linimassa.id – Pernah makan jambu bol? Jadi, jambu bol, jambu kepal, jambu dersono, atau jambu jamaika adalah salah satu pohon buah yang termasuk kedalam tanaman jambu-jambuan.
Buah jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih padat dibandingkan dengan jambu air.
Tidak begitu jelas mengapa namanya demikian karena bol (bahasa Melayu) atau bool (bahasa Sunda) yang berarti “pantat”.
Di berbagai daerah, jambu bol punya beragam nama. Di antaranya jambu bo, jambu jambak (Minang), jambu bool (Sunda), nyambu rakte, jambu bolo (Makassar), jambu bolu (Bugis). Juga, jambu darsana, dersana, tersana (Jawa dan Madura), kupa maaimu (Sulut); nutune, lutune, lutu kau, rutuul (Maluku) dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris jambu bol dikenal sebagai Malay apple, sementara nama ilmiahnya adalah Syzygium malaccense (yang berarti: ‘berasal dari Malaka’) menunjuk pada salah satu wilayah asal-usulnya.
Manfaat
Buah jambu bol biasa disajikan sebagai buah meja. Rasanya ada yang manis, ada yang asam, ada pula yang sepat.
Jambu bol, bersama dengan jambu air dan jambu semarang atau jambu cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan.
Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Namun bisa pula kita gunakan buah yang belum masak sebagai rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.
Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang. Bahkan, pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran.
Namun kini, hanya digunakan sebagai tanaman pekarangan saja. Ini karena tidak adanya peremajaan sehingga banyak pohon tua yang mati dan tidak produktif.
Di antara ketiga jenis spesies berikut ini yakni jambu batu (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygium samarangense), jambu bol termahal di antara ketiganya.
Kulit batangnya digunakan sebagai obat seriawan. Sedangkan kayunya yang keras dan kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.
Penyebaran
Jambu bol dapat ditemui di mana-mana dan penyebarannya hingga ketinggian 1200 mdpl. Kadang-kadang dijumpai di hutan-hutan sekunder tua dan biasanya berasosiasi dengan jambu kopo (Syzygium zollingrianum).
Jambu bol umum diperbanyakan dengan biji, bisa juga dengan cangkokan. Musim berbunganyanya Mei-Juni dan sudah bisa dipanen pada Agustus-September. Kadang-kadang, terjadi gejala di mana satu pohon jambu bol tampak subur dan segar, tetapi tidak mau berbunga dan berbuah.
Asal-usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi jambu bol ditanam luas sejak lama di Semenanjung Malaya, Sumatra dan Jawa.
Karena manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di negara-negara Karibia seperti Jamaika serta Trinidad dan Tobago.
Jambu bol (jambu kepal dan jambu merah) adalah pohon buah kerabat jambu-jambuan yang merupakan tanaman buah tahunan yang Berasal dari kawasan Indo-Cina, Malaysia, Filipina, Indonesia.
Literatur Lain menyimpulkan bahwa jambu bol berasal dari Malaysia. Buah jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih padat dibandin gkan dengan jambu air.
Di Indonesia penyebaran jambu bol terkonsentrasi di Pulau Jawa. Nama daerah jambu bol adalah jambu ripu (Aceh), dharsana (Madura), jambu bol(Sunda, batak, lampung), Myambu bol (Bali), Jambu bo (Minangkabau), jambu boa(Jambi) dan maufa (Nias). (Hilal)