linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Pandangan Seks dalam Agama
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Pandangan Seks dalam Agama
Khazanah

Pandangan Seks dalam Agama

LinimassaNews 25 Maret 2022
Share
waktu baca 7 menit
Pandangan Seks dalam Agama
Pandangan Seks dalam Agama
SHARE

linimassa.id – Manusia adalah makhluk biologis yang mempunyai kebutuhan pangan, sandang dan papan yang harus terpenuhi dalam kehidupannya. Termasuk kebutuhan seks sebagai kebutuhan fitrah manusia yang harus dipenuhinya dengan melalui pernikahan yang syah untuk menyalurkan syahwat biologisnya kepada lawan jenisnya.

Penyaluran seks tanpa pernikahan adalah penyimpangan dan pelanggaran terhadap agama. Perbuatan seks seperti itu merupakan perbuatan dosa, keji, najis, kejahatan dan perzinahan.

Seks adalah anugerah dan nikmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan seks itu manusia dapat berkembang untuk memenuhi bumi dan memakmurkannya.

Seks bisa berpahala di hadapan Tuhan bila dilakukan dengan suami istri yang syah dalam keadaan suci, bersih dan sehat. Seks juga bisa membawa dosa bila dilakukan dengan orang lain tanpa pernikahan merupakan kezaliman dan perzinahan, lebih dosa lagi bila dilakukan sesama jenis adalah perbuatan kebencian, kejahatan dan perzinahan.

Seks manusia telah diatur dalam agama Islam supaya tidak ada penyimpangan dalam penyalurannya. Walaupun istri kita sudah syah secara agama, tetapi aturan Islam melarang hubungan seks ketika istri sedang mengalami haid dan nifas karena dalam keadaan tidak bersih dan masih kotor, tetapi bercumbu rayu boleh, tidur berdua boleh, duduk bersama boleh, makan dan minuman yang disuguhkan istri boleh untuk dimakan dan diminum bersama.

Sedangkan agama Yahudi melarang secara total kepada istri yang sedang haid atau nifas untuk dijauhi, tidak boleh disentuh, tidak boleh berpergian, tidak boleh tidur berdua, tidak boleh dimakan dan diminum atas suguhannya dan lain sebagainya karena istri dianggap najis. Begitu pula, agama Kristen tidak ada larangan karena istri yang sedang haid dianggap suci dan boleh mengadakan hubungan seks, kecuali yang memahami kebersihan dan kesehatan pasti tidak melakukan hubungan seks.

Seks dalam Islam dilarang juga pada bulan ramadhan karena sedang berpuasa di siang harinya, tetapi dibolehkan pada malam hari untuk berhubungan seks “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu” [QS. Al-Baqarah [2]: 187].

Islam melarang hubungan seks dari dubur istri, bukan dari farjinya karena Rasulullah Saw. bersabda “Allah tidak akan melihat [memberi rahmat] kepada lelaki yang bersetubuh dengan istrinya di lubang belakangnya” [HR. An-Nasai].

Berhubungan seks dari belakang atau dubur istri merupakan perbuatan yang tak terhormat, perbuatan yang dilaknat Tuhan, perbuatan yang melanggar ciptaan Tuhan. Sebab Tuhan telah memberikan begitu indah lewat farji istri, bukan dari dubur sebagai tempat untuk keluarnya kotoran.

Suami istri yang shalih dan cerdas maka tidak akan melakukan hubungan seks dari dubur, lagi berpuasa, lagi mengerjakan haji dan umrah. Semua itu, merupakan larangan dari Allah dan Rasul-Nya, supaya suami istri tetap melakukan hubungan seks dalam keadaan suci, bersih dan sehat sehingga akan dapat menikmati dengan sempurna, kebahagian dan keindahan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bahkan Tuhan Yang Maha Kuasa membolehkan mendatangi istri untuk hubungan seks dari depan, samping dan belakang sesuai dengan kenyamanan dan kenikmatannya, kecuali dari dubur yang dilarangnya.

