linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: 10 Nabi di Luar 25 Nabi yang Wajib Diimani
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > 10 Nabi di Luar 25 Nabi yang Wajib Diimani
Khazanah

10 Nabi di Luar 25 Nabi yang Wajib Diimani

Hilal Ahmad 21 September 2024
Share
waktu baca 18 menit
Ilustrasi Nabi (Foto : Suara.com)
Ilustrasi Nabi
SHARE

Linimassa.id – Selama ini umat Islam mengenal 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Alquran. Di luar itu ternyata ada beberapa nama Nabi yang memiliki peran dan tugas tak kalah penting.

Contents
Nabi SyitsNabi KhidirNabi IrmiyaNabi YusyaNabi Syam’unNabi Hizqiyal/YehezkielNabi HanzalahNabi UzairNabi DanielNabi Asya’ya/Yesaya.

Menurut hadits, jumlah nabi ada 124.000, sedangkan jumlah rasul ada 313. Namun, menurut riwayat Ibnu Hakim, jumlah rasul disebut ada 315, sedangkan jumlah nabi lebih banyak dari itu.

Allah SWT mengutus ratusan ribu nabi dan rasul kepada manusia sebagai wujud kasih sayang-Nya. Harapannya, umat manusia senantiasa berada di jalan yang lurus. Perkiraan jumlah keseluruhan nabi dan rasul seperti disampaikan para ulama ada sekitar 240 ribu.

Dari Abi Dzar Al-Ghifari r.a., Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi. “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” Para sahabat bertanya lagi, “Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (HR. At-Turmuzy)

Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah.” (QS. Ghafir: 78)

Namun dalam Alquran, hanya disebutkan nama dan kisah nabi sebanyak 25 dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW. Artinya, masih sangat banyak kisah dan nama nabi serta rasul yang tidak kita ketahui.

Siapa saja mereka?

  1. Nabi Syits

Di antara ratusan ribu yang tidak termasuk ke dalam 25, ada satu nabi yang cukup dikenal umat Muslim, yaitu Nabi Syits. Dia adalah anak Nabi Adam yang diamanahkan untuk menjaga Nur Nabi Muhammad SAW.

Nabi Syits tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Alquran. Beliau putra ketiga Nabi Adam dan Hawa serta adik bungsu Habil dan Qabil. Nabi Syits menjadi nabi kedua di muka Bumi setelah ayahnya Nabi Adam.

Beliau dilahirkan tanpa kembar. Ini berbeda dengan anak-anak lain Nabi Adam yang dilahirkan kembar. Beliau diangkat sebagai nabi setelah Nabi Adam wafat.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam Qashash al-Anbiyaa, Syits berarti anugerah Allah. Nama tersebut diberikan karena Nabi Adam dan Hawa mendapatkan karunia putra tersebut setelah terbunuhnya Habil di tangan saudaranya sendiri, Qabil.

Nabi Adam memberikan wasiat kepada Nabi Syits sebelum beliau meninggal. Beliau menyerahkan tabut yang berisi surga firdaus, tali yang digunakan untuk mengikat Iblis, pedang yang dibawa oleh malaikat Jibril, dan kuda bernama Maimun yang diturunkan dari surga.

Nabi Syits menerima suhuf. Suhuf ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada beberapa nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Terdapat pendapat mengatakan, alasan kenapa Nabi Syits tidak termasuk 25 nabi adalah karena dia tidak memiliki kaum sebagaimana nabi lain yang dikisahkan di dalam Alquran. Dia hanya meneruskan wasilah kenabian di bumi setelah ayahnya. Allah berfirman:

“Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang aha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ibrahim: 4)

Meski tidak disebutkan dalam Alquran, nama Nabi Syits terabadikan dalam salah satu hadits. Dari Abu Dzar r.a., bahwa beliau pernah bertanya kepada Nabi SAW, “Berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan?” Nabi SAW menjawab:

“Ada 104 kitab. Yang diturunkan kepada Nabi Syits 50 suhuf (lembaran), diturunkan kepada Nabi Henokh (Idris) 30 suhuf, yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf, yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf, yang diturunkan kepada Nabi Musa sebelum taurat 10 suhuf. Allah juga menurunkan Taurat, Injil, dan Alquran.” (HR. Ibnu Hibban 361, Abu Nua’im dalam Hilyah al-Auliya, 1/167)

  1. Nabi Khidir

Nama Nabi Khidir tertulis dalam Alquran, tetapi kenabiannya tidak disebutkan secara eksplisit, sehingga tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Sampai saat ini diyakini Nabi Khidir masih hidup.

