LINIMASSA.ID – Pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami banyak perubahan, walaupun masih banyak tantangan yang harus dilewati oleh seluruh warga Indonesia. Hal ini berdampak pada kualitas guru di Indonesia.
Indonesia saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan pendidikannya di seluruh wilayah mulai dari Sabang hingga ke Merauke.
Ada berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan guru di Indonesia. Salah satunya adalah Kurikulum Merdeka yang ditetapkan oleh Nadiem Anwar Makarim pada 11 Februari 2022.
Kurikulum merdeka dibuat untuk membuat pendidikan Indonesia menjadi lebih fleksibel untuk mengejar ketertinggalannya dengan negara-negara maju yang ada di dunia seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan masih banyak lagi.
Cara Peningkatan Kualitas Guru di Indonesia
Namun bukan berarti hal itu membuat pendidikan di Indonesia disebut negara dengan pendidikan yang buruk, kini Indonesia sudah melakukan peningkatan kualitas guru dengan berbagai cara seperti:
1. Melanjutkan Jenjang Pendidikan Yang Tinggi
Suatu jenjang yang tinggi bukan hanya menambahkan suatu gelar di belakang nama saja yang digunakan untuk keren kerenan atau menyombongkan hal tersebut, namun bisa mengamalkan nya dalam berbagai prestasi-prestasi yang diminati.
Dengan pendidikan yang tinggi akan meningkatkan kualitas pengajaran nya sebagai seorang guru, seperti pemahamannya dalam suatu bidang yang dibuktikan atau realisasikan pengajaran nya kepada kaum-kaum anak remaja seperti sekarang di era modern, dengan cara mengupgrade cara belajar nya menggunakan teknologi seperti laptop, handphone, tv dan sebagainya yang diperlukan oleh seluruh siswa.
2. Mengikuti Pelatihan Guru
Selama mengikuti pelatihan guru maka akan ada yang nama nya sistem pengajaran yang lebih terampil dan menambah wawasan untuk mengajar itu sendiri, namun selain menambah skill untuk si guru tersebut pelatihan ini dapat membuat si guru dapat mengexplore dirinya lebih berkembang dan lebih baik lagi, dan dapat terampil dalam penggunaan teknologi yang sudah memadai.
3. Perluasan Akses Pembelajaran
Indonesia kini mewajibkan kita melakukan yang nama nya ‘wajib sekolah 12 tahun’ guna dari ini semua adalah untuk membuat seluruh siswa/i Indonesia mempunyai akses pendidikan agar seluruh rakyat indonesia menjadi terampil dan kreatif. Selain itu kini pemerintah Indonesia sudah membangun segala infrastruktur sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan bahkan hingga ke perdesaan-perdesaan, guna dari ini semua adalah agar seluruh warga Indonesia dapat menjalankan kewajiban mereka yaitu belajar selama 12 tahun.
Kartu Indonesia Pintar (KIP), kartu ini sendiri merupakan bantuan langsung untuk siswa itu sendiri dan dapat meringankan beban orang tua akan masalah keuangan, kartu ini dikhususkan agar mereka semua bisa melanjutkan pendidikan mereka untuk menggapai sekolah/universitas tanpa ada hambatan keuangan.
4. Peningkatan Pendidikan
Kemendikbud Ristek berupaya keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan terbentuklah Asesmen Nasional (AN) di tahun 2023. Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran setiap pelajar, pada asesmen ini tidak memicu pada peringkat murid namun asesmen ini bertujuan untuk mengevaluasi dan perbaikan pada setiap murid.
Hasil dari Asesmen nasional ini akan sangat berguna untuk evaluasi instansi Pendidikan pada tahun berikutnya, tentunya guru, kepala sekolah maupun dinas pendidikan untuk lebih berinovasi sehingga dapat mengoptimalkan pembelajaran di ruang kelas, ucap Cecep Darmawan Pengamat kebijakan pendidikan sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa hasil dari Asesmen Nasional akan menjadi alat yang sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja institusi pendidikan pada tahun-tahun berikutnya dan ini akan membantu seluruh pihak yang bersangkutan pada bidang pendidikan seperti guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
5. Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum muatan lokal adalah suatu jenis kegiatan kurikuler untuk wajib diikuti oleh peserta didik di setiap wilayah, kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang sifatnya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan Oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Contoh dari kurikulum muatan lokal sendiri adalah
•Bahasa Daerah
contoh bahasanya seperti bahasa Sunda, Jawa, Bali dan bahasa daerah lain nya sesuai dengan daerah mereka sendiri agar dapat melestarikan bahasa dan budaya lokal nya.
•Kesenian Daerah
contoh kesenian nya adalah seperti tarian-tarian dari Tari Saman (Aceh), Tari Jaipong (Jawa Barat), atau alat musik daerah seperti Angklung (Sunda) dan yang lain nya. Kegunaan dari ini semua adalah agar seluruh pelajar di setiap daerah dapat mempelajari berbagai kesenian di daerah nya sendiri.
•Kerajinan Tangan
contoh dari kerajinan nya adalah membuat batik (Jawa), Anyaman Bambu (Kalimantan), Kain Tenun (Sumba). Tujuan dari ini semua adalah agar seluruh pelajar di daerah nya masing-masing dapat membuat kerajinan tangan khas daerah nya sendiri.
Nah, jadi pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan
sejak masa penjajahan hingga era modern saat ini. Pada awalnya, pendidikan hanya diakses oleh kalangan terbatas.
Tetapi seiring waktu, pemerintah Indonesia berupaya untuk memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program, seperti pendidikan wajib 12 tahun, peningkatan kualitas guru, serta penerapan kurikulum berbasis kompetensi.
Selain itu, adanya perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan tantangan zaman, seperti Kurikulum Merdeka, memperlihatkan bahwa Indonesia terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan untuk membentuk generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan siap bersaing secara global.
Namun, tantangan seperti disparitas kualitas pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan, sarana prasarana yang belum merata, serta masalah kesejahteraan tenaga pendidik masih perlu mendapat perhatian serius.
Penulis: Muhammad Farhan Budiono Siswa SMA An Najah