linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Ulat Sagu Bisa Dimakan, Favorit Sejak Prasejarah
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Ulat Sagu Bisa Dimakan, Favorit Sejak Prasejarah
Gaya Hidup

Ulat Sagu Bisa Dimakan, Favorit Sejak Prasejarah

Hilal Ahmad 9 Februari 2024
Share
waktu baca 6 menit
Ulat sagu. (Foto : Badan Kebudayaan Nasional)
Ulat sagu. (Foto : Badan Kebudayaan Nasional)
SHARE

linimassa.id – Beberapa waktu lalu sempat viral anak SD yang membawa ulat sagu ke sekolah sebagai bekal lauk. Apakah ulat berwarna putih ini bisa dimakan?

Contents
PertumbuhanSantapanManfaat untuk Kesehatan

Ulat sagu bentuknya berwarna putih dan terlihat gemuk. Bagi masyarakat Papua khususnya yang tinggal di kawasan pesisir, ulat sagu merupakan menu makanan favorit.

Ulat sagu merupakan kuliner favorit sejak masa prasejarah, temuan arkeologi berupa pecahan gerabah di situs-situs di Kawasan Danau Sentani membuktikan bahwa manusia pada masa prasejarah.

Pohon sagu menghasilkan tepung sagu, jamur sagu, dan ulat sagu. Bagian-bagian dari pohon sagu dapat dimanfaatkan untuk konstruksi rumah, yaitu kulit batangnya untuk lantai, daun untuk atap dan pelepah untuk dinding rumah.

Kulit batang pohon sagu yang kering dapat dijadikan sebagai kayu bakar. Duri sagu yang juga tajam dimanfaatkan sebagai alat untuk membuat tato tradisional. Ulat sagu sendiri dijadikan makanan.

Ulat sagu didapatkan dari batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang. Bagian dalam batang pohon sagu ini penuh dengan zat tepung yang menjadi makanan ulat sagu.

Cacing sagu (Rhynchophorus ferrugineus ) merupakan larva kumbang palem merah. Serangga jenis ini biasanya ditemukan di sisa batang sagu setelah pati sagu dihilangkan oleh petani.

Serangga ini termasuk dalam famili Dryophthoridae dan genus Rhynchophorus yang terdiri dari 10 spesies, terutama ditemukan pada pohon sagu.

Ulat sagu dipercaya mengandung banyak manfaat. Karena mengandung protein tinggi, bebas kolesterol, dan dapat membantu mengurangi hama pada tanaman kelapa.

Ulat sagu adalah larva kumbang penggerek Rhynchophorus ferrugineus, ulat sagu memiliki kandungan protein tetapi sebagian besar adalah lemak.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ulat sagu menjadi menu tambahan bagi masyarakat pesisir Papua. 100 gr ulat sagu mengandung 181 kalori dengan 6,1 gr protein dan 13,1 gr lemak.

 

Pertumbuhan

Sang kumbang betina biasanya meletakkan telur-telur dibagian luka batang pohon atau luka bekas gerakan tanduk kumbang lainnya.

Telur kumbang merah kelapa tersebut kemudian menetaskan larva, larva ini lalu tumbuh menjadi ulat sebelum mencapai bentuk sempurnanya menjadi kumbang dewasa.

Ulat yang tumbuh di pohon sagu ini berukuran seperti ibu jari dan berwarna putih. Siklus hidup dari ulat sagu terdiri atas stadium imago dan stadium larva. Stadium imago berlangsung selama 3–6 bulan.

Jumlah telur bisa mencapai 500 butir. Ukuran panjang telur 2,5 mm dengan lebar 1 mm.

Telur menetas setelah 3 hari dan masuk stadium larva. Periode larva berlangsung selama 2,5–6 bulan (tergantung temperatur dan kelembapan). Setelah dewasa larva akan berhenti makan, kemudian akan mencari tempat lindung yang dingin dan lembap untuk persiapan membentuk pupa atau kepompong.

Dua minggu hidup dalam kepompong, lalu bertukar rupa menjadi bentuk dewasa selama 3 minggu dan masih tinggal di dalamnya.

