Sebelumnya, pada Kamis, 20 Februari 2025, anggota Satlantas Polres Lebak yang sedang melaksanakan Operasi Keselamatan Maung menindak sebuah odong-odong yang mengangkut belasan siswa SD di Rangkasbitung. Kendaraan tersebut rencananya akan menuju wisata Baduy, di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Lebak, IPDA Aris Setyawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta pengemudi odong-odong tersebut untuk putar balik dan membatalkan perjalanan mereka.
“Benar, kami menindak kendaraan odong-odong itu dan meminta agar mereka tidak melanjutkan perjalanan,” kata Aris.
Aris menambahkan, kendaraan odong-odong tidak diperkenankan beroperasi di jalan raya karena tidak memenuhi standar keselamatan, dan hal ini melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. “Odong-odong bukan kendaraan umum karena tidak memenuhi standar teknis,” jelas Aris.
Selain itu, rombongan siswa tersebut juga menggunakan kendaraan Elf yang kondisinya tidak layak, dengan kaca samping yang sudah hilang, yang jelas membahayakan keselamatan penumpang.
“Hal ini sangat membahayakan untuk mengangkut orang,” tambah Aris.