linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Mengenal Ngaji Pasaran, Tradisi Ramadan di Pesantren
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Mengenal Ngaji Pasaran, Tradisi Ramadan di Pesantren
Khazanah

Mengenal Ngaji Pasaran, Tradisi Ramadan di Pesantren

Hilal Ahmad 23 Maret 2024
Share
waktu baca 4 menit
Ngaji Pasaran (Foto : PP Al Istiqomah)
Ngaji Pasaran (Foto : PP Al Istiqomah)
SHARE

linimassa.id – Pernah mendengar ngaji pasaran? Untuk kalangan santri, mengaji pasaran merupakan hal yang akrab dilakukan sebagai tradisi khas Ramadan.

Contents
Santri KalongBandongan

Istilah ngaji pasaran, sebetulnya mirip dengan situasi di pasar, ketika penjual menyediakan dagangan yang sesuai dengan kebutuhan pembeli, kemudian pembeli mencari barang yang dibutuhkan dan yang diinginkan lalu membelinya.

Saat menjelang Ramadan, beberapa pesantren menyediakan ruang untuk santri-santri mengeksplore serangkaian kegiatan mengaji.

Para santri dipersilahkan memilih kitab-kitab yang diminati, untuk kemudian menyelami ilmu demi ilmu yang diinginkan sesuai kebutuhan.

Ngaji pasaran, biasanya dimulai semenjak hari pertama Ramadan sampai kitab kuning yang diaji selesai.

Mengkaji kitab-kitab yang sekiranya bisa dikhatamkan hingga akhir Ramadan, atau bahkan sebelum akhir bulan Ramadan, sebab menjelang hari raya idul fitri, santri-santri diizinkan untuk menikmati liburan di rumah masing-masing.

Menariknya, ngaji pasaran boleh diikuti oleh santri mana pun, baik santri yang asli mondok di sana, maupun santri tamu yang menyengaja ‘’tabarukan’’, bahkan santri kalong pun boleh untuk mengambil kesempatan merasakan tinggal di asrama selama bulan Ramadan.

 

Santri Kalong

Ngaji pasaran Ramadan biasanya tidak hanya diikuti santri mukim tapi juga santri kalong. Santri kalong biasanya hanya datang ke pesantren saat jam mengaji. Mereka tinggal dekat di pesantren atau ada yang sengaja kos dekat pesantren.

Salah satu karakteristik yang khas dari pasaran adalah mengkaji kitab kuning karya ulama-ulama terdahulu, sebagai wujud dari melanggengkan budaya kepesantrenan, mengaji kepada guru yang memiliki keilmuan mumpuni di bidangnya secara bermuwajahah bil wujuh, serta beretika.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Kitab yang dikaji ketika pasaran sangat beragam, dari berbagai aspek keilmuan, mulai dari hadist, tarikh, akhlaq, tauhid, nahwu, shorof, fikih, aqidah, sampai tasawuf.

Ngaji pasaran tidak hanya mengajarkan soal perihal ajaran agama, melainkan sekaligus praktik konkrit bagaimana bersosial dengan sesama manusia.

 

Bandongan

Ngaji pasaran adalah pengajian yang dikhususkan pada bulan Ramadan yang pembelajaraanya dengan metode bandongan saja.

Kitab-kitab yang dikaji selama sebulan biasanya antara lain kitab Arbainul Fadhilah, Mawa’idhul Khusna, Yanabiul Hikmah wal Mauidhoh, Ahlusunah wal Jamaah, Mukhtarul Ahadist, Fathurrohman, Tafsir Muawidatain,  Uqudulijain, Mawaidurromadhon, Tafsir Fatihah dan Mizan Kubro.

Ngaji pasaran atau ngaji pasanan adalah belajar atau mengaji kitab kuning dari awal hingga akhir (khatam) satu atau beberapa kitab yang dibaca selama bulan Ramadan.

Ngaji pasaran menjadi momentum bagi para santri untuk menyambung sanad keilmuan, mengaji pada para kiai dan ustadz satu kitab hingga khatam. Para santri melakukan ‘tabarrukan ilmu’ dari proses transformasi pengetahuan guru dan murid.

Ngaji Pasaran juga menjadi sarana pembinaan mental. Untuk mengikutinya memang perlu persiapan, mulai dari mengatur waktu keberangkatan, persiapan kitab, termasuk keharusan beradaptasi secara cepat dengan lingkungan baru.

Persiapan dan keteguhan hati ini diperlukan demi kemudahan, kesuksesan, dan kelancaran dalam “ngalap berkah” Ngaji Pasanan.

Secara intelektual, beragam kitab yang diajarkan dalam ngaji pasanan juga akan memberi warna dalam pembacaan dan pemaknaan.

Tradisi ini terus berkembang, sebagai bukti kekayaan dan keluasan ilmu para kyai, nyai, gus, ning maupun asatidz pesantren.

Di tengah arus perubahan zaman, Ngaji Pasanan berlangsung dengan beragam penyesuaian, termasuk dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Unpam Law Festival
Unpam Law Festival Vol.2, Ajang Adu Gagasan Hukum Mahasiswa
Pendidikan
Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
LBH Ansor Temukan Kejanggalan Nilai Saham Pemkot Tangsel di Bank BJB
Pemerintahan
Baznas Kota Tangsel
3 Petinggi Baznas Kota Tangsel Plesiran ke Hong Kong, Ngapain?
News
IMG 7421 scaled e1750429455984
Efisiensi Anggaran Publikasi di Tangsel, Pengusaha Lokal Terancam Gelombang Pemecatan
Pemerintahan
WhatsApp Image 2025 06 20 at 22.35.11 e1750512621899
Warga Paku Jaya Bersyukur Rumah Tak Bocor Lagi, Pemkot Tangsel Dapat Apresiasi
Pemerintahan
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?