LEBAK, LINIMASSA.ID- Badan Penanggulang Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Lebak mencatat ribuan rumah yang terendam banjir.
Dari data BPBD Lebak total sementara rumah yang terendam banjir sebanyak 1.345 rumah dan 15 rumah serta 5 akses jalan/jembatan terdampak longsor.
Saat ini BPBD Lebak terus melakukan pemantauan di lapangan dengan menurunkan perahu karet di lokasi terdampak banjir yakni di Kecamatan Banjarsari dan Wanasalam. Lokasi terdampak paling parah banjir, yakni di Kecamatan Wanasalam 70 rumah terendam banjir dan 150 rumah di Kecamatan Banjarsari.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama menyamapaikan bahwa kondisi banjir dan longsor sudah meluas ke 20 kecamatan 62 desa dan 46 kampung. Saat ini relawan terus melakukan pendataan terkait dampak banjir yang ada di beberapa kecamatan.
Dia mengungkapkan, selain rumah yang terendam banjir. Kondisi cuaca ekstrem juga berakibat pada beberapa akses jalan dan fasilitas umum rusak terdampak longsor. Berakibat terganggunya aktivitas lalulintas yang berada pada beberapa kecamatan.
“Total yang paling terparah itu ada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Wanasalam dan Kecamatan Banjirsari. Selain rumah, juga ada infrastruktur yang rusak, yaitu jalan penghubung antara kecamatan Cijaku dan Cigemlong, tertutup longsoran, sekarang Alhamdulillah sedang pengerjaan alat berat. Kemudian juga ada satu jembatan yang ambruk di Desa Nayagati, kecamatan Leuwidamar,” tuturnya saat berada di Kantor BPBD Lebak, Selasa 3 Desember 2024.
Febby mengungkapkan, yang membuat paling bencana di Lebak telah merenggut satu korban jiwa yakni remaja meninggal dunia karena tertimbun longsor.
“Dan yang paling menyesakan buat kita adalah adanya bencana Longsor di kampung Pondang, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas. Ada dua korban, satu luka-luka dan satu orang meninggal umur 14 tahun, tertimpa longsoran korban sudah dimakamkan hari ini dan juga sudah mendapat perhatian dari pemerintah,” tuturnya.
Sementara itu, Abdul Muhidin warga Rangkasbitung mengungkapkan semoga kondisi banjir cepat surut sehingg rumah warga yang terdampak bisa segera dibersihkan.
“Kebetulan rumah saya dekat bantaran suangai, semoga kondisinya cepat surut ya. Sementara saya mengungsi ke rumah saudara yang kondisinya jauh lebih aman,” pungkasnya.
Ponpes Raudhatul Abidin di Rangkasbitung Terendam Hingga 1 Meter
Kondisi memprihatinkan terjadi di Pondok Pesantren Raudhatul Abidin yang terendam banjir di Kampung Malangnengah, Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu 4 Desember 2024.
Dari pantauan Radar Banten kondisi luapan Sungai Ciujung berakibat pada 6 kamar santri dan peralatan di dalamnya ikut terendam banjir setinggi 1 meter. Diketahui Ponpes berada dekat dengan Sungai Ciujung tersebut terendam sekira pukul 03.00 WIB.
Aktivitas sekolah agama dan PAUD terpaksa diliburkan dengan waktu yang belum ditentukan karena kondisi banjir yang masih terjadi.
Salah seorang santri Alfie, menyatakan bahwa kondisi air meluap dimulai sejak malam. Menurutnya, kondisi Ponpes yang berada di bantaran dekat Sungai Ciujung menjadikan kamar, majlis serta ruang kelas terdampak banjir.
“Pas pagi-pagi itu air udah naik banget, tadi jam tiga itu air udah naik sampai ke dalam rumah sampe ke kamar. Pas pagi tahu-tahu air udah naik terus hingga merendam ke dalam kamar,,” terangnya ditemui di lokasi banjir.
Ia menambahkan, dalam kejadian tersebut tidak ada barang yang rusak karena dirinya bersama santri lainya sudah mengamankan barang-barang berharga.
“Alhamdulillah dalam kondisi aman semuanya, jadi untuk semuanya dalam kondisi selamat. Semua barang juga sudah diamankan. semoga ke depan banjir tidak ada lagi dan jangan sampai merendam rumah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama menyamapaikan bahwa kondisi banjir dan longsor sudah meluas ke 20 kecamatan. Saat ini relawan terus melakukan pendataan terkait dampak banjir yang ada di beberapa kecamatan.
“Dan ini masih terus pendataan karena memang di beberapa tempat, wilayah kita masih fokus pada evakuasi ketimbang pendataan,” kata Febby saat berada di Kantornya.
Jadi banjir ini memang cukup besar, sungai-sungai utama di Kabupaten Lebak ini meluap. Mulai dari Ciberang dan Ciujung, kemudian sungai Ciliman di selatan juga meluap,” lanjutnya.