Linimassa.id – Kue putu ayu banyak dijual di berbagai tempat. Tidak heran kalau kerap djjadikan kudapan hidangan di berbagai acara.
Ini merupakan kue basah tradisional berasal dari Jawa yang bertekstur lembut dan memiliki ciri khas warna yang menarik.
Tampilan warna dari putu ayu yaitu kombinasi warna hijau dan putih berasal dari taburan kelapa parut di atasnya.
Putu Ayu merupakan kue tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Akan tetapi, jika melihat catatan sejarah, kue ini juga diakui berasal dari negara lain, seperti Tiongkok.
Dari penampilannya, visual kue ini terlihat sangat cantik dan menarik, sesuai dengan namanya ayu yang dalam bahasa Jawa berarti cantik.
Tak hanya penampilan visualnya yang cantik, kue ini pun memiliki rasa yang enak serta tekstur yang lembut ketika dimakan.
Manis Legit
Kue Putu Ayu ini memiliki cita rasa yang cenderung manis dan legit, sehingga membuat kue ini tak hanya digemari orang Indonesia, melainkan juga masyarakat Asia Tenggara lainnya.
Penampilan kue tradisional yang cantik ini berasal dari warnanya yang berundak dua, warna hijau di bagian bawah dan putih di bagian atas.
Warna hijau yang terdapat pada kue ini berasal dari daun pandan, sementara warna putihnya berasal dari parutan kelapa.
Laman Kompas menyebut, Putu Ayu ini adalah bagian dari kue putu yang berakar dari kuliner Tiongkok dan berkembang di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Sejarah putu yang berkembang menjadi banyak varian saat ini mulanya diklaim berasal dari Tiongkok, dan sudah ada sejak 1.200 tahun silam pada zaman Dinasti Ming.
Ini dapat dibuktikan dari artefak soal kue putu yang masih tersimpan di China National Silk Museum di 73-1 Yuhuangshan Rd, Xihu, Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok.
Alasan lain yang membuktikan bahwa kue Putu Ayu merupakan perkembangan dari putu dapat dilihat dari penggunaan bambu sebagai wadah silinder dalam pembuatannya.
Kue putu dari bambu hingga saat ini masih digunakan sebagai wadah atau alat kukus oleh pedagang keliling Putu Ayu di Indonesia.
Bambu ini persis seperti bambu-bambu kukus yang dipamerkan di China National Silk Museum.
Walau memang saat ini ia menyayangkan bahwa banyak pedagang kue Putu Ayu yang mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan.
Kue putu yang terdapat di daerah Makassar dan Kabupaten Bone dibuat menggunakan beras ketan hitam tanpa gula.
Dalam perkembangannya pula, Putu Ayu di Sulawesi Selatan tidak hanya menggunakan tepung beras atau tepung terigu melainkan juga menggunakan beras ketan hitam.
Kue putu di Bugis biasanya dijual di pagi hari dan disantap sebagai pengganti menu sarapan yang praktis.
Putu Ayu, walau merupakan perkembangan dari kue putu, sebenarnya merupakan kue yang berbeda dengan kue putu yang biasa dijual keliling dengan ciri khas bunyi seperti pluit kereta api.
Meski namanya mirip, Putu Ayu dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, sementara kue putu dibuat dari tepung beras. Namun, kedua kue ini tetap memiliki kemiripan selain dari namanya, yaitu sama-sama menggunakan parutan kelapa sebagai hiasan atau topping.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue Putu Ayu terbilang mudah dan membuatnya pun cukup sederhana hanya perlu dikukus.
Bahan-bahan yang dibutuhkan cukup mudah didapat, seperti tepung terigu, gula pasir, santan, telur ayam, kelapa muda, dan pewarna makanan. Proses memasaknya juga mudah hanya perlu dikukus. (Hilal)