Dalam kaitan posisi seks ini, Allah menegaskan dalam firman-Nya “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman” [QS. Al-Baqarah [2]: 223].

Betapa indahnya ajaran Islam yang berkaitan dengan seks ini, sebab melakukan hubungan seks suami istri termasuk sedekah yang berpahala, bila dilakukan dengan ketulusan, penuh cinta dan kasih sayang, mengharapkan rahmah dan ridha Allah. Sebagaimana Rasulullah Saw menegaskan dalam sabdanya “Dan ketika ia menyalurkan hasrat seks kepada istrinya, ia telah bersedekah. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah Saw. bagaimana mungkin seorang yang menyalurkan nafsunya disebut bersedekah? Nabi menjawab: Bukankah ketika menyalurkan di jalan yang tidak benar ia akan berdosa” [HR. Abu Daud].

Menyalurkan seks dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Islam maka menjadi sehat dan penuh nikmat. Bukan kenikmatan itu saja yang diperoleh melainkan juga bernilai ibadah, bernilai sedekah dan berpahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Menyalurkan seks yang salah dan terlarang maka yang diperoleh bukan pahala melainkan siksaan dan laknat dari Tuhan terhadap orang yang melakukannya. Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tujuh golongan yang tidak akan dilihat [dengan rahma] di hari kiamat dan tidak Dia sucikan. Dia berfirman kepada mereka: Masukkan ke neraka bersama penghuninya, yaitu [1] Pelaku homoseks, [2] Pelaku onani, [3] Orang yang menyetubuhi binatang, [4] Bersetubuh dengan wanita di lubang belakangnya, [5] Lelaki yang bersetubuh dengan seorang wanita dan sekaligus anak wanitanya, [6] Orang yang berzina dengan istri sah tetangganya, [7] Orang yang menyakiti tetangganya sehingga dia melaknatnya” [HR.At-Thabrani].

Dari hadits Nabi ini, jelas dan terang bahwa penyaluran seks yang salah dan terlarang itu, maka akibatnya adalah penyakit yang berbahaya bagi dirinya dan masyarakat. Hilangnya keimanan dan rasa malu pada dirinya yang menyebabkan kerusakannya agama dan moral sehingga mereka mendapatkan siksaan di neraka, bahkan Tuhan tidak akan melihat dan tidak memberikan rahmat serta tidak disucikannya di hari kiamat karena disebabkan mereka adalah manusi yang kotor dan berdosa.

Oleh karena itu, salurkan seks yang benar, bersih dan suci yang sesuai dengan tuntunan Islam sehingga kita mendapatkan pahala dan ridha dari Tuhan serta menjaga dari penyimpangan seks yang dapat merugikan pada diri kita, melalukan kepada keluarga, tetangga dan masyarakat kita, mengotori agama dan moral kita, melanggar perintah dan larangan Tuhan Yang Kuasa. Menyalurkan seks dengan menikah menjadi sehat, berpahala dan berkah dunia dan akhirat serta mendapatkan keturunan yang cerdas dan shalih. (red)

Penulis:

Dr. Syafiin Mansyur, M.A merupakan dosen di Universitas Islam Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Dinkes Kota Tangsel
Dinkes Kota Tangsel Fasilitasi Cek Kesehatan Gratis dan Tes IVA di Kejari
News
Flyover Jalan Haji Sarmah
Pembangunan Flyover Jalan Haji Sarmah Bintaro Disorot, Sudah Sesuai Tata Ruang?
News
Dinkes Tangsel
Dinkes Tangsel Minta Masyarakat Waspada DBD, Ada 487 Kasus
News
PWI Tangsel
PWI Tangsel & Baznas Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Maknai Kemerdekaan dengan Berbagi
Khazanah
Setiawan Chogah
Refleksi Novel Terbaru Setiawan Chogah: Menyimak Pohon, Menyimak Luka
Khazanah
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?