linimassa.id – Kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda dari Yaman, menjadi teladan keutamaan bakti pada orang tua dan perjalanan spiritual yang luar biasa. Rasulullah SAW bahkan memuji dan menempatkannya di tempat yang tinggi di Langit, meskipun beliau tidak pernah bertemu langsung dengan Uwais.
Bakti pada Ibu
Uwais terkenal bukan karena kepahlawanan dalam peperangan atau kesetiaan dalam mendukung dakwah Rasulullah SAW. Ia adalah pemuda miskin yang hidup bersama ibunya yang renta dan buta, di pinggiran Qarn, Yaman. Meski sederhana, Uwais menjadi istimewa di mata Rasulullah karena bakti dan ketaatannya pada ibunya.
Perjalanan Menuju Makkah
Kisah istimewa Uwais tidak terlepas dari keinginan ibunya untuk mengerjakan ibadah haji. Meski miskin, Uwais mencari cara untuk memenuhi keinginan ibunya. Dengan membeli seekor anak lembu, ia membiasakannya menggendong lembu setiap hari naik turun bukit. Persiapan ini rupanya untuk mempersiapkan kekuatannya sendiri.
Setelah 8 bulan, Uwais memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Dengan anak lembu yang kini mencapai 100 kilogram, Uwais siap menggendong ibunya ke Makkah. Perjalanan panjang dan sulit itu tidak menyurutkan tekadnya.
Bakti dan Kesembuhan
Uwais menggendong ibunya kaki dari Yaman menuju Makkah, menunjukkan bakti tulusnya. Di depan Ka’bah, Uwais dan ibunya berdoa, dan Uwais memohon ampunan Allah untuk ibunya. Keajaiban terjadi; Uwais yang sejak kecil mengidap penyakit sopak sembuh, hanya meninggalkan bulatan putih di tengkuknya.
Kutipan Pemuka Agama
Tokoh agama terkemuka, Abdullah Jaidi, berkata, “Kisah Uwais Al-Qarni adalah cerminan bakti pada orang tua dan keutamaan perjalanan spiritual. Kita dapat mengambil inspirasi dari kesabaran, keikhlasan, dan tekad Uwais dalam memenuhi keinginan ibunya.”
Kisah Uwais Al-Qarni mengingatkan kita akan keagungan bakti pada orang tua dan ketulusan dalam beribadah. Kekuatan fisik Uwais yang diperoleh dari usaha kerasnya mencerminkan betapa pentingnya persiapan dalam menghadapi perjalanan hidup, baik fisik maupun spiritual.
Meneladani Semangat
Gus Yusuf, tokoh agama, menekankan, “Semangat Uwais dalam menghadapi kesulitan demi melaksanakan kebaikan harus menjadi teladan bagi kita. Bakti pada orang tua dan perjalanan spiritual yang tulus adalah kunci mendapatkan berkah dan ampunan Allah SWT.”
Kisah Uwais Al-Qarni tetap menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk memperkokoh nilai-nilai keagamaan, bakti pada orang tua, dan perjalanan spiritual yang penuh ketulusan. (AR)