linimassa.id – Bingkai foto atau pigura merupakan tepi dekoratif yang dibuat untuk memasang, melindungi, dan memajang sebuah gambar, foto, atau lukisan.
Bentuk bingkai biasanya persegi, bulat atau persegi panjang. Bingkai foto atau bingkai lukisan biasanya dibuat dari kayu atau logam, dan kadang-kadang memiliki selembar kaca untuk melindungi bagian lukisan/gambar yang dipasang. Bingkai ada yang dilapisi cat ataupun lapisan kulit sintetik.
Bingkai foto / gambar biasanya dipasang di dinding (tembok), atau didirikan di atas meja meja. Bingkainya sendiri sering dinilai sebagai sebuah karya seni.
Bingkai foto / gambar memiliki banyak design dan jenis, mulai dari yang polos hingga yang memiliki berbagai ornamen unik.
Riwayat
Salah satu bingkai tua yang pernah dibuat ditemukan dalam sebuah makam Mesir. Bingkai tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-2 Masehi yang diberi nama Potret Mumi Fayum.
Ini adalah istilah modern untuk potret-potret realistis di papan kayu yang menempel pada mumi dari periode Koptik. Potret-potret semacam ini telah ditemukan di seluruh Mesir, tetapi paling banyak di Oasis Faiyum, terutama dari Hawara dan Antinoopolis.
Potret ini merupakan inovasi baru yang melambangkan pertemuan budaya Mesir dengan Romawi. Hingga saat ini sudah sekitar 900 yang diketemukan.
Potret Fayum ditemukan di Hawara dalam kondisi masih terpasang dalam bingkai kayunya. Temuan ini menunjukkan potret mumi mungkin telah digantung di rumah pemilik sebelum dimasukkan dalam peralatan penguburan. Potret dan bingkai yang kemungkinan besar mengalami pengawetan disebabkan oleh iklim gurun.
Penggunaan bingkai dalam seni kuno yang digunakan untuk membagi adegan dan ornamen oleh seniman Mesir dan Yunani kuno dalam tembikar dan lukisan dinding,
Bingkai kayu pertama seperti yang kita gunakan pada saat ini muncul di lukisan panel kecil pada abad ke-12 dan ke-13 di Eropa.
Menurut serangkaian sejarah yang diterbitkan dalam Picture Frame Magazine, pada awalnya lukisan panel berbingkai yang terbuat dari satu bagian utuh . Daerah yang akan dicat diukir, ditinggalkan pada ujungnya dan sedikit menjorok keluar pada tepi luar, seperti nampan.
Seluruh bagian adalah kemudian gosok dan disepuh. Ketika disadari metode ini menghasilkan bingkai dan gambar dalam dalam satu lempengan kayu itu terlalu mahal, “metode yang lebih efisien akhirnya dikembangkan yang digunakan cetakan strip.
Strip tersebut melekat pada sebuah panel kayu datar yang menghasilkan hasil yang serupa dengan panel berukir, sehingga biayanya lebih murah.
Jenis bingkai ini dikenal sebagai kerangka gabungan. Yang awalnya terbuat dari cetakan kayu sederhana memiliki strip yang melekat pada tepi luar dari panel kayu.
Selama abad ke-14 dan ke-15, sebagian besar bingkai Eropa digunakan dalam gereja-geraja dipakai sebagai bagian dari altar atau arsitektur gereja.
Bingkai yang dihiasi dengan elemen arsitektur meniru eksterior katedral-katedral besar. Bingkai gambar terus mengalami perubahan dan digunakan sampai sekarang.
Pengunaan Bingkai atau Frame Foto untuk hiasan dekorasi rumah sudah kita kenal sejak kita kecil, bahkan Frame Foto juga dipajang perkantoran, sekolah, kampus, galeri museum hingga ke cafe tempat nongkrong.
Jenis bingkai ini dikenal sebagai kerangka gabungan. Yang awalnya terbuat dari cetakan kayu sederhana memiliki strip yang melekat pada tepi luar dari panel kayu.
Budaya Pengunaan bingkai kemungkinan besar masuk ke indonesia dibawa oleh pendatang eropa. Beberapa fotonya berasal dari koleksi Leiden university. (Hilal)



