linimassa.id – Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, tokoh umat Katolik sekaligus Filsuf Moral, yang akrab disapa sebagai Romo Magnis, memberikan peringatan tajam terkait peran seorang presiden dalam memastikan keselamatan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi saksi ahli untuk Tim Hukum Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta.
“Dia harus menunjukkan kesadaran bahwa yang menjadi tanggung jawabnya adalah keselamatan seluruh bangsa,” kata Romo Magnis, dalam siaran langsung di saluran YouTube MK RI, Jakarta, Selasa (02/04/2024).
Romo Magnis menyoroti bahaya jika seorang presiden menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, serupa dengan modus operandi mafia.
Baginya, penggunaan kekuasaan oleh seorang presiden untuk keuntungan pribadi atau keluarganya merupakan sebuah kesalahan fatal.
“Kalaupun dia misalnya berasal dari satu partai, begitu dia menjadi presiden, segenap tindakannya harus demi keselamatan semua,” tandasnya.
Kritik terhadap Pencalonan Gibran Rakabuming Raka
Romo Magnis juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengomentari pencalonan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baginya, langkah tersebut merupakan pelanggaran etika berat.
“Sudah jelas mendasarkan diri pada suatu keputusan yang diambil dengan pelanggaran etika yang berat merupakan pelanggaran etika berat sendiri,” tandasnya.
Dalam pandangannya, pencalonan Gibran Rakabuming Raka menimbulkan pertanyaan serius tentang independensi dan integritas proses demokratis di Indonesia.
Pernyataannya menjadi sorotan karena memberikan pandangan moral dan etika yang dalam terkait dengan praktik politik di negara ini.
Respon Publik dan Implikasi Politik
Pernyataan Romo Magnis ini mencuatkan respons beragam dari publik dan aktor politik. Banyak yang setuju dengan pandangannya tentang pentingnya integritas dan moralitas dalam kepemimpinan politik.
Namun, ada juga yang membela pencalonan Gibran dengan alasan pengalaman dan kualitasnya.
Implikasi dari pernyataan Romo Magnis ini bisa menjadi bahan pertimbangan penting bagi Mahkamah Konstitusi dalam menilai sengketa Pilpres 2024.
Selain itu, pandangannya juga dapat mempengaruhi narasi politik dan diskursus publik tentang etika dalam praktik politik di Indonesia.
Sebagai seorang tokoh moral dan intelektual yang dihormati, pendapat Romo Magnis memiliki bobot dan potensi untuk membentuk opini masyarakat.
Hal ini memperkuat pentingnya peran pemikiran moral dan etika dalam proses politik dan pembangunan negara. (AR)