Pada fase terakhir, akan berubah warna menjadi merah cokelat dan bagian tubuhnya telah memperlihatkan tubuh kumbang dewasa. Sebelum mencapai fase kepompong menuju kumbang dewasa, biasanya ulat sudah diambil untuk dikonsumsi

 

Santapan

Untuk sebagian orang, memakan ulat sagu mungkin terkesan aneh dan mengerikan. Namun beberapa kelompok masyarakat di berbagai wilayah telah lama menjadikan ulat sagu sebagai menu makan sehari-hari.

Untuk penyajiannya, biasanya ulat sagu dimasak atau dipanggang sebelum dikonsumsi. Masyarakat setempat meyakini bahwa ulat sagu mengandung protein tinggi dan nutrisi lainnya.

Penting untuk diingat bahwa keselamatan konsumsi ulat sagu bergantung pada cara memasaknya dan sumber makanan tempat ulat tersebut hidup.

Sebelum mencoba mengonsumsi ulat sagu atau jenis serangga lainnya, sangat penting untuk memastikan bahwa serangga tersebut aman dan tidak terkontaminasi oleh bahan kimia atau polutan berbahaya.

 

Manfaat untuk Kesehatan

Serangga yang umumnya dianggap sebagai hama di perkebunan sagu, ternyata memiliki sejumlah manfaat yang luar biasa untuk kesehatan manusia.

  1. Pencernaan

Ulat sagu mengandung serat tinggi yang baik untuk kesehatan pencernaan. Hal ini karena ulat sagu mengandung serat yang meningkatkan metabolisme.

Serat membantu mengoptimalkan proses pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

Dengan mengonsumsi ulat sagu, kamu tak hanya bisa meningkatkan kesehatan usus, namun kamu juga dapat mengurangi berbagai risiko gangguan pencernaan, seperti sembelit dan kembung.

 

  1. Menguatkan Tulang dan Gigi

Salah satu manfaat luar biasa lainnya dari ulat sagu adalah kandungan mineralnya yang melimpah, terutama kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor dikenal penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

Apabila kerap mengonsumsi ulat sagu, nantinya makanan ini dapat membantumu menjaga kepadatan tulang serta kekuatan gigi.

 

  1. Melawan Infeksi Mikroba

Fakta menarik lainnya, manfaat ulat sagu untuk kesehatan salah satunya dapat melawan infeksi mikroba. Ini karena cacing sagu juga memiliki sifat antimikroba.

Dengan mengonsumsi cacing sagu, nantinya tubuh akan melawan beberapa infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga dapat memberikan perlindungan tubuh dari berbagai penyakit.

Selain melawan infeksi, cacing sagu banyak mengandung asam lemak seperti asam linoleat, asam palmitat, dan asam stearat yang digunakan untuk memproduksi obat.

 

  1. Kaya Protein

Protein merupakan nutrisi esensial yang diperlukan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Ulat sagu mengandung protein tinggi, sehingga dapat menjadi sumber protein alternatif yang bermanfaat, terutama bagi kamu yang mencari opsi protein non-daging.

Protein dalam ulat sagu juga dapat membantu menjaga kekuatan otot dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel tubuh.

 

  1. Menurunkan Kadar Gula Darah

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi ulat sagu dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah.

Senyawa-senyawa tertentu dalam ulat sagu diketahui memiliki efek untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes. Bahkan manfaat ulat sagu diketahui juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit lain. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Pelecehan di SMAN 4 Kota Serang
Kasus Pelecehan di SMAN 4 Kota Serang, Korban Diajak Check In
News
Perusahaan di Serang Timur
Perusahaan di Serang Timur Diminta Tutup Ruang Bagi Calo Tenaga Kerja
News
Wisuda Unsera 2025
Wisuda Unsera 2025, Lulusan Siap Terjun ke Dunia Kerja
Pendidikan
Angga Yuliantono
Angga Yuliantono Promosi Jadi Camat Mauk Kabupaten Tangerang
Pemerintahan
Merek beras oplosan
10 Merek Beras Oplosan Ini Beredar di Masyarakat
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?