linimassa.id – Cukup banyak makanan dan minuman di Indonesia yang berasal dari Tionghoa. Salah satunya laksa.
Ini adalah makanan berjenis mi berkuah bumbu rempah khas kebudayaan Peranakan yang memadukan elemen Tionghoa, Melayu dan berbagai etnis lainnya.
Hidangan ini populer di kalangan Tionghoa dan beragam etnis di Asia Tenggara, terutama di Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia.
Laksa memiliki beberapa jenis. Nah, yang paling dikenal adalah yang berjenis laksa Penang, bentuk mi-nya bulat putih dan sedikit tebal.
Di Indonesia juga terdapat beberapa jenis laksa seperti laksa benteng, laksa Banjar, laksa Bogor dan laksa Betawi. Nama Laksa diambil dari bahasa Sanskerta yakni ‘laksha’ yang mempunyai arti banyak, menunjukkan bahwa mi Laksa dibuat dengan berbagai bumbu.
Asal Mula
Berdasarkan penuturan Denys Lombard, pakar ilmu adat ketimuran berkebangsaan Perancis, dalam bukunya yang berjudul Le carrefour Javanais: Essai d’histoire globale II (bahasa Perancis yang berarti berarti “Persimpangan Jawa: Esai dalam Sejarah Global II”), salah satu catatan kuno yang menyinggung mengenai Laksa (sebagai hidangan mi) hanya dapat ditemukan dalam prasasti Biluluk berbahasa Jawa Kuno yang berasal dari tahun 1391 era Kemaharajaan Majapahit yang menyebutkan kata Haṅlaksa (ejaan modern: Hanglaksa), yang mana kata bahasa Jawa Kuno tersebut memiliki arti “kang laksa” atau “pembuat mi” secara harfiah.
Kata dalam bahasa Jawa Kuno tersebut ditengarai diserap dari istilah dalam bahasa Sanskrit, yakni lakhshah yang berarti “seratus ribu”, walaupun kata dalam bahasa Sanskrit ini tidak memiliki indikasi kaitan apapun dengan hidangan mi ini secara general; namun kata “-shah” di akhir kata menandakan bahwa kata ini berkemungkinan besar dipengaruhi oleh terminologi Persia Kuno.
Mengutip Mashable South East Asia, dipercaya sup mi khas China yang diadaptasi jadi laksa ini sebelumnya tak punya banyak rasa yang kuat. Maka dari itu perempuan lokal mulai menambahkan santan ke dalamnya.
Menurut Asian Inspirations, laksa kari juga sering disebut sebagai curry mee karena sering dibuat menggunakan tambahan mi berwarna kuning, tidak hanya bihun. Rasanya berkrim, tajam, dan pedas.
Laksa kari tak hanya terdiri dari bihun, melainkan juga sering dipenuhi dengan bola-bola ikan, tahu, serta udang dan/atau ayam. Di Indonesia misalnya, dilansir dari laman resmi Kemdikbud, ada laksa betawi yang punya kuah berwarna kuning bersantan yang ditambah dengan udang rebon. Sementara, laksa bogor biasa dimasak dengan tambahan oncom.
Laksa Banjar
Ini salah satu laksa yang populer di Indonesia. Laksa Banjar memiliki tampilan yang berbeda dari laksa pada umumnya, mi laksa di Laksa Banjar biasanya tak terurai, tetapi dijalin menjadi satu sehingga membentuk satu kesatuan seperti gulungan. Untuk kuahnya, Laksa Banjar biasanya menggunakan campuran ikan haruan yang telah melalui proses penghalusan terlebih dahulu.
Warna kuah Laksa Banjar biasanya cenderung berwarna oranye pasi karena juga mengandung sedikit campuran Sambal Habang (jenis sambal merah khas Banjarmasin).
Laksa Bogor
Kekhasan Laksa Bogor terdapat pada penggunaan Oncom yang biasanya dipanggang terlebih dahulu. Terkadang juga dapat disantap dengan Ketupat maupun Perkedel sebagai pelengkap hidangan.
Kuah pada Laksa Bogor biasanya menggunakan campuran berbagai bumbu khas yang dicampur dengan santan,[6] dan berwarna kuning kehijauan.
Laksa Betawi
Laksa Betawi sebenarnya merupakan pengembangan dari Laksa Cibinong yang awalnya dikembangkan di daerah Kecamatan Cibinong di Kabupaten Bogor. Namun, variasi Laksa Betawi menjadi lebih populer daripada pendahulunya dikarenakan mendapat eksposur yang lebih besar. Pada tahun 1988, Laksa Betawi pernah dinobatkan sebagai salah satu hidangan pemenang dalam Betawi Food Festival (terj. har. “Festival Makanan Betawi”) pada perayaan HUT ke-26 Hotel Indonesia di Jakarta.
Selain itu di Indonesia masih ada laksa Cibinong, laksa Jepara, laksa Medan, dan laksa Tangerang.
Thailand
Laksa siam bisa ditemukan di Thailand. Laksa yang satu ini menggunakan santan dan juga rasa khas Thailand, seperti pasta kari merah yang membuat rasa laksa jadi sangat pedas. Laksa siam juga bisa ditemukan di Penang.
Sedikit berbeda dari laksa kari, jumlah santan yang digunakan dalam laksa siam jauh lebih banyak. Sehingga rasa laksanya jauh lebih creamy.
Malaysia
Laksa assam bisa ditemukan di Penang, Malaysia. Seperti namanya, menggunakan tambahan asam jawa yang membuatnya punya rasa asam yang segar tapi tanpa tambahan santan. Laksa assam hampir sama dengan laksa siam dalam hal bahan dan bumbu.
Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan santan. Namun begitu, rasa laksa assam tetap sangat kuat walaupun lebih ringan. Laksa assam juga dibuat dengan tambahan daun bawang, terasi, dan beragam bumbu serta rempah lain yang memberikan tambahan rasa tajam pada laksa. Untuk memecah rasa kuat pada laksa, ada pula tambahan topping nanas, timun, dan daun mint. (Hilal)