PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Singkong merupakan makanan yang mengandung banyak karbohidrat yang bisa menggantikan nasi.
Oleh warga Pandeglang, singkong tidak hanya dijadikan kudapan saja, tetapi olahan makanan yang menghasilkan nilai ekonomi.
Kabupaten Pandeglang dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi holtikultura dengan hasil singkong melimpah.
Namun, potensi tersebut sering kali hanya dimanfaatkan sebatas untuk konsumsi harian. Berbeda dengan Aldiansyah, warga Kampung Cicalung, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang. Ia berhasil mengubah singkong menjadi tepung yang bernilai ekonomis tinggi.
Aldiansyah mengatakan ia mengembangkan bisnis tepung mokaf berbahan dasar singkong sejak 2022. Meski menghadapi berbagai tantangan, ia terus berupaya memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
“Alhamdulillah, setiap hari saya produksi tepung mokaf. Ada nilai tambah dari singkong ini, bisa mendongkrak perekonomian,” ungkap Aldi, Kamis 28 November 2024.
Untuk memasarkan produknya, Aldiansyah bekerja sama dengan pengusaha olahan kue yang membutuhkan tepung mokaf sebagai bahan baku.

Tepung mokaf ini dijual seharga Rp15 ribu per kilogram dan telah dipasarkan ke berbagai daerah, seperti Tanara, Cilegon, dan Rangkasbitung.
“Biasanya tepung mokaf ini saya suplai ke pengrajin kue. Pemasarannya masih ke wilayah sekitar, tapi permintaannya cukup stabil. Dalam proses produksinya, saya dibantu keluarga,” jelasnya.
Selain menjalankan bisnis, Aldiansyah juga aktif memberdayakan masyarakat di kampungnya. Ia memberikan pelatihan kepada anak-anak sekolah dan ibu rumah tangga agar mereka bisa mengolah singkong menjadi produk bernilai tambah, seperti tepung mokaf.

“Selain bisnis, saya juga mendorong anak-anak sekolah dan ibu-ibu di kampung untuk memanfaatkan singkong yang ada. Jika ada potensi singkong, silakan diolah jadi tepung mokaf, biar hasilnya bisa lebih bernilai,” tuturnya.
Kreativitas dan semangat Aldiansyah dalam memanfaatkan singkong lokal tak hanya meningkatkan perekonomian keluarganya, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk ikut merasakan manfaatnya.
Dengan strategi pemberdayaan ini, ia berharap produk singkong Pandeglang bisa lebih dikenal dan bersaing di pasar yang lebih luas.