  1. Nabi Irmiya

Nabi Irmiya ini adalah keturunan Nabi Harun. Beliau diutus untuk memperingatkan Bani Israil tentang dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka.

Ini seperti yang ditulis oleh al-Baghawi dalam tafsirnya. “Dia keturunan dari Nabi Harun bin Imran.” Nabi Harun ialah saudara Nabi Musa.

Beliau seorang nabi yang kemungkinan hidup pada abad ke-7 dan ke-6 SM. Beliau diutus oleh Allah untuk memperingatkan Bani Israil tentang dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka. Dalam menyebarkan risalah Islam, seperti nabi lain, Nabi Irmiya mendapatkan banyak kesulitan.

Walaupun Nabi Irmiya berusaha memperingatkan Bani Israil, mereka tidak mau mendengar. Di tengah kegundahan itu, beliau pun berdoa, “Ya Allah, aku lemah kecuali Engkau menguatkanku, tidak mampu kecuali Engkau memampukan aku untuk mencapai tujuanku, dan salah kecuali Engkau membimbing langkahku.”

Nabi Irmiya meminta Bani Israil untuk mempersiapkan bencana yang akan datang, tetapi mereka tidak percaya. Mereka malah memenjarakannya. Akibatnya, bencana itu pun datang. Nebukadnezar, seorang raja, menghancurkan Jerusalem tanpa Bani Israil bisa berbuat apa-apa. Mereka pun diasingkan ke Babilonia.

  1. Nabi Yusya

Alkisah, Bani Israil berhasil keluar dari Mesir. Firaun pun telah gagal mengejar dan tewas. Pertanyaannya, apa yang perlu mereka lakukan selanjutnya? Allah memutuskan tujuan mereka ialah Palestina.

Allah memerintahkan Nabi Musa untuk masuk Palestina. Nabi Musa pun memerintahkan Bani Israil untuk masuk ke Palestina dengan cara berjihad, tetapi bagaimana reaksi mereka?

“Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Al Maidah: 24). Itulah jawaban Bani Israel kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.

Karena Bani Israil tidak mau berusaha, Allah menghukum mereka. Bani Israil tersesat di padang pasir selama 40 tahun.

Selama 40 tahun itu Nabi Musa dan Nabi Harun terus menua. Siapa yang melanjutkan risalah Islam? Orangnya ialah Yusya. Beliau murid Nabi Musa yang kemudian menjadi nabi selanjutnya.

Dalam durasi 40 tahun tersesat itu, generasi Bani Israil yang malas dan bebal akhirnya wafat semua. Kini, muncul generasi Bani Israil baru hasil didikan Nabi Musa, Nabi Harun, dan Nabi Yusya. Mereka inilah yang kemudian maju berjihad masuk ke Palestina.

Saat Nabi Musa bertemu Nabi Khidir dalam Alquran, beliau ditemani seorang murid. “Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya, “Bawalah ke mari makanan kita.” (QS Al-Kahfi: 62).

Menurut para ahli tafsir, murid yang dimaksud itu ialah Nabi Yusya.

  1. Nabi Syam’un

Nabi Syam’un ialah seorang nabi dan rasul dari Bani Israil, keturunan Yahuda, anak keempat Nabi Yakub. Allah mengutusnya untuk berdakwah kepada orang-orang Romawi yang saat itu kafir dan menentang kekuasaan Allah. Nabi Syam’un juga dikenal sebagai seorang muslim yang saleh dan unggul dalam ibadah.

Nabi Syam’un memiliki kekuatan ajaib yang membuatnya tak terkalahkan dalam peperangan. Dia bisa melunakkan besi dan merobohkan istana dengan tangannya saja. Dia juga memiliki senjata khusus yang terbuat dari rahang unta yang dia gunakan untuk melawan.

Namun, Nabi Syam’un juga memiliki kelemahan yang berkaitan dengan rambutnya. Dia pernah memberi tahu istrinya bahwa jika dia ingin membuatnya lemah, dia harus mengikatnya dengan rambutnya. Istrinya mengkhianatinya dan membocorkan rahasianya kepada raja Romawi yang ingin menangkap dan membunuhnya.

Mereka pun berhasil menangkap dan menyiksa Nabi Syam’un. Namun, di saat-saat terakhir hidupnya, Allah mengembalikan kekuatannya. Nabi Syam’un pun berhasil menghancurkan istana dengan kekuatannya.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah bercerita, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua nabi dan rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, tidak punya pengikut satupun, masuk ke dalam surga. Dia ialah Syam’un.” (Muqasyafatul Qulub by al Ghazali)

  1. Nabi Hizqiyal/Yehezkiel

Tidak banyak yang diketahui tentang Nabi Hizqiyal/Yehezkiel. Al-Tabari mengatakan bahwa ia salah satu nabi Bani Isra’il. Dia datang setelah Nabi Yusya. Nama lengkapnya ialah Hizqil bin Buzi.

Ada ayat Alquran yang terkait Nabi Hizqiyal. “Apakah kamu tidak menganggap orang-orang yang meninggalkan rumah mereka dalam jumlah ribuan takut mati? Allah berfirman kepada mereka, “Matilah,” kemudian Dia memulihkan mereka untuk hidup. Dan Allah penuh dengan karunia kepada orang-orang, tetapi sebagian besar orang tidak menunjukkan rasa syukur.” (Al Baqarah: 243).

Menurut beberapa ahli tafsir, ayat di atas ialah kejadian yang terjadi kepada Nabi Hizqiyal. Ceritanya, Nabi Hizqiyal (Yehezkiel) sedang berjalan-jalan ke suatu tempat. Ternyata itu desa kuno yang musnah karena wabah.

Allah mewahyukan kepadanya, “Apakah kamu ingin Aku menunjukkan kepadamu bagaimana Aku menghidupkan mereka kembali?

Nabi Hizqiyal berkata, “Ya.” Idenya ialah mengagumi kuasa Allah atas mereka yang sudah mati.

Lantas ada suara berkata kepadanya, “Panggil: “Wahai kamu tulang-tulang, Allah memerintahkanmu untuk mengumpulkan.” Tulang- tulang mulai terbang satu ke yang lain sampai mereka menjadi kerangka.

Kemudian Allah mewahyukan kepadanya, “Serukanlah, ‘Wahai tulang belulang, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk mengenakan pakaian yang terbuat dari daging dan darah dan pakaian yang telah mati.'”

Dan satu suara berkata, “Allah memerintahkanmu untuk memanggil jasad-jasad itu untuk bangkit.” Dan mereka pun bangkit.

Ketika mereka hidup kembali, mereka berkata, “Maha Suci Engkau, ya Tuhan, dan segala puji bagi-Mu.”

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa orang mati yang dibangkitkan berjumlah 4.000 orang. Sedangkan Ibnu Shalih mengatakan bahwa jumlahnya 9.000 orang.

  1. Nabi Hanzalah

Nabi Hanzalah ialah seorang nabi dan rasul dari Bani Israil, keturunan Yahuda, putra keempat Nabi Yakub. Allah mengutusnya untuk berdakwah kepada kaum Rass yang merupakan kaum penyembah berhala. Kaumnya tinggal di dekat suatu kolam.

Kaum Rass merupakan salah satu kaum yang disebutkan dalam Alqu’an surat Al-Furqan ayat 38. Mereka ialah kaum musyrik yang menyembah berhala-berhala selain Allah. Mereka menganggap berhala-berhala itu sebagai pemberi rezeki dan pelindung. Mereka juga mengabaikan peringatan dan ajakan Nabi Hanzalah untuk menyembah Allah semata dan bertobat.

Menurut Ibnu Katsir, setelah Nabi Hanzalah berdakwah, tidak ada yang mau menerima dakwahnya di desa itu kecuali satu budak hitam. Penduduk desa lain malah berusaha membunuh Nabi Hanzalah dengan melemparkannya ke sumur. Namun, si budak diam-diam mengantar makanan kepada Nabi Hanzalah setiap hari.

Karena perbuatan penduduk desa malah berusaha membunuh Nabi Hanzalah, Allah mengazab mereka dengan mengubah mereka menjadi batu hitam. Imam Ibnu Jarir At-Thabari menguraikan, “Kemungkinan besar kaum tersebut beriman setelah Allah menurunkan azab kepada nenek moyang mereka, sehingga akhirnya sisa-sisa dari kaum tersebut beriman dan mengeluarkan nabinya dari dalam sumur.” (Tafsir Ibnu Katsir 6/112, Al Alusi 14/97).

Sementara itu, si budak hitam yang telah memberi makan Nabi Hanzalah sangat berjasa. Diriwayatkan bahwa budak hitam tersebut ialah orang yang pertama kali masuk surga.” (Tafsir Ibnu Katsir 6/111).

Eksistensi Kaum Rass diketahui karena Dzulqarnain menemukan mereka yang sudah menjadi batu hitam dalam perjalanannya keliling dunia.

  1. Nabi Uzair

Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair ialah putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih ialah putra Allâh”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. (At-Taubah:30)

Orang-orang Yahudi menyebutnya dengan nama ‘Izrå. Adapun penduduk Yahudi Madinah menyebutnya dengan Uzair. Ibnu Katsir mengatakan, “Uzair ialah seorang nabi dari nabi-nabi Bani Israil. Beliau hidup di antara zaman Dawud-Sulaiman dan Zakariyâ-Yahyâ.”

Keistimewaan Nabi Uzair ialah beliau hafal seluruh isi Taurat. Pada saat itu tidak ada seorang pun yang menghafalnya. Beliau mengajarkannya kepada Bani Israil dan membimbing mereka dengan Taurat. Selain itu, Allah menghidupkan Nabi Uzair setelah 100 tahun wafat.

Setelah melihat mukjizat Nabi Uzair di atas, Bani Israil kebingungan. Mereka berpikir, “Ini tidak mungkin seorang nabi.” Jadilah mereka menyebut Uzair sebagai anak Allah seperti yang tertulis di At-Taubah ayat 30.

Memang bukan semua Yahudi yang mengatakannya, melainkan hanya aliran tertentu. Namun, Islam mengkritik keras persangkaan Bani Israil itu. Sebab, seperti yang kita tahu, Allah Maha Esa dan tidak memiliki anak. “Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.” (Al-Ikhlash/112:3)

  1. Nabi Daniel

Nabi Daniel ialah nabi yang diutus kepada bangsa Bani Israil. Namanya tidak disebutkan dalam Alquran, tetapi ada beberapa riwayat yang menyebutkan tentang beliau. Nabi Daniel ialah keturunan Nabi Daud ‘alaihissalam dan hidup pada zaman kerajaan Babel atau Babilonia (sekarang Irak).

Nabi Daniel dikenal sebagai nabi yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, terutama dalam bidang astronomi matematika, dan tafsir mimpi. Beliau juga memiliki kemampuan untuk berbicara dengan binatang. Nabi Daniel mengajarkan tauhid dan berdakwah kepada rakyat Babel, termasuk kepada raja-raja yang berkuasa saat itu.

Karena tipu muslihat para petinggi politik Babilonia, Nabi Daniel dijebloskan ke penjara. Beliau bahkan disatukan dengan singa. Uniknya, singa itu tidak mau menyerang Nabi Daniel dan tetap tenang. Para politikus busuk yang berharap singa memakan hidup-hidup Nabi Daniel malah balik kebingungan.

Ibnu Abi Al-Dunya meriwayatkan bahwa Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membuatkan makanan untuk Nabi Daniel yang dipenjara. Namun, Nabi Yeremia bingung. Sebab, ia sendiri ada di Jerusalem, sementara Nabi Daniel ada di Babilonia.

Jarak kedua nabi Allah itu kurang lebih 1.266 km. Jauh sekali. Namun, ternyata Allah mengirim sesuatu (kendaraan atau orang, entahlah) untuk membawa Nabi Yeremia dengan sangat cepat hingga ke penjara Nabi Daniel.

Sekarang giliran Nabi Daniel yang bingung kedatangan orang asing. “Siapa kamu?” tanya Nabi Daniel.

“Aku Nabi Yeremia.”

Nabi Daniel bertanya, “Apa yang membawamu?”

Nabi Yeremia menjawab, “Tuhanmu mengutus aku kepadamu.”

Nabi Daniel berkata, “Dan Tuhanku telah mengingatku?”

Nabi Yeremia berkata, “Ya.”

Nabi Daniel berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak pernah melupakan saya! Dan segala puji bagi Allah yang tidak pernah melupakan mereka yang memohon kepada-Nya! Dan segala puji bagi Dia yang memberi kompensasi kebaikan dengan kebaikan, menghargai kesabaran dengan keselamatan, menghalau bahaya demi kesusahan, meyakinkan kita ketika kita kewalahan, dan merupakan harapan kita ketika keterampilan menggagalkan kita.”

  1. Nabi Asya’ya/Yesaya.

Ibnu Katsir menulis kisah Nabi Asya’ya secara singkat di bukunya Kisah Para Nabi. Alkisah, Nabi Asya’ya ialah penasihat raja Bani Israil saat itu, yaitu Raja Uzia. Beliau raja yang saleh dan bijak dalam memerintah. Beliau berusaha mengikuti nasihat-nasihat dari Nabi Asya’ya.

Di masa Raja Uzia, Jerusalem diserang oleh Sennacherib, raja besar dari peradaban Asyria, kekaisaran kuno dari daerah Mesopotamia (saat ini Irak dan sekitarnya). Namun, berkat kepemimpinan Raja Uzia dan bimbingan Nabi Isya’ya, Jerusalem berhasil selamat. Sennacherib pun kalah telak.

Kemudian, Raja Uzia mangkat dan wafat. Nabi Isya’ya tetap melanjutkan mendidik Bani Israil dengan risalah Islam, tetapi kali ini Bani Israil melenceng lagi. Malah mereka mengumumkan bahwa Nabi Isya’ya akan dibunuh. Beliau pun kabur dan menjadi buronan.

Ketika dalam buron, Nabi Isya’ya melihat pohon terbelah. Tanpa ragu beliau pun masuk ke pohon tersebut. Sayangnya, Bani Israil mengetahui posisi sembunyi beliau karena ada jejak-jejaknya.

Bani Israil pun menggergaji pohon itu dan Nabi Isya’ya pun tewas terbelah dua. Innalilahi wa inalilahi rajiun.

Selain itu, ada beberapa nabi yang diyakini masih hidup hingga saat ini, yaitu: Nabi Idris AS, Nabi Isa AS, Nabi Ilyas AS, Nabi Khidir AS. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Anime Gachiakuta
Sinopsis Anime Gachiakuta, Serial Terbaru yang Wajib Ditonton
Gaya Hidup
Megawati Hangestri
Megawati Hangestri Resmi Gabung Klub Turki Manisa BBSK
News
Film Kang Mak x Nenek Gayung
Film Kang Solah X Nenek Gayung, Tayang 25 September 2025
Gaya Hidup
Sawah di Banten
15 Hektare Sawah di Banten Kekeringan
News
Ansor Tangsel
Ansor Tangsel Lapor Ke Kejari Soal Dugaan Kerugian Negara PMD Pemkot Tangsel ke BJB